Chapter 17 Kekalahan Perdana

216 29 4
                                    

"SMA 48" Teriak Marsha.

"HANCURKAN" teriak semua pemain SMA48.

Marsha merasa terharu dengan semangat teman - temannya. Secara tidak sadar air mata Marsha tidak mengalir membasahi pipinya. Ia bertekad untuk membantu tim ini untuk menang.

Pemain sudah memasukilapangan dan berdiri diposisi masing -masing. Para pemain SMA 84 heran dari mana semanagat para pemain SMA 48. Sangat jelas mereka melihat bagaimana para pemain SMA 48 berjalan dengan lunglai untuk memasuki lapangan.

"Jessi kamu gapapa?" Freya menghampiri Jessi yang hanya berdiri bengong sambil melihat ke atas.

"Aman" Jessi membalas sambil berusaha untuk tersenyum.

Pertandingan set ketiga dimulai, strategi Bu Feni yang menjadikan Freya sebagai umpan membuahkan hasil. Adel dan Jessi berhasil menghasilkan nilai untuk menyamakan kedudukan. Adel berhasil mencetak angka setela ia berlari berlawanan dengan Freya.

Blocker lawan mengikuti pergerakan Freya sehingga Adel dengan leluasa memukul bola yang minim penjagaan. Sedangkan skema Jessi mencetak angka sama persis seperti pola Adel mencetak angka.

Bu Feni akan melakukan serve, sebelum memukul bola ia melihat ke arah Gita dan Khatrina. Bu Feni melakukan floating serve, dimana bola melucur pelan teapi bola tidak berputar.

Bola ini sangat susah untuk ditahan dan diprediksi kemana jatuhnya. Bu Feni mampu mencetak angka dengan floating serve. Pelatih verandan bangkit dari duduknya melihat pukulan serve tersebut. Bu Feni hanya membuang muka karena ditatap oleh Veranda.

Untuk pertama kalinya SMA 48 mampu memimpin poin dalam pertandingan ini. Para pemain saling berpelukan melupakan kegembiraan karena mereka berhasil memimpin. Mereka semakin yakin mereka bisa memenangkan set ketiga ini.

Bukan hanya pemain yang bergembira, bahkan para pendukung SMA 48 bersorak riuh. Kepala sekoah Bu melody sampai berdiri sambil bertepuk tangan. Mereka sangat bergebira dan terharu karena SMA 48 bisa memimpin perolehan poin.

Kegembiraan Freya dan kawan - kawan tidak berlangsung lama, Azizi mampu mebalikan keadaan menjadi 11 - 13 hanya dengan dua pukulan spike dari dirinya.

SMA 48 mampu menambah perolehan satu poin dengan strategi seperti tadi tetapi Freya yang memukul bola. Blocker lawan yang tidak mampu menandingi kecepatan Freya. Setelah rally panjang dan saling jual beli serangan dan sling bertahan SMA 48 mampu menyamakan kedudukan lewat spike Jessi.

Adel dan Freya melakukan gerakan berlawan ketika Yori akan memberi umpan. Yori memberi tanda dengan berteriak kepada Jessi untuk melompat. Spike Jessi dari belakang mampu mendarat dengan sempurnaditengah - tengah pemain SMA 84.

Sebagai sahabat Jessi Olla sangat senang hingga ia berteriak sangat kencang. Meskipun mereka berdua sering adu argumen, Olla sangat bangga dengan perjuangan dari sahabatnya.

Jessi berteriak panjang sambil mengankat kedua tangannya naik turun, menandakan dirinya sangat senang bisa mencetak poin. Pertandingan berjalan dengan sangat sengit kedua tim sampai jatuh bangun untuk mempertahankan bola.

Kaki Freya yang sudah kaku dan kram dipaksakan untuk tetap berlari kekanan dan kekiri bahkan sampai membantu untuk memblok bola. Flora sudah berkali - kali bengong dikarenakan sudah hanpir pingsan kelelahan. Berkali - kali freya dan Bu Feni menyadarkan Flora dari bengongnya. Serangan SMA 84 yang menargetkan Flora dari awal mulai memperlihatkan hasilnya.

Pemain SMA 84 juga sudah mulai memperlihatkan kelelahannya, beberapa mereka melakukan kesalahan - kesalahan mendasar hingga SMA 48 mendapatkan poin dengan cuma - cuma. Masih banyak pemain pengganti di bench pemain, namun entah mengapa Pelatih Ve enggan mengganti pemain.

Flying High (FreFlo, FreCi, FreFio, FreSha, FreYor)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang