Sampai di apartemen, Valerie dan Verris langsung menuju ke kamar.
Keduanya tersenyum dan terkekeh bersama di dalam ruangan tersebut, yang akan di jadikan tempat kembalinya gelora naΔfsu mereka menyatu.
Mendorong Verris ke ranjang, Valerie berdiri di pinggir menghadap Verris. Ia membuka pakaiannya satu persatu, menampilakn gerakkan sεnsual dan menggoda untuk Verris nikmati.
Tubuhnya sudah benar benar polos, Valerie memainkan kedua benda kenyal miliknya dengan tujuan terus menggoda Verris.
Mata pria itu sedari tadi hampir tak berkedip. Ia sampai menggigit bibir bawahnya melihat kemolekkan tubuh Valerie.
Valerie mendekat, mengibaskan rambut panjangnya ke arah samping. Dengan sengaja, Ia duduk di pangkuan Verris dengan posisi membelakangi.
Tangan Verris langsung terulur meremas bongkahan kenyal itu dari belakang. Valerie tersenyum senang, mengadahkan kepalanya ke punadak Verris.
“Touch me,” pinta Valerie dengan lembut pada Verris.
Hingga leguhan rendah Valerie keluarkan, saat Verris mengulurkan satu tangannya ke bagian bawah perut.
Valerie membuka kakinya, agar Verris lebih leluasa dalam mengeksplor. “Ouh ... mmhhh!”
Remasan dan usapan lembut Verris berlanjut. Bibirnya menempel di daun telinga Valerie, dan memberi jilΔtan basah.
Seketika bulu kuduk Valerie meremang. Ia terpejam di sertai merinding geli.
“Ahh!” Satu jari Verris masuk sesuai pada tempatnya.
Valerie semakin mengangkang di atas pangkuan Verris. “Uhh, auhh ....”
Tak sabar sendiri, Valerie menyudahinya. Bergegas turun, dan berlutut di hadapan Verris.
Tergesah gesah membuka gasper celana yang di kenakan sang pria, Verris tersenyum geli.
“Ouh! Look, how hard he is,” ucap Valerie pada saat melihat bagian kejΔntanan milik Verris yang sudah berdiri.
Verris hanya diam, melihat Valerie dengan senyuman khasnya.
Wanita itu memainkan miliknya dengan sangat pro. Seakan sedang memainkan sesuatu yang menyenangkan, Valerie ikut tersenyum setiap bersitatap dengan Verris.
“Ummpp! Ummmpp!” Mulut Valerie penuh, ia sengaja memasukkan semua milik Verris hingga ke ujung tenggorokkannya.
“Oghh! Shh ... oghhh!” Verris di buat mengerang.
Lumeran air liur Valerie semakin memperlicin area tersebut. Ia begitu asyik melahap bagian sensitif milik Verris.
Sampai lima menit berlalu, Verris menarik Valerie dari bawah.
Ia membawa wanita itu untuk naik kenatas ranjang, berposisi membelakanginya lagi.
Tanpa menolah, Valerie bergegas menungg!ng untuk Verris. Pria itu membelai permukaan bΦkΦng mulus Valerie, bahkan memberikan kecupan.
Hingga Valerie kembali merasakan raupan di arena intimnya, karena ulah Verris. Pria itu melahap lagi belahan daging nya dari belakang.
Desahan Valerie kembali memekik. Ia meliukkan pinggang di setiap hisapan Verris.
Sampai dimana, Verris melayangkan pukulan tepat di bΦkΦngnya lagi.
“Ahh!” pekik Valerie kaget. Ia sampai menoleh ke belakang, terkejut dengan tindakan Verris barusan.
Tidak berhenti, Verris justru semakin memperdalam lumatannya.
Bibir Valerie tersenyum, akan perlakuan kasar Verris. Ia justru semakin bergairah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Gairah Tunawisma Tampan
RomansaRate 21+‼️ baca sesuai usia. Valerie seorang wanita dewasa yang memiliki penyakit kecanduan sεksuΔl. Akan tetapi ia tidak pernah melakukannya dengan pria, melainkan dengan benda mainan mainan yang ia mililiki. Sampai di malam itu, Valerie terpikat d...