Chapter 18 Latihan Pagi

216 26 2
                                    

"Azizi ini kekalahan terakhir aku" ucap Freya sambil mengepal tangannya kepada Azizi.

Hari Senin di Sekolah SMA Pranama 48 seperti biasa mengadakan upacara bendera. Semua siswi berkumpul dilapangan untuk mengikuti upacara bendera. Ada yang berbeda dari upacara kali ini, Kepala sekolah memberikan info tentang pertandingan voli yang dilalukan pada hari Sabtu kemarin. Ia merasa bangga dengan perjuangan anak - anak eskul voli, meskipun kalah tetap memberikan perlawan hingga akhir.

Pertandingan sabtu kemarin tidak hanya mampu mengetuk hati Bu Melody tetapi juga Marsha. Ia bertekad untuk menjadi lebih berguna bagi tim. Ia diam - diam sedang belajar tentang voli,bahkan ditumpukan manga yang ia bawa kesekoah ada buku tentang voli.

Hari ini eskul voli hanya berkumpul untuk kumpul meeting karena ada hal yang ingin disampaikan. Mereka berkumpul dengan Bu Feni untuk evaluasi hasil pertandingan kemarin. Setelah selesai evaluasi Bu Feni meberikan info lawan selanjutnya. Mereka akan melawan SMA Swasta Tirta Buana. Dan mereka akan bermain di sekolah Tirta Buana.

Setelah selesai meeting mereka disuruh pulang untuk istirahat karena besokmereka akan mulai latihan pagi sebelum masuk sekolah dan pulang sekolah. Bu Feni meninggalkan mereka setelah menyuruh mereka bubar.

Tidak ada yang bergerak untuk berdiri mereka semua masih duduk melingkar dipinggir lapangan. Tidak ada yang membuka omongan mereka hanya diam sambil menunduk.

"Aku minta maaf ya, aku ga bisa ngejar bola" Flora membuka keheningan.

"Aku yang minta maaf karena aku yang ga bisa kejar bola" ucap Jessi dengan lirih.

"Seharusnya aku bisa lompat mukul bola, seharusya aku lebih kuat" balas Adel.

"Maafin aku Fre, aku kehabisan tenaga jadi operan terakhir enggak maksimal" ucap Yori.

Semua terdiam mendengar pengakuan masing -masing semua terhanyut dengan rasa sedih.

"Tidak ada yang salah disini, aku juga mau minta maaf ke kalian" ucap Freya memecah keheningan.

"Kalian udah sangat membantu aku, kalian sudah berusaha dan enggak menyerah sampai akhir"

"Aku enggak bisa menuhin ekspetasi kalian semua"

"Kalian percaya sama aku sebagai kunci serangan"

"Tetapi serangan ku banyak yangditahan oleh lawan"

"Semuanya maafin aku ya" Freya mengucap permintaan maaf sambil tertunduk. Air matanya sudah menumpuk di matanya namun ia tahan agar tidak jatuh. Semua memperhatian Freya dengan tatapan sendu yang masih tertunduk.

"Daripada main siapa yang salah ayo kita janji kemarin adalh kekalahan terakhir kita" Freya mengangkat wajahnya dan tersenyum kepada teman - temannya. Semua temannya tersenyum hangat melihat senyumkaramel yang terukir diwajah Freya.

"Yuk pulang besok harus latihan pagi sebelum masuk sekolah" ucap Freya.

Semua beranjak pergi namun Freya izin untuk keluar belakangan dan akan pulang sendirian. Flora bersikeras menunggu Freya tetapi freya bersikeras untuk menyuruh semuanya pulang duluan.

Ternyata Freya kembali ke kelas dan mengambil baju olahraganya, lalu ia menuju kamar mandi dan menganti baju seragamnya dengan baju olahraga. Setelah menganti baju olahraga ia menuju lapangan belakang untuk melakukan pemansan dengan jogging.

Freya melakukan jogging dikepalanya berputar memori pertandingandengan SMA 84. Setelah tiga putaran tiba - tiba air mata membasahi pipinya. Ia merasa lemah karena tidak bisa memenuhi ekspetasi Bu Feni dan teman - temannya. Ia terharu dengan perjuangan teman - temanya.

Flying High (FreFlo, FreCi, FreFio, FreSha, FreYor)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang