Di dalam tasnya, tersimpan dengan rapi sebuah kotak kecil berisi cincin couple yang sudah dia pilih dengan hati-hati. Cincin itu melambangkan komitmen dan rasa cintanya yang mendalam untuk Ethan. Andrew tahu, momen ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi mereka berdua.
Stadion mulai ramai dengan sorakan penonton saat Andrew tiba. Dia mencari tempat duduk yang strategis, memastikan bisa melihat Ethan dengan jelas di lapangan.
Saat pertandingan dimulai, Andrew merasa gugup sekaligus bangga melihat Ethan bermain dengan semangat dan keahliannya yang luar biasa. Setiap gerakan Ethan di lapangan membuat Andrew semakin yakin bahwa dia adalah orang yang tepat untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama.
Ketika pertandingan akhirnya selesai dan tim Ethan keluar sebagai pemenang, Andrew merasakan gelombang kebahagiaan dan kebanggaan. Sambil menunggu Ethan keluar dari ruang ganti, Andrew merapikan kotak cincin di dalam tasnya, memastikan semuanya siap.
Tak lama kemudian, Ethan muncul dari lorong menuju tempat Andrew menunggu. Wajahnya berseri-seri, keringat masih membasahi dahinya, tetapi senyumnya lebar menunjukkan kebahagiaan atas kemenangan yang baru saja diraih. Andrew menghampiri Ethan dengan cepat, memeluknya erat.
"Kak! Kamu datang!" Ethan berseru, senang melihat Andrew di sana.
"Ya, tentu saja. Aku tidak mau melewatkan momen ini. Kamu luar biasa, sayang," Andrew memuji, sambil mengambil handuk yang sudah ia siapkan di tasnya, menyeka keringat yang ada di dahinya dengan lembut.
Setelah beberapa saat saling berbincang tentang pertandingan, Andrew akhirnya meraih tangan Ethan, menariknya sedikit menjauh dari keramaian.
"Ada sesuatu yang ingin aku berikan padamu, Ethan." kata Andrew dengan suara lembut.
Ethan melihat Andrew dengan penasaran, "Apaan, Kak?"
Andrew merogoh tasnya dan mengeluarkan kotak kecil berwarna biru tua. Dia membuka kotak itu, menampilkan dua cincin perak yang berkilauan. Ethan terdiam, matanya membesar dengan penuh kejutan.
"Ethan." Andrew mulai berbicara dengan nada yang penuh kasih sayang, "Aku tahu ini mungkin terlihat tiba-tiba, tapi aku ingin kau tahu bahwa aku sangat mencintaimu. Cincin ini adalah simbol dari komitmen kita satu sama lain. Apakah kamu mau menjadi bagian dari hidupku, sekarang dan selamanya?"
Ethan terharu, air mata mulai menggenang di sudut matanya. Tanpa ragu, dia mengangguk, "Aku mau, Kak. Aku juga sangat mencintaimu."
Andrew tersenyum bahagia, mengenakan cincin itu di jari manis Ethan, dan Ethan melakukan hal yang sama pada jari Andrew. Mereka saling menatap dengan penuh cinta, seolah-olah dunia di sekitar mereka menghilang.
Momen itu, di tengah keramaian stadion, menjadi saksi bagi cinta mereka yang semakin kokoh dan tak tergoyahkan. Setelah itu, mereka berdua pulang dengan hati yang penuh kebahagiaan, membawa pulang tidak hanya kenangan indah dari kemenangan Ethan, tetapi juga komitmen yang akan mereka jaga selamanya.
---END---
MAKASIH SEMUANYA YANG UDAH BACA SAMPE SINIII, LOP U GAISS q(≧▽≦q) ❤️
BABAIIII ヾ(≧▽≦*)o 😙😙😙Kita bikin side stories ngga yaa??? Komen dong gaiss 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss BL {COMPLETED} ✅
RomanceEthan Miller, seorang pemain basket ceria dan penuh semangat, memiliki kehidupan yang sederhana tapi memuaskan sebagai bagian dari tim basket yang sedang berkembang. Di luar lapangan, kafe kecil di sudut kota adalah tempat favoritnya untuk bersantai...