I only know your story
but I don't know what you were thinking when you wrote your story✧༺♥༻∞
Langkah Melvin semakin cepat setelah melihat seseorang yang ia tunggu sedari tadi memunculkan batang hidungnya.
Laki-laki yang baru saja keluar dari elevator itu, melambaikan tangannya menyapa, "kok lo sen---"
"Anjing lo!"
Tian sontak tersungkur ke lantai, Melvin langsung dipisahkan oleh kedua security yang berjaga di lobby hotel, "hey, stop!"
"sir, are you ok?"
Tian memberi isyarat kepada laki-laki bertubuh tinggi kekar itu agar kembali ke tempatnya, "it's fine, i'm fine"
Tian mencoba kembali berdiri, laki-laki itu menatap Melvin penuh tanya, "lo kenapa sih? shit--kenceng banget lagi"
"jelasin ke gue, ngapain lo sama Vasya semalem?!"
Tian mengernyit, "hah? kok lo tau gue---oh jadi semalem yang dateng ke galeri itu lo?"
"jawab pertanyaan gue!"
Tian menggaruk keningnya, "emang lo lihatnya gimana?"
"Tian!" Melvin berteriak lantang
"woy, santai kali, lagian ini di tempat umum, jangan bahas ini di sini, ikut gue"
Tian menarik Melvin, tapi dengan cepat ia hempaskan, Tian hanya mengedikkan bahunya dan kembali berjalan diikuti Melvin di belakangnya.
✧༺♥༻∞
Dua laki-laki yang saling menatap tajam ini kini duduk berhadapan di sebuah kedai kopi tak terlalu ramai, Tian menggosok tangannya memulai percakapan, "mmm, gue sebenernya juga bingung harus jelasin dari mana, tapi ya, apapun yang lo pikirin itu bener, gue lepas control malem itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTY AND THE BADBOY2
Fanfictionwe never know what will happen, but we can create our own stories. "terima kasih karena darimu aku tau cinta abadi itu nyata" - April 2024