"Aku mohon,untuk kali ini,Sha,aku takut kamu ga nyaman di sini,aku takut kamu kayak dulu lagi,jangan khawatir Lio bakal nyari kamu lagi,aku bakal jagain kamu dari sini"
Ucapan Adel masih saja memutar di kepalanya,ia masih saja memikirkan kalau ia tidak tinggal di sini,apakah ia akan selamat dari Lio?
Ia hanya memikirkan anaknya,yaitu Gracie,Gracie selalu mendapatkan luka lebih dari dirinya.
Bahkan di saat Marsha salah,Gracie yang menjadi sasaran empuk Lio,tidak pernah sekalipun Gracie tidak terluka dalam sehari atau bahkan berbulan bulan.
Marsha sudah nyaman beberapa minggu ini,karna ia jauh dari Lio,Gracie aman,tapi bekas luka Gracie membuat ingatan Marsha terulang akan semua hal tentang Lio.
Marsha mengelus lembut puncak kepala Gracie yang sedang tertidur,ia sedari tadi menahan suara tangisannya.
Ia takut Gracie terbangun dan khawatir,tetapi benar saja,Gracie terbangun karna Marsha.
"Mama?" Gumam Gracie,Marsha menatap Gracie sembari mengelap air matanya "Iya,kenapa sayang? kok bangun?" Tanya Marsha basa basi.
"Mama nangis ya?" Tanya Gracie,Marsha terdiam sebentar memikirkan jawaban "Enggak,Mama ga nangis" Jawab Marsha.
"Bohong ya? kebiasaan Mama" Ucap Gracie mengelap air mata Marsha yang ketahuan kalau Marsha menangis.
"Kalo ga nangis,kenapa ada air mata?" Ucap Gracie "Udah ya,tidur,Mama ga apa apa" Ucap Marsha mengelus lembut puncak kepala Gracie.
"Kita ga bakal ketemu Abang Lio lagi kan Ma?" Ucap Gracie tiba tiba "Kenapa? kok nanya itu?"
"Gracie takut" Gumam Gracie "takut kenapa? Gracie benci Abang? Mama kan udah bilang,ga boleh benci sama Abang"
"Tapi Abang Lio jahat,dia pukul Gracie sama Mama" Ucap Gracie yang ada benarnya,tetapi,menurut Marsha,Lio tetap Abangnya.
Dan anaknya tidak boleh sekalipun membenci Lio "Pokoknya,Gracie ga boleh benci Abang ya? inget kata Mama,walaupun menurut Gracie Abang jahat,tapi,kalau ga ada Abang,kita ga akan bisa gini"
Ucap Marsha panjang lebar agar Gracie berubah pikiran "Yaudah,Gracie ga jadi benci Abang"
"Gitu dong,ini baru anak Mama"
"Tapi,kalau Abang jahat lagi,Gracie boleh benci lagi ya Ma?" Marsha hanya diam dan menyuruh Gracie kembali tidur.•
•
•
•
•
Pagi ini,semua orang yang ada di rumah tidak ke mana mana,Ella yang sudah dinyatakan selesai tk akan libur sementara.
Callie yang memang hari hari di rumah saja,Adel yang memilih cuti untuk menemani kedua anak dan istrinya.
Ashel yang memang selalu di rumah,Indah juga sama dan Zee yang cuti kerja,kalau Marsha dan Gracie.
Jangan di tanya,mereka memang selalu di rumah,tetapi hari ini Ashel tidak enak badan.
Dari semalam ia merasakan demam dan sedikit mual mual,Adel yang tau kalau istrinya sedang sakit memilih libur.
Tetapi Ashel memaksakan masak makan pagi hari ini,walau ia memang sedang sakit,Ella menatap Ashel dengan khawatir.
Ashel masak di dapur sembari mengelus perutnya yang tidak enak hari ini,Ella langsung turun dari kursi dan menghampiri Ashel.
Adel yang melihat pun membiarkan anaknya itu tetap menghampiri Ashel "Mima" Panggil Ella.
"Eh,El,kenapa? Mima lagi masak" Tanya Ashel sembari fokus pada masakannya,lagi dan lagi,Ashel kembali mual mual.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku kamu dan Keluarga kecil Kita di Bandung
Teen FictionBiarkan luka yang bercerita tentang semuanya yang menyakitkan. From 'Aku kamu dan Bandung' (kadang up sehari satu chapter,tapi kalo lagi kehabisan ide+males nulis,bisa ga up sampe sebulan/berminggu minggu atau berhari hari,jadi di tunggu aja yaa!) ⚠...