24. Bahagia

80 14 0
                                    

Pada suatu hari di akhir pekan, Andrew dan Ethan memutuskan untuk tidak pergi ke mana-mana dan menghabiskan waktu bersama di rumah. Mereka memulai hari dengan sarapan sederhana yang disiapkan oleh Andrew. 

Ethan, yang masih setengah mengantuk, mencoba membantu, tetapi malah membuat kekacauan kecil di dapur, menumpahkan tepung di mana-mana. Andrew tertawa melihat tingkah laku Ethan yang kikuk namun menggemaskan.

~

Setelah sarapan, mereka duduk bersama di sofa, memutuskan untuk menonton film komedi romantis. Ethan, yang biasanya suka menggoda Andrew, kali ini membenamkan dirinya dalam pelukan Andrew, merasakan kenyamanan dari kehangatan tubuhnya. Andrew hanya bisa tersenyum dan mengusap lembut kepala Ethan.

Ketika film mencapai bagian yang lucu, Ethan tertawa terbahak-bahak, bahkan sampai menjatuhkan popcorn yang mereka makan. Andrew mencoba untuk menahan tawa, tetapi melihat Ethan yang begitu ceria, dia akhirnya ikut tertawa hingga air mata keluar. Mereka berdua tertawa begitu keras hingga perut mereka sakit.

Setelah film selesai, Andrew mengajak Ethan untuk bermain game kartu. Namun, setiap kali Ethan kalah, dia akan merengek dan memohon agar Andrew memberinya kesempatan lagi, dengan mata yang memohon seperti anak kecil. 

Andrew, yang tak bisa menolak Ethan, akhirnya membiarkan Ethan menang beberapa kali. Setiap kali Ethan menang, dia akan berdiri dan bersorak, "Aku menang lagi!" sambil mengangkat tangannya dengan bangga.

Malamnya, mereka memutuskan untuk memasak bersama lagi, kali ini mencoba resep baru yang belum pernah mereka coba sebelumnya. Ethan, yang sudah belajar dari kekacauan pagi hari, mencoba lebih hati-hati. Namun, saat memotong sayuran, dia dengan sengaja mengoleskan sedikit saus ke pipi Andrew. 

Andrew yang terkejut berpura-pura marah, "Oh, kamu nakal ya!" dan mengejar Ethan dengan sendok yang penuh saus. Mereka berlarian di dapur, tertawa-tawa, sampai akhirnya Andrew berhasil menangkap Ethan dan mengoleskan saus ke hidungnya.

Setelah makan malam, mereka berdua merasa lelah dan memutuskan untuk berendam air hangat di bathtub bersama. Dengan cahaya lilin yang lembut dan aroma lavender yang menenangkan, mereka berendam sambil berbincang tentang berbagai hal, dari topik ringan hingga impian masa depan mereka. Ethan bersandar pada dada Andrew dan Andrew memeluknya dari belakang.

Menjelang tidur, Ethan menempatkan kepalanya dengan nyaman di lengan kanan Andrew, menemukan tempatnya yang pas di sana. Andrew, dengan penuh kasih sayang, mengusap lembut rambut Ethan dengan tangan kirinya. Sentuhan lembut Andrew membuat Ethan merasa tenang, seperti angin sepoi-sepoi yang membelai di malam yang tenang.

"Ethan, aku merasa sangat beruntung bisa bersamamu." bisik Andrew pelan, suaranya penuh kehangatan.

Ethan hanya tersenyum, matanya perlahan menutup, menikmati setiap sentuhan Andrew. "Aku juga, Kak. Hari ini seru banget."

Andrew menunduk sedikit, mencium puncak kepala Ethan dengan lembut, "Tidurlah yang nyenyak, sayang."

Dalam keheningan malam, mereka berdua tenggelam dalam rasa damai, membiarkan kehangatan cinta mereka yang tulus menjadi pengantar tidur. Ethan yang merasa nyaman di pelukan Andrew perlahan-lahan tertidur, sementara Andrew tetap terjaga sejenak, mengagumi betapa damainya wajah Ethan saat tidur. 

Tak lama kemudian, Andrew juga tertidur dengan senyum yang masih terukir di wajahnya, merasa penuh kebahagiaan dan rasa syukur atas hubungan mereka yang semakin erat.

-----

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Ethan akan berlaga di pertandingan besar basket di stadion kota, dan Andrew tak ingin melewatkan momen penting ini. Setelah memastikan semua pekerjaannya terkendali, Andrew segera mengambil cuti dan bergegas menuju stadion. 

Di perjalanan, jantungnya berdebar kencang, bukan hanya karena antusiasme melihat Ethan bermain, tetapi juga karena rencana kejutan yang sudah dia siapkan.

----To Be Continued...

My Boss BL {COMPLETED} ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang