Aku terbangun di kamar rumah sakit. aku bisa mencium bau disinfektan dan mendengar bunyi bip mesin di sekitar ku. Tulang rusuk dan perutku sakit seperti jalang!
Tidak tidak tidak!
Aku berteriak aku panik perut kh sakit yaitu ketika aku merasakan seseorang meraih lengan ku dan memeluk ku. Aku mendengar suara chaeyeong yang menenangkan di telingaku mengatakan padaku bahwa itu akan baik-baik saja. Aku terisak di bahunya. aku tahu aku telah kehilangan bayi ku. Bayiku yang malang dan tidak bersalah.
"Dia sudah pergi," aku menangis.
"Siapa yang pergi?" Dia bertanya, "Bayinya baik-baik saja."
Aku menatapnya, "Kamu tahu?"
"Ya," Rose menjawab, "Aku ada di sini ketika mereka memindai perutmu untuk memastikan semuanya baik-baik saja dengan mereka."
"mereka?" aku bertanya.
"Jennie kamu memiliki bayi kembar tiga," katanya.
"Aku?" aku bertanya dengan kaget, "Triplets?"
"Ya! Aku punya tiga saudara kandung lagi, bukan?" Dia berkata, berbicara dengan perutku."Kamu tahu mereka adalah milik ayahmu?" aku bertanya.
Dia mengangkat bahu, "aku berasumsi."
Aku melepaskannya dan berbaring di tempat tidur. Ada gajah di dalam ruangan. Kami belum membahas apa yang terjadi terakhir kali kami berbicara. Dia telah melihat ku dengan ayahnya dan kemudian aku pergi tanpa banyak teks. Satu-satunya hal adalah surat yang ku tinggalkan padanya ketika aku mengembalikan kunci ku.
"Maafkan aku," akhirnya aku berbisik.
"Tidak, aku," kata Rose, "aku seharusnya tidak pernah membiarkannya berlangsung begitu lama. Jawab saja aku ini. Apakah kamu benar-benar mencintai ayahku atau hanya karena kamu ingin bersama pria yang lebih tua untuk bersenang-senang?"
Aku menghela nafas, "Rose aku sudah jatuh cinta padamu ayah sejak aku berusia lima belas tahun."
"Serius?" Dia bertanya.
Aku mengangguk, "Ya."
"Aku bahkan tidak pernah curiga...." Dia berbisik, "Apakah kamu memulai hal DDLG atau dia?"
"Dia melakukannya," jawabku, "Tapi aku menyukainya."
"Kamu menyukainya?" Rose bertanya, "Memanggilnya ayah?"
Aku mengangguk, "Itu mudah dan menyenangkan..."
"Apakah kamu sengaja hamil?" Dia bertanya.
"Tidak, aku tidak akan pernah melakukan itu! aku bahkan tidak pernah berpikir untuk memiliki anak, kamu tahu itu," kata ku.
"Lalu kenapa ayah tidak ada di sini bersamamu?" Rose berkata, "Dia harus bersamamu dan merawatmu!"
Aku menghela nafas, "Itu tidak masalah. Ibumu kembali dalam hidupnya dan dia masih mencintainya sehingga tidak ada yang bisa ku lakukan. Aku mungkin mencintainya tapi dia rupanya tidak mencintaiku."
"Jangan katakan itu!" Rose berkata, duduk di tempat tidur, "Dia pasti mencintaimu!"
Aku merasakan air mata di mata ku, "Dia tidak. Dia bilang dia masih mencintai ibumu dan mencobanya lagi."
"Maafkan aku Jen!" Rose berkata, "aku membaca surat mu yang kamu berikan kepada ku dan aku sangat menyesal! aku adalah sahabat dan saudara perempuan yang menyebalkan bagi saudara-saudara ku yang belum lahir! Bisakah kamu memaafkanku?"
"Oh Chaeyeong!" aku menangis.
Aku memeluk sahabatku. Itu banyak yang harus dihadapi. Untuk dia dan aku. Itu adalah situasi yang aneh dan bukan seperti yang ku bayangkan untuk bagian hidup ku ini tetapi setidaknya aku memiliki sahabat ku kembali. aku tahu bahwa jika aku memilikinya maka itu akan baik-baik saja karena Rose merawat ku dan aku dia. Kami lebih kuat bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Friend's Dad • Jensoo Indonesia
RastgeleJennie dan Rosé tidak dapat dipisahkan sejak mereka bertemu pada usia tiga tahun. Mereka saling bercerita segalanya..... yah..... hampir semuanya. Kim Jisoo Adalah ayah Roséanné. Ayah yang baru saja bercerai. Siapa yang disukai Jennie? yang dia suk...