Chapter 01 Flashback

881 74 2
                                    

04 Februari 2006

Terdengar suara keributan di rumah besar yang membuat seisi rumah berlarian ke berbagai arah. Suara tembakan dan teriakan cacian menggelegar menghiasai malam sepi yang menjadi ramai karena suara dari rumah tersebut. Diluar rumah tersebut berlari satu orang laki - laki berjas hitam dan memegang sebuah pistol bertipe Gock Meyer 22. Lelaki tersebut sedang melindungi ibu dan anak perempuan berusia empat tahun yang berlari didepannya.

Pasangan ibu dan anak tersebut sedikit kesusahan untu berlari. Hal ini dikarenakan mereka berdua masih mengenakan gaun dan kondisi medan yang mereka lalui sangat sulit. Mereka bertiga berlari kedalam area pepohonan untuk menghindari para pengejar yang terus menembakan senjata mereka.

Sebuah peluru berhasil mengenai pundak kanan lelaki berjas hitam tersebut. Sambil bersandar di pohon dan menghadap ke arah tembakan dan membelakangi kedua wanita yang dilindunginya.

"Nyonya dan tuan putri cepat lari, saya akan menahan mereka di sini." ucap pria berjas hitam tersebut

"Tapi kamu gimana?" ucap wanita paruh baya tersebut

"Jangan hiraukan saya nyonya, sudah menjadi tugas saya untuk melindungi nyonya dan tuan putri dari bahaya" ucap pria tersebut

"Cepat lari jangan hiraukan saya" ucap pria berjas agak meninggikan suara agar pasangan ibu dan anak tersebut untuk meninggalkan dirinya

"Kamu harus selamat ini adalah perintah" Kata anak perempuan

"Mission Aceppted princess"Ucap pria tersebut sambil membuang muka untuk mengrahkan tembakan ke arah kerumunan orang yang mengejar mereka

"Yes" Jawab anak perempuan tersebut sambil membalikkan badannya untuk lari bersama ibunya memasuki hutan lebih dalam

"Bunda Pio takut" Guman anak tersebut yang bernama lengkap Fiony Cielo Shiroi

Suara kecil tersebut terdengar oleh ibunya tersebut

"Pio anak yang berani dan kuat" Ucap Bunda Shani dengan suara terengah - engah

"Pio ga usah takut ada Bunda di sini yang bakal jagain Pio"

"Dan masih banyak juga yang akan melindungi Pio ya" Ucap Shani berusaha menenangkan anak semata wayangnya

Pasangan ibu dan anak perempuan tersebut berlari semakin masuk kedalam kegelapan pohon - pohon meninggalkan pria berjas hitam tersebut. Pasangan ibu anak tersebut terus berlari hingga mereka berdua tidak mendengar suara tembakan dan suara orang yang berteriak mengejar mereka.

"Sepertinya kita sudah aman Pio" Shani

"Iya Bunda" Sahut Pio

"Yuk kita jalan terus nanti kita akan ketemu keramaian nanti kita bisa mencari penginapan dan membeli baju baru" Shani

Hal ini dikarenakan baju merek berdua sudah kotor dan rusak karen berlari melawati hutan. Untung saja Bunda Shani membawa tas kecil yang berisi dompet dimana dompet tersebut ada beberapa uang cash dan kartu ATM dan kartu kredit. Sehingga mereka bisa membeli baju baru dan membayar penginapan.

"Iya Ayo Bun" Fiony

13 Febuari 2006

Rumah Sakit

Di rumah sakit ada seorang pria paruh baya yang sedang mondar - mandir didepan pintu Instalasi Gawat Darurat. Wajah cemas dan khawatir terlihat jelas di wajah lelaki tersebut.

"Pak Aran harap tenang ya, kita akan berusaha semaksimal mungkin, Pak Aran bantu doa darisini ya pak" suster rumah sakit menenangkan lelaki tersebut sambil membawa beberapa peralatan membuka pintu bertuliskan Instalasi Gawat Darurat dan masuk kedalam pintu tersebut.

Flying High (FreFlo, FreCi, FreFio, FreSha, FreYor)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang