Pulang dan segala Lukanya

224 13 0
                                    

Sungguh,cuaca kota Bandung memang begitu dingin,tetapi Marsha masih saja berkeringat.

Ia gemetar dan gelisah,ia melirik pintu rumahnya terus menerus,sembari memeluk erat Gracie yang masih tertidur.

Ia barangkali membuka handphone berkali kali,ia menjadi seperti ini karna Lio memutuskan untuk ke Bandung dan menjemputnya untuk pulang kembali ke Jogja.

Ya Tuhan,ia harus apa,begitu banyak luka yang di terima Gracie lagi nantinya,di tubuh Gracie yang masih tidak kuat untuk membopong segalanya.

Ada luka dan memar yang tertanda di sana,entah di punggung,lengan,kaki atau di lainnya.

Ia baca lagi beberapa pesan tadi dari Lio yang ia harapkan akan pesan itu hanya mimpi belaka Marsha.

'Tunggu di sana,siap siap,Abang mau jemput kamu untuk pulang lagi ke Jogja,jangan keras kepala Marsha,kalau kamu keras kepala,akibatnya bakal ada di Gracie'

Membaca pesan itu membuat Marsha gelisah,ia terus terusan membaca pesan itu.

Suara ketukan yang sedari tadi terdengar,dari ketukan yang masih biasa,sampai seperti ketukan ingin mendobrak paksa pintu rumah Marsha.

"Marsha! buka! atau Abang dobrak! jangan keras kepala!" Bentak Lio dari luar dan masih saja menggedor gedor pintu rumah.

Marsha sudah tau kalau itu Lio,tetapi ia masih diam di ranjang sembari memeluk tubuh kecil Gracie yang ketakutan.

"Gracie ga mau pulang,sakit" Gumam kecil Gracie dengan suara getar "Kita ga pulang,Mama janji" Ucap Marsha dan melangkahkan dirinya menuju ambang pintu.

Dengan ragu ia membuka pintu itu dan berhadapan dengan Lio yang sudah marah besar.

"Kamu tuli ya Sha?" Ucap Lio "Ayo pulang,Abang udah siapin keretanya" Ucap Lio kembali dengan santai dan ingin menyelinap masuk.

Tetapi ia di tahan oleh Marsha "Gausah keras kepala Marsha" Ucap Lio yang menahan amarah.

"Aku keras kepala,untuk hari ini,aku ga mau pulang" Jawab Marsha serius,Gracie yang sedari tadi di ranjang ia sudah ketakutan.

Tatapan Lio saja sudah membuat Gracie takut,bahkan hanya dari kejauhan "Kenapa lagi? kenapa kamu terus terusan mau di sini? apa kamu mau cari pacar kamu itu di sini!"

Ucap Lio yang langsung di layangkan tamparan oleh Marsha "Jaga mulut kamu,Bang"

"Apa lagi kalau bukan karna pacar kamu itu?" Ucap Lio mendekatkan wajahnya ke Marsha "Karna Abang!" Bentak Marsha sembari memberikan dorongan yang lumayan kasar ke Lio.

"Karna Abang" Sambung Marsha sembari menahan sesak nya "Karna Abang,aku ga mau balik lagi ke Jogja"

"Yang katanya rumah,kebahagiaan,tapi apa? di sana aku cuma dapet luka dari Abang aku sendiri!" Ucap Marsha getar.

"Dari Gracie belum lahir,sampai Gracie udah lahir,Abang sama aja! jahat,bajingan" Ucapan Marsha kali ini mampu membuat Lio kehilangan kata katanya.

"Gracie aja kena sama Abang!" Ucap Marsha sembari menatap seduh Gracie yang ketakutan sembari memeluk erat boneka nya.

"Aku masih inget,Abang pukul Gracie,entah pakai tangan kosong,ataupun barang,Gracie masih kecil Bang!"

"Salah nya apa sih Marsha tanya? dia salah kalau udah jadi anak aku?" Tanya Marsha "Abang selalu ga bisa jawab hal kayak gini"

Aku kamu dan Keluarga kecil Kita di BandungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang