BEAUTY AND THE BADBOY2

015. starting conversation

take a chance with me, one more times?

˚ ༘ ೀ⋆｡˚

"jadi mereka tunangan?" Chandra masih belum paham

"gue jujur bingung hubungan mereka apa" jawab Melvin

"kalau selama ini yang gue tahu, mereka emang deket, tapi gue juga baru notice sih mereka pake cincin" timpal Jaevan

"berarti enggak" sahut Raja, "ya nalar aja masak iya Haekal tunangan kita gak diundang"

"tapi ya..." ucap Jenan menggantung, "tapi kan tunangan gak harus dirayain"

semuanya sontak mengangguk, ucapan Jenan ada benarnya.

"ah nggak mungkin, Haekal ga mungkin gak cerita kalau itu" Melvin mengelak

Vasya di sana hanya diam, seolah tidak tertarik dengan pembicaraan ini, tapi mulutnya gatal ingin bertanya satu hal.

Wina yang baru saja datang tiba-tiba ikut duduk bersama mereka, "emang mereka punya hubungan kok udah mikir tunangan?"

thank god, Wina melontarkan pertanyaan yang sedari tadi menyelimuti pikiran Vasya.

"wah jujur itu susah, karena—" Jaevan hendak meneruskan ucapannya tapi matanya menangkap Vasya yang juga tengah menatapnya.

Jenan berdeham, "Sya temenin gue yuk"

"hah? ke?"

"udah ikut aja ayok"

Jenan menarik gadis itu beranjak dari sofanya, membawanya ke luar.

"lo mau ngapain?"

"duduk sini aja, di dalem sumpek"

Vasya menatap aneh, matanya melihat pantulan cahaya lampu bohlam di kolam renang hadapannya, "udah lama gue gak duduk di sini" ucapnya.

Jenan tersenyum tipis, "dulu rame, sekarang tinggal Melvin sama Raja yang di sini"

"iya? emang lo sekarang di mana?"

"awalnya Jesa juga di sini, tapi kayaknya habis married dia bakal ke Surabaya sama Wina, sedangkan gue, Jae, sama Haekal sekarang kerja di Jakarta"

Vasya merasa matanya memanas, matanya sudah terlihat berkaca-kaca, "gue seneng banget asli dengernya, kalian semua bener-bener bikin gue bangga"