𝚂𝚘𝚗𝚐𝚘𝚕𝚊𝚜 - 𝟷𝟿

10 8 6
                                    

⚠️ jangan lupakan alur maju-mundur ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ jangan lupakan alur maju-mundur ⚠️

Danastri memiliki sifat pemalu. Pemalu sekali. Sampai-sampai membuatnya menjadi orang tidak enakkan terhadap orang lain. Danastri takut mengambil sebuah keputusan saat ada orang lain yang memberinya keputusan. Ia harus sendiri dan menyelesaikannya dengan jangka panjang.

Pernah juga Danastri berandai-andai. Bagaimana ya, jika menjadi dia? Atau, bagaimana sih rasanya jadi dia?

Dia dalam artian lain ada banyak maknanya.

Selain pintar berandai-andai, Danastri ingin sekali mengubah pandangan orang terhadap dirinya. Bertanya-tanya pada dirinya sendiri, "Apa yang salah? Apa yang kurang dari dirinya? Mengapa orang lain begitu mudah mendapatkan sebuah perhatian sedangkan dirinya harus mengemis dulu?"

Satu hal juga yang menjadi ciri khas Danastri. Menjadi pemalu, menjadi orang tidak enakkan dan berakhir pikirannya harus bisa menyenangkan orang lain. Padahal, menyenangkan orang lain bukanlah kewajiban setiap manusia. Ada kalanya manusia itu baik kepada kita begitupun sebaliknya.

Danastri juga yakin, tidak semua orang suka pada dirinya yang seperti ini. Lemot, tidak bisa tegas, menye-menye lalu berakhir dimanfaatkan. Yang rugi? Ya Danastri juga. Yang mengeluh? Danastri juga. Yang mengatakan semuanya tidak adil? Danastri juga.

Permasalahannya ada di sini. Ada di dalam diri Danastri sendiri. Yang artinya, Danastri tidak bisa mengalahkan orang lain atas takdir, atas kejadian, atas apa yang terjadi pada dirinya. Di masa lalu, di masa sekarang maupun di masa depan, patokannya ada dalam diri sendiri. Jika setiap hari Danastri terus berharap dengan sesuatu yang tidak kekal, alhasil terus merasakan sebuah kekecewaan yang menyayat hati. Namun, jika Danastri mulai mengubah dirinya, perasaan ragu terus bermunculan. Ketakutan dalam diri Danastri terbentuk kuat. Itulah mengapa, sampai sekarang Danastri masih belum bisa menjadi dirinya sendiri.

"Kenapa ya, dia sikapnya mereka ke Astri? Ke Veli mereka bisa ketawa terus, tapi saat mereka sama Astri, mereka nggak pernah ketawa sepuas itu."

Memandang dari jarak jauh, Danastri bergumam lirih. Memunculkan rasa insecure pada Danastri caranya sangat mudah. Dengan melihat orang lain bisa menjalin pertemanan akrab selalu bisa membuat Danastri merasa paling rendah. Karena ia belum pernah merasakan apa itu menjalin pertemanan.

"Apa ada sikap Astri yang salah? Atau benar kata mereka, Astri itu orang aneh? Makanya mereka nggak mau berteman sama Astri?"

Danastri ingin sekali diperlakukan sama dengan Veli. Dalam artian, ia dipandang sama dengan manusia lain. Apa karena sikapnya yang pemalu dan mudah mengalah membuatnya dijauhi banyak orang?

Veli selalu disapa dengan hangat oleh teman-teman, oleh para guru, oleh orangtuanya, oleh penjual kantin, oleh tukang kebun sekolah dan masih banyak lagi. Sedangkan Danastri? Hanya sebagian kecil orang mengenalnya. Itupun tidak semuanya suka menyapa Danastri. Ibaratnya jika di sekolah mereka berteman jika di rumah mereka adalah orang asing.

DANASTRI: Pedar KandarpaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang