Bab 10.

23.8K 231 4
                                    

Visual Valerie dan Verris🥰

Visual Valerie dan Verris🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore harinya seperti yang di rencanakan mereka, Verris akan mejemput Valerie di kafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sore harinya seperti yang di rencanakan mereka, Verris akan mejemput Valerie di kafe.

Dan sekarang mereka sudah kembali sampai di apartemen. Valerie merasa senang karena isi apartemen Verris lebih lengkap, dan sudah bisa untuk di tunggu.

"Oiya, aku ada sesuatu buat kamu." Valerie tiba-tiba bersuara. Ia mengeluarkan sebuah kotak dari tasnya, menglurkannya pada Verris.

Verris yang sedang duduk di kursi makan melihat apa pemberian Valerie.

"Apa ini?" ujarnya sambil perlahan membuka kotak tersebut.

"Ponsel. Supaya kamu bisa aku hubungi," terang Valerie.

Di buka kota tersebut, dan ternyata benar. Ada sebuah ponsel model terbaru dengan kamera boba yang sangat mewah.

"Kamu serius? Membelikan aku, ini?" tanya Verris menatap Valerie.

"Kenapa memangnya? Kamu tidak suka?" justru Valerie memasang wajah khawatir, takut jika itu bukan selera Verris.

Tapi pria itu lekas menggeleng. "Bukan ... aku suka ponselnya. Tapi aku tau, ini ponsel yang mahal."

Valerie mendesah kesal. "Tidak ada yang mahal, Ver ... sudah aku bilang, aku ini kaya raya. Menghidupi kamu seumur hidup pun, tidak akan membuatku miskin."

Verris terkekeh. Ia lupa jika wanita itu mempunyai watak keras kepala, dan sedikit sombong. "Iya, iya ... terimakasih, Val ... kamu baik sekali."

Valerie tersenyum. "Balas dong kebaikkanku," ujarnya sambil menaik turunkan alisnya.

Verris menepuk pahanya, untuk Valerie duduk di pangkuannya. Tanpa menolak, ia lekas mendudukkan b0k0ngnya di sana.

Di kecup pipi Valerie berkali-kali, sampai membuat sang empu tertawa geli. "Sudah ... cukup sekali ...."

Akan tetapi Verris tetap menciumnya dengan dalam, dan terakhir membuka mulutnya memberi gigitan pada pipi Valerie.

"Akh! Verris! Sakit ...." Valerie memukul dada Verris merasa perih pada pipinya.

Terjerat Gairah Tunawisma TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang