Losing him was blue, like I'd never known
Missing him was dark gray, all alone✧༺♥༻∞
Seorang gadis dengan blouse panjang warna cream selututnya dan sepatu heels warna putih yang baru saja ia lepaskan, jemarinya seolah terbebaskan dari belenggu yang memaksa mereka untuk terus mengerucut lancip.
"hffft" hembusnya lelah
"sayang, kamu cape banget ya mesti?"
Vasya menoleh ke arah pintu, mendapati Ardhita datang masih lengkap dengan jasnya, "gak kok dad, cuma pegel aja seharian pake heels"
Ardhita berjongkok, memeriksa kaki anak gadis satu-satunya itu, "hmm, besok-besok pake sepatu aja biar Chandra bawain nanti"
Vasya hanya tersenyum, "tumben daddy pulang cepet"
Ardhita mendaratkan pantatnya di sofa, menyandarkan punggung lelahnya, "Sya, kamu udah pikiran tawaran daddy semalem?"
Vasya seakan bisa menebak pertanyaan yang baru saja di lontarkan itu, "i've think of that many times, jawaban aku masih sama dad, No"
"Sya, tapi daddy gak bisa lihat kamu harus berhen--"
"Dad, this is my choice, aku bisa ambil kuliah daring kalau aku mau, toh aku cuma butuh gelar"
"yaudah kalau kamu gak mau lanjutin kuliah kamu yang di Indo, daddy apply yang di Melbourne ya"
"Dad kasih aku waktu, oke?"
Ardhita hanya menghela napasnya, "Sya, daddy gak mau maksa kamu, tapi yang jelas kalaupun kamu berubah pikiran dan mau balik ke Indo--"
"Dad, stop, aku gak akan pernah berubah pikiran"
"in case you already miss him, darling"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTY AND THE BADBOY2
Fanfictionwe never know what will happen, but we can create our own stories. "terima kasih karena darimu aku tau cinta abadi itu nyata" - April 2024