Chapter 8

274 18 2
                                    

Kathrina membuka matanya dan melihat kegaduhan di pagi hari ini,ia baru saja ingin memfokuskan pandangan,teriakan Kakaknya sudah terdengar.

"Kathrinaaaa!!! bangun!! mandi!!" Teriak Ashel yang membuat Kathrina makin malas,ia akan mandi sebentar lagi.

Tidak perlu di suruh,kalau sudah seperti ini,ia malah malas,ia membalikkan tubuhnya dan kembali memeramkan matanya di sofa.

Tetapi Ashel sudah berteriak di telinganya "Kathrinaaaa,budeg yaaa" Teriak Ashel yang hampir membuat Kathrina lompat dari sofa.

Untung saja,gendang telinganya tidak pecah "Kak Ashel ih,sebentar,ga di suruh juga Kathrina bangun" Ucap Kathrina protes dan melihat Ashel membereskan barang.

Kathrina duduk dan membuat wajah heran "Mau ke mana?" Tanya Kathrina dengan suara serak.

"Mau pulang,Callie udah di bolehin pulang" Jawab Ashel "Terus,Callie nya mana?" Tanya Kathrina kembali.

"Di taman,sama Adel,lagi ngadem ceunah" Jawab Ashel yang tetap fokus pada barangnya.

Ia memikirkan satu hal,kalau ia pulang,ia tidak bisa bertemu Marsha lagi,ia bangun dan mengambil kacamatanya.

Kathrina memang suka pakai kacamata,walaupun matanya tidak bermasalah sama sekali.

Ia berjalan menuju kamar mandi dan mencuci mukanya,tetapi saat ia ingin keluar,Ashel melemparkan handuk ke pundaknya.

"Sekalian mandi atuh Kath" Ucap Ashel dan berlalu,Kathrina menghembuskan nafasnya dan kembali menaruh handuk di sofa.

"Ga mau,ga pulang hari ini kan?" Tanya Kathrina "Besok pulangnya" Jawab singkat Ashel.

Kathrina sudah memegang gagang pintu untuk di buka,tetapi teriakan Ashel kembali memberhentikan langkahnya.

"Makan dulu,Kath! nanti maag nya kambuh repot" Teriak Ashel "Ga mau" Jawab Kathrina berlalu.

"Kath! Kabiasaan anakna hésé pisan dikontrol"

Kathrina sebenarnya ingin menghampiri Adel untuk ke taman,tetapi lagi dan lagi ia terpikir ingin ke ruangan Marsha.

Ia melihat ke sekeliling rumah sakit,memastikan tidak ada yang memperhatikannya.

Ia sempat berdiri ragu di depan kaca jendela,tapi ia memberanikan untuk mengintip di sana.

Saat ia mengintip,ia sama sekali tidak melihat seseorang di sana,ia mengkerutkan keningnya.

Ia berpikir,apakah Marsha sudah pulang,atau memang sedang keluar,ia melirik gagang pintu ruangan itu.

Pikirannya mungkin konyol,tetapi,mungkin pintunya memang benar tidak di kunci,ia mencoba membuka pintu itu.

Tetapi,pikirannya memang konyol,pintunya sudah pasti di kunci "Gelo deh Kathrina" Gumam Kathrina kepada dirinya sendiri.

Dan membalikkan tubuhnya menuju tujuan pertamanya,ia cukup berjalan sedikit,di tengah perjalanan ia sedikit menggesek gesekkan kedua tangannya karna ia merasa dingin.

Untung ia pakai sweater oversize,jadi ia menarik lengan baju untuk menutup kedua telapak tangannya.

Tetapi,kakinya malah yang kedinginan sekarang,ia memakai celana pendek yang di tutupi bajunya.

Dan memakai sandal,yang membuat kakinya yang jenjang dan sungguh putih terlihat,ia kembali berjalan menuju taman dan akhirnya ia mulai melihat keluarganya di sana.

Aku kamu dan Keluarga kecil Kita di BandungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang