POV mathea.
beberapa hari ini aku tidak ke kantor, ya setelah aku di liburkan karena pak darma bilang aku tak bisa menyelesaikan misi ini, ku harap aku masih di tugaskan disini,
aku melihat mobil rayana yang mulai menjauh dari pandanganku, ah gadis yang sering membuat wajahku merah baru saja kembali, ntah dari mana dia setelah kejadian pembunuhan edwin itu lah terakhir aku melihatnya, dan kemarin cukup mengangetkan karena dia kembali.
sebenarnya cukup aneh bagiku karena ini pertama kali aku berhubungan dengan wanita, tapi melihat perjuangannya yang bersikeras untuk mendekatiku, aku hargai dia memang pacar idaman, wajah manis yang terlihat polos itu, meski sesekali ia sangat menyebalkan, tapi aku menyadari nya sekarang...
bahwa aku memang mencintainya.
aku berjalan masuk ke dalam, terdengar beberapa keributan dari arah tempat sel tahanan, terlihat polisi yang sedang sibuk dengan candy crush saga nya.
ya kehidupan yang sangat sibuk, hiruk pikuk manusia yang sedang mengurus dokumen untuk melamar kerja, bahkan seorang napi yang baru saja ditangkap lewat di hadapan ku begitu saja.
itu biasa.
tiba tiba aku merasakan seseorang menepuk pundak ku dari belakang.
"heh! kemana aja sih? di hubungi gak bisa, disamperin apartemennya udah kaya orang mati banyak karangan bunga bunga?"
aku menengok ke belakang, ah anne, sahabatku. dia sering sekali mengagetkan ku.
aku melihat raut wajah anne yang kesal disertai wajah cemberut yang aku tidak menyukainya, karena terlihat seperti anoa.
"maaf aku sibuk banget akhir akhir ini sama urusan keluarga" aku berusaha menutupi kebohonganku, sebenarnya aku sedang ada masalah dengan psikopat gila itu.
"ah, banyak yang harus gue ceritain, tapi gue ga mau cerita disini, pak inspektur sebentar lagi mau adain rapat, lebih baik lo siap siap" anne berlalu pergi sambil menepuk pundak ku.
rapat? hmm aku tak tahu apa yang akan dia bahas. mau dicari celah seperti apapun psikopat itu benar benar pandai melompat, satu satunya cara ialah memancingnya agar dia keluar dan mengepung nya.
aku berencana menjebak psikopat itu namun aku bingung bagaimana, satu sisi dia sudah tidak berulah lagi, dan aku takut jika nyawaku yang akan terancam, aku akan lebih takut jika mengancam nyawa rayana.
--------
ah rapat inti dari instruktur benar benar tidak membuka jalan apapun, hanya membuang buang waktu ku, begitu banyak bualan yang ia lontarkan membuat aku menyesal kenapa aku berada disini.
Aku pun mengajak anne pergi ke kantin untuk makan siang, aku hanya sarapan roti selai sachet yang di sediakan rayana tadi, aku benar benar kelaparan sekarang.
dari jauh aku melihat rayana berjalan bersama ariana, ah ariana wanita dengan wajah datar nan menyebalkan itu, aku tak membencinya, hanya saja ia berjalan sambil menggandeng tangan kekasihku!
"rayanaa!" Panggil ku, karena tak kuasa melihatnya menempel dengan ariana layaknya kerak nasi dengan magicom panas.
Rayana berhenti dan menoleh, ia tersenyum menyeringai melihatku, rayana langsung berlari ke arahku. see? wanita itu ditinggalkan oleh rayana, ah ariana kamu harus bisa menjaga jarak dari milikku.
"hey? kamu tumben, ngapain disini?" tanya rayana dengan wajah bodohnya, ah ingin sekali aku mencium wajah polos itu.
tentu aku ingin makan siang disini kenapa dia masih menanyakan hal seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
My psycho GF (GXG) 21+
Mystery / Thriller"Kamu membunuh enam orang secara berturut-turut tanpa alasan yang jelas? Apa maumu?" suaranya bergetar, tetapi ia berusaha keras untuk tetap terdengar tegas. Sosok itu hanya terkekeh, senyumannya terlihat sinis saat ia mencabut pisau dari perut korb...