Chapter 24 Blackpink

177 26 2
                                    

Hari latih tanding akhirnya tiba, Rebel Angel sudah tiba lebih dulu. Mereka menunggu di gerbang sekolah SMA Tirta Buana. Flora, Adel, Lulu dan Oniel menunggu yang lain karena sekolah belum menyediakan transportasi untuk eskul voli. Terlihat dari gerbang sekolah menunjukkan ini adalah salah satu sekolah elit.

"Ini pada kemana sih lama amat" Flora yang kesabarannya seperti tisuyang dibagi empat sudah sangat kesal padahal baru menunggu lima menit.

"Sabar sih lagian juga masih jam sembilan kurang, mau ketemu siapa sih" ledek Adel.

"Berisik" ucap Flora dengan wajah kesalnya.

Akhirnya Freya datang dengan Yori yang ternyata mereka berdua sudah janjian untuk jalan bareng. Tentu ini akan menjadi bahan untuk meledek Flora.

"Wah kok bisa bareng Yori Fre?" tanya Lulu.

"Iya sekalian lewat" bukan Freya yang menjawab tetapi Yori.

"Sekalian lewat gimanakan ga searah jalurnya, pasti janjian kan?" tanya Oniel untuk memanaskan suasana.

Freya dan Yori tidak menjawab mereka berdua hanya tersenyum untuk menjawab pertanyaan Oniel.

"Parah ih Freya bareng Yori, masa ga bareng sama aku" ucap Adel sambil melirik Flora.

"Berisik" ucap Flora menatap adel lalu membalikkan badannya.

Akhirnya semua sudah sampai, Marsha datang sendiri dan kesal melihat Freya satu motor dengan Yori. Jessi datang bersam dengan Olla a Bu Feni datang sendiri. Mereka masuk untuk memarkirkan kendaraan mereka.

Ketika diparkiran ternya mereka sudah ditunggu oleh salah satu siswi anggota eskul voli SMA Tirta Buana. Siswi itu mengajak mereka untuk menuju lapangan voli milik SMA Tirta Buana. Anggota eskul terpana melihat fasilits yang dimilikioleh SMA Tirta Buana. Dari gedung hingga fasilitas pendukungnya. Ketika sampai mereka terkejut dengan gedung olahraga milik SMA Tirta Buana.

Fasilitas yang dimiliki oleh sekolah elit tempat anak - anak yang memiliki kekayaan yang fantastis sangat berbanding terbalik dengan milik SMA Pranama 48. Gedung olahraga biasa dipakaioleh eskulfutsal, basket dan voli. Edung ini memiliki standar intenasional dan tentu saja lantainya tidak dari semen seperti di SMA Pranama 48.

Kedua tim berkumpul untuk bersalaman dan saling berkenalan.

"Selamat datang Bu Feni, Apakabar bu?" tanya pelatih SMA Tirta Buana yang bernama Iwan Budisono yang memiliki perwakan tinggi tapi memiliki tubuh yang gemuk.

"Baik pak Iwan, terima kasih ya sudah mau menerima ajakan sparing kami" ucap Bu Feni sambil tersenyum. Terlihat wajah pelatih Iwan Budisono memerah melihat Bu Feni tersenyum.

"Terima kasih" ucap anak - anak eskul voli sambil memberikan hormat dengan sedikit membungkukkan badan mereka.

"Sama - sama" ucap Pelatih Iwan.

Kedua tim lalu saling bersalaman untuk mengakrabkan diri dan tanda pershabatan kedua sekolah. Para pemain SMA Tirta Buana agak bingung dengan penampilan SMA Pranama 48. Mereka melihat para anggota SMA 48 penuh luka bahkan masih ada yang menngunakan plester luka diwajah, dikaki dan tangannya.

Setelah bersalam dan sedikit mengobrol kedua tim berkumpul di bench masing - masing.

"Kumpul semua ini sudah jadi ya" Bu Feni mengeluarkan Plastik yang berisi seragam mereka.

"Marsha ini buat kamu ya" Bu Feni menyerahkan Jaket berwana hitam dengan sedikit list warna pink dan ada tulisan SMA 48 dibelakangnya.

"Terima kasih bu" Marsha mengambil jaket tersebut lalu langsung dipakai.

Flying High (FreFlo, FreCi, FreFio, FreSha, FreYor)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang