𝚁𝚘𝚕𝚊𝚜 - 𝟷𝟸

15 11 13
                                    

Danastri itu artinya bidadari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Danastri itu artinya bidadari. Yang bisa dibilang, bidadari itu cantik.

Kamu cantik, sesuai versiku.

Kamu cantik...

Sesuai versiku...

Sesuai ... versiku.

Boleh tidak ya, Danastri mengutuk Alvido Mahesa dalam diam?

Ingin sekali rasanya Danastri menampol wajah tampan Alvido dengan sekali pukulan. Tetapi, ada satu hal yang mengganjal. Siapa Danastri yang seberani itu terhadap Alvido Mahesa yang notabenenya menjadi laki-laki terganteng di kelas?

Jika kemarin Danastri kesal setengah mati terhadap perempuan bernama Veli Hatari, maka sekarang juga Danastri meralat ucapannya kembali. Semua tetap sama. Laki-laki maupun perempuan tidak ada bedanya. Sama-sama membuat hidup Danastri menjadi rumit. Terlebih lagi Danastri harus berurusan dengan duo couple tersebut.

Rasa menghilang dari bumi semakin bertambah.

Menghembuskan napas pelan, guling-guling tidak jelas, mengerucutkan bibir, memutar bola mata, semua Danastri lakukan hanya karena memikirkan hidupnya lagi untuk ke depan. Bersama teror-teror yang disebabkan oleh Veli Hatari dan Alvido Mahesa.

"Pantesan cocok. Yang perempuan suka cari sensasi, yang laki-laki suka cari kesempatan. Bodohnya lagi, Astri harus berurusan sama mereka." Keluhan Danastri terdengar berat seolah-olah ingin menjalani ujian nasional tingkat tinggi. Kepalanya ingin pecah hanya karena dua couple itu.

"Apa mereka satu komplotan ya, mau jadiin Astri permainan?" gumam Danastri lagi. Pada dirinya sendiri tentunya.

Danastri merancang kemungkinan buruk yang banyak terjadi setelah hari ini. Sungguh di luar dugaan, jika Alvido akan berucap seperti itu. Danastri tidak terlalu tau Veli mendengar atau tidak. Namun yang pasti, rasanya jalan untuk kabur tidaklah mudah. Danastri harus melewati krikil kecil, batu besar dan jurang curam.

Hah ... terlalu hiperbola.

"Padahal kamu sama aku lebih cantikan aku, Astri! Kamu perebut semuanya!"

Pikiran Danastri kembali terngiang ucapan Veli. Dengan gerakan kesal, ia mendengus, "Veli selalu cantik, beda sama aku yang kolotnya minta ampun. Kok bisa mereka pilih Ratu yang kolot ini ya? Nggak ada bakat, nggak ada yang bisa dibanggakan."

Kamar bernuansa putih itu kembali hening. Entah mengapa hari ini suasana desa sangat sepi. Yang biasanya terdengar suara mesin milik tetangga, sekarang senyap bagaikan rumah kosong tak berpenghuni. Matahari juga tidak secerah kemarin. Cuaca mendung, membuat para burung cepat mendatangi kandang mereka masing-masing.

Suara Danastri lebih mendominasi kamar tersebut. Tidak ada yang spesial. Sepi dan hampa.

"Jangan begitu, Nduk. Semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jangan merasa paling menderita dan jangan juga merasa paling berkuasa."

DANASTRI: Pedar KandarpaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang