009. i already miss you

443 41 27
                                    

i hope we never met, a year ago
i just wanna hold your hand, like before a year ago

i hope we never met, a year agoi just wanna hold your hand, like before a year ago

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋆𐙚₊˚⊹♡

Biji-biji kerikil tanpa dosa terpental ke sana ke mari tak terarah, sedari tadi kakinya tak henti mengauskan aspal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biji-biji kerikil tanpa dosa terpental ke sana ke mari tak terarah, sedari tadi kakinya tak henti mengauskan aspal. Gesekan alas kaki yang terdengar menukik disengaja, membuat siapa saja geram jika melihatnya. Kepulan asap nikotin bakar lagi-lagi keluar dari mulut Haekal, entah ke mana langkah kaki ini membawa dirinya pergi.

Haekal terduduk di bangku rotan pinggir jalan, pemandangan gelap di sepanjang bentangan kebun teh di hadapannya. Sunyi malamnya tak mampu meredakan bisingnya sahutan riak kepala yang seakan hampir terbelah.

"alkohol sialan" umpatnya sembari meraup wajahnya kasar.

Baru juga mulutnya terkatub, ingatan malam di mana ia melihat Vasya dengan Tian kembali datang bak lukisan hidup yang siap menghantuinya.

Haekal memukul keras rotan keras yang ia duduki, entah senyeri apa yang dirasakan, tapi laki-laki itu hanya mengerang menahan amarah, "buat apa gue hidup kalau semua orang aslinya bajingan"

Diamnya cukup lama usai bergeming ngelantur, matanya memicing fokus melihat pantulan cahaya kecil tak jauh di hadapannya.

Langkahnya berjalan gontai mendekat, fokusnya tak lagi pada jalan yang ia tapaki, entah sampai mana kesadarannya, tubuhnya meluruh jatuh, kakinya tak lagi menapak pada aspal. Tanah merah basah menjadi tumpuan, cuaca sehabis hujan membuat tubuh laki-laki itu dengan mudahnya terguling tanpa arah ke bawah. Matanya kini tertutup rapat, kesadarannya kian pergi membawa riuh bising kepala yang kini perlahan sunyi.

Langkah seseorang tergopoh mendekat, hembusan napas menjadi sasaran utamanya, "Gusti, nuhun Gusti, aa kasep ngga mati"

⋆𐙚₊˚⊹♡

Haekal menggeliat puas dari tidur lamanya, rasanya tubuhnya kini berubah menjadi samsak, beberapa lebam di tubuhnya dan nyeri punggung ini membuatnya mengernyit, ditengoknya jendela samping, hiasan gorden, lampu tidur yang menyala temaram, hanya ada warna putih yang membalut seisi ruangan itu, laki-laki itu sontak berdiri kaget, matanya menelisik, otaknya mencoba mengingat apa yang terjadi. Karena laki-laki itu sadar, ini bukan kamarnya.

BEAUTY AND THE BADBOY2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang