14. Rumah

108 10 0
                                    

Setelah mereka selesai menikmati teh hangat dan berbicara dengan santai, Andrew menatap Ethan dengan senyum lembut. Ada sesuatu dalam tatapan Andrew yang penuh perhatian dan kasih sayang.

"Ethan." panggil Andrew dengan suara yang lembut. "Kamu mau mandi dulu?"

Ethan, yang masih merasa nyaman dalam suasana rumah Andrew, tersenyum kecil dan mengangguk. "Boleh kak." jawabnya dengan suara pelan, sedikit merasa canggung tapi juga senang dengan perhatian Andrew.

Andrew berdiri, mengambil handuk bersih dari lemari dan memberikannya kepada Ethan. "Kamar mandinya ada di sebelah kanan lorong, kalau butuh apa-apa tinggal panggil aja." kata Andrew sambil menunjukkan arah.

Ethan menerima handuk itu dengan senyuman, merasa betapa perhatian dan pedulinya Andrew. "Makasih kak. Aku akan cepat." katanya sebelum berjalan menuju kamar mandi.

Andrew mengangguk dan menatap Ethan sampai dia menghilang di lorong. Tertawa kecil melihat Ethan yang tergesah-gesah menuju kamar mandi, dan dia menunggu dengan tenang di ruang tamu, menikmati perasaan damai yang memenuhi rumahnya malam itu.

Beberapa saat setelah Ethan memasuki kamar mandi, terdengar suara panggilan dari dalam kamar mandi. "Kak!" seru Ethan dari dalam kamar mandi, suaranya terdengar sedikit cemas.

Andrew yang sedang duduk di sofa langsung berdiri dan berjalan cepat menuju pintu kamar mandi. "Ya? Aku di sini," jawabnya sambil mengetuk pintu kamar mandi dengan lembut.

Dari dalam kamar mandi, terdengar suara Ethan dengan nada rengekan. "Kakak lupa ngasih aku baju." katanya, suaranya sedikit bingung dan malu.

"Oh iya, maaf. Aku lupa," balas Andrew, merasa sedikit kikuk. "Tunggu sebentar, aku ambilkan bajunya."

Beberapa detik kemudian, Andrew mengetok pintu kamar mandi dengan lembut. "Ethan, ini bajunya," katanya sambil mengulurkan baju yang telah disiapkannya.

Pintu kamar mandi sedikit terbuka, dan tangan Ethan meraih dengan hati-hati ke arah luar, meraba-raba udara untuk menerima baju tersebut. Andrew, melihat kesempatan ini, menggenggam tangan Ethan dengan lembut dan melepaskannya, kemudian menyelipkan baju ke tangannya.

Ethan terkejut dan sedikit canggung saat menyadari kehadiran Andrew yang begitu dekat. "Terima kasih, Kak," katanya sambil menutup kembali pintu kamar mandi dengan hati-hati.

Andrew tersenyum lebar, merasa hangat di hatinya melihat situasi itu. Dia tetap menunggu di luar kamar mandi dengan sabar, merasakan perasaan bahagia yang sulit dia ungkapkan.

Setelah beberapa waktu, pintu kamar mandi terbuka lagi. Ethan keluar dengan pakaian Andrew yang tampak kebesaran di tubuhnya. Andrew tertegun sejenak, terpesona oleh betapa menggemaskannya Ethan dalam baju yang kebesaran itu. 

Pakaian Andrew tampak seperti gaun besar bagi Ethan, dan penampilannya yang lucu serta canggung membuat Andrew merasa hatinya berdebar.

Andrew tidak bisa menahan senyum dan kekagumannya. "Gemes banget Ethannya kakak." katanya dengan nada penuh kehangatan. Ada perasaan yang mendalam dan penuh cinta di dalam tatapannya, sesuatu yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Ethan, merasa sedikit malu dengan pujian tersebut, tersenyum malu-malu. "Ih kakak, sana cepet mandi kak." jawabnya sambil tertawa kecil.

Andrew melangkah maju dan memeluk Ethan dengan lembut. "Kamu tahu, apapun yang kamu kenakan, kamu selalu terlihat luar biasa bagiku," bisiknya dengan lembut, mengusap kepala Ethan dengan lembut.

"Tunggu aku di kamar ya, aku mandi dulu." Kata Andrew sambil tiba-tiba mengingat sesuatu. "Oh iya, aku belum sempat menunjukkan kamar tidurku padamu." katanya dengan lembut.

Ethan mengangguk dengan penuh antusiasme. "Oke, Kak." jawabnya dengan senyum kecil.

Andrew kemudian memimpin Ethan menuju kamar tidur miliknya. Dia membuka pintu kamar tidur dan melangkah masuk, menyalakan lampu lembut yang ada di samping tempat tidur.

 Kamar tidur Andrew adalah tempat yang luas dan nyaman, dengan dekorasi yang sederhana namun elegan. Ada jendela besar yang menghadap ke luar, memberikan pemandangan malam yang menenangkan.

"Ini kamarku," kata Andrew sambil menunjukkan ruangan tersebut. "Tunggu sini dulu dan buat diri kamu nyaman. Aku akan mandi sebentar."

Ethan memasuki kamar tidur, merasa sedikit terkesan dengan suasana yang tenang dan nyaman di dalamnya. Dia duduk di tepi tempat tidur, merasakan kenyamanan dari tempat yang terasa sangat pribadi dan hangat ini.

Andrew tersenyum, lalu berkata, "Aku akan segera kembali. Jangan ragu untuk mengatur segala sesuatu di sini kalau kamu mau." Dengan itu, dia pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya setelah seharian yang panjang.

Sementara Andrew mandi, Ethan memutuskan untuk mengeksplorasi kamar tidur Andrew yang nyaman dan elegan. Ia berjalan perlahan, mengamati berbagai barang dan dekorasi di ruangan tersebut. 

Saat melihat rak buku di sudut kamar, matanya tertuju pada sebuah album kecil yang terletak di atasnya. Dengan rasa penasaran, Ethan mengambil album itu dan mulai membuka halamannya.

Di dalam album, Ethan menemukan foto-foto masa kecil Andrew. Ada foto-foto yang menunjukkan Andrew sebagai anak kecil yang tampak sangat imut dan menggemaskan, mengenakan berbagai pakaian dan berpose di berbagai lokasi. 

Namun, yang menarik perhatian Ethan adalah wajah serius Andrew di sebagian besar foto. Hampir tidak ada foto di mana Andrew tersenyum lebar; wajahnya selalu terlihat serius dan penuh perhatian.

Ethan tidak bisa menahan senyum melihat betapa imut dan lucunya Andrew saat kecil, meskipun ekspresi wajahnya tetap serius. Ia merasa semakin dekat dengan Andrew, mengetahui bahwa di balik sosok dewasa yang serius dan berwibawa, ada anak kecil yang penuh dengan keimutan dan kepolosan.

Saat Ethan masih terpesona dengan album tersebut, Andrew selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan pakaian santai. Matanya langsung menangkap sosok Ethan yang berdiri di depan rak buku sambil tersenyum memandang album tersebut. Andrew merasa terkejut namun juga senang melihat Ethan begitu tertarik dengan album masa kecilnya.

----To Be Continued...

My Boss BL {COMPLETED} ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang