what you expect from a sin? 'cause a good things didn't mean after it
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
────୨ৎ────
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Vasya lo gila?!"
Tidur gadis itu terusik mendengar suara nyaring yang menggema di seluruh kamarnya, sementara Chandra masih menganga tak percaya dengan apa yang ia lihat pagi ini. Matanya mengarah tajam pada laki-laki yang saat ini masih memeluk erat gadis yang mulai terusik dari tidur lelapnya itu.
"FUCK! BANGUN LO!" Chandra menarik kaos hitam laki-laki itu, Haekal sontak membuka matanya bahkan belum sempat laki-laki itu mengerjap, matanya kini sudah beradu tatap dengan mata garang milik Chandra.
Vasya akhirnya terbangun sepenuhnya, gadis itu merayap cepat menarik lengan Chandra akan melepas cengkeramannya, "Chan, stop, kita bisa jelasin"
Chandra melihat tajam gadis itu, "kita? lo dengan sadar ngomong kita? otak lo ilang apa gimana Sya?"
Chandra melepaskan cengkeraman kerasnya sebelum berlalu pergi, "gue gak pernah sekecewa ini sama orang" ucapnya benar-benar tersirat kekecewaan laki-laki itu.
Vasya segera berlari menyusul Chandra, begitupun Haekal yang menyusul cepat.
"Chan, bentar dengerin gue dulu" Vasya menarik lengan Chandra yang berhasil ia gapai.
Chandra berbalik dan menepis kasar tangan Vasya, "sebelum lo jelasin sama gue, mending lo mikir apa yang udah lo berdua lakuin, itu bener apa enggak?!"
Vasya tertegun, ia belum pernah melihat Chandra membentaknya sekencang ini.
"Chan, gak usah bentak Vasya lah! lo marah sama gue 'kan? gak usah bawa-bawa Vasya" sahut Haekal
"emang anjing lo"
"CHAN!!!" teriak gadis itu kala Haekal tersungkur setelah Chandra memukulnya tiba-tiba.
