Anne dan Stella duduk di sebuah kafe yang tenang, di sudut jauh dari keramaian, dengan laptop terbuka di depan mereka. Keduanya telah bertekad untuk menyelidiki lebih dalam mengenai masa kecil Rayana, dan mereka merasa bahwa kunci untuk memahami siapa Rayana sebenarnya terletak di latar belakangnya.
"Ngomong ngomong,apa yang mereka lakukan, kenapa kamu bisa sebegitu kritis?" Tanya anne sambil menyeruput kopinya.
Stella membuang nafas beratnya. "Mereka melemparku ke tembok dengan kekuatan yang sangat kencang, hampir saja seluruh tulang ku remuk dibuatnya... Mereka seperti bukan manusia"
Anne bingung. "Maksudmu bukan manusia?"
"Mereka seperti alien, tenaga mereka 100x lebih besar dari manusia biasa" jawab stella singkat.
Anne berhenti sejenak, meletakkan cangkir kopinya dengan hati-hati di meja, lalu menatap Stella dengan kening berkerut. "Mereka seperti alien?" ulangnya, mencoba mencerna apa yang baru saja didengarnya.
Stella mengangguk pelan, matanya kosong seperti mengingat kembali kejadian mengerikan itu. “Aku tahu kedengarannya gila, tapi itulah yang kurasakan. Mereka memiliki kekuatan yang tidak masuk akal. Saat mereka melempar ku ke tembok, aku benar-benar berpikir tulang-tulang ku akan hancur. Rasanya tidak mungkin manusia biasa bisa melakukan itu.”
Anne meringis, sulit membayangkan seseorang—atau sesuatu—dengan kekuatan sebesar itu. “Tapi bagaimana mungkin? Apa mungkin mereka terlibat dalam semacam eksperimen genetik yang membuat mereka sekuat itu?”
Stella menghela napas panjang, menggelengkan kepala. “Aku tidak tahu. Yang kutahu, mereka bukan seperti manusia biasa. Jika Rayana terlibat dengan mereka, maka dia mungkin telah mengalami sesuatu yang serupa. Mereka bisa saja mencoba mengubahnya, membuatnya lebih kuat, atau melakukan hal yang lebih mengerikan.”
Anne terdiam sesaat, mencoba mencerna apa yang dikatakan Stella. “dan jika banyak yang terlibat… maka itu berarti kita menghadapi sesuatu yang jauh lebih besar dari yang kita bayangkan.”
Stella menatap Anne dengan serius. “Benar. Kita harus menemukan lebih banyak informasi."
Anne tersentak lagi. "Sepertinya Rayana juga punya kekuatan itu..."
Stella mengerutkan kening. "Maksudmu apa?"
"Minggu lalu, Rayana memukuli seorang pencopet hingga kritis..." jelas Anne.
Stella terdiam, tampak tak percaya. "Jadi...maksudmu Rayana benar-benar tak terkendali?"
Anne mengangguk pelan, sorot matanya penuh kekhawatiran. "Sepertinya dia jauh lebih kuat dari yang kita duga. Tapi ini bukan cuma soal fisik..."
Stella semakin bingung. "Apa maksudmu?"
Anne menunduk, suaranya hampir berbisik. "Ada sesuatu yang berbeda darinya. Cara dia melihat orang... seperti dia tahu hal-hal yang seharusnya tidak mungkin dia tahu."
Stella menggigit bibirnya, berusaha mencerna informasi yang baru saja didengarnya. "Kamu berpikir Rayana... berbahaya?" tanyanya dengan suara pelan, seolah takut mendengar jawabannya.
Anne menatap Stella dengan mata yang penuh keraguan. "Aku nggak tahu, Stella. Tapi ada sesuatu yang salah. Dia bisa berubah begitu cepat. Kadang dia terlihat sangat tenang, tapi di saat lain... dia meledak. Dan kekuatannya, itu... nggak biasa."
Stella menghela napas panjang, matanya menyipit. "Kita nggak bisa terus-terusan menutup mata soal ini. Kalau dia bisa menghabisi seseorang tanpa pikir panjang, dia bisa melakukan hal yang lebih buruk. Bahkan mathea bisa berada dalam bahaya"
Anne mengangguk setuju, meskipun hatinya masih diliputi rasa takut. "Aku tahu. Dan yang paling menakutkan adalah aku nggak tahu apakah aku masih bisa mengenal siapa dia sebenarnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My psycho GF (GXG) 21+
Misteri / Thriller"Kamu membunuh enam orang secara berturut-turut tanpa alasan yang jelas? Apa maumu?" suaranya bergetar, tetapi ia berusaha keras untuk tetap terdengar tegas. Sosok itu hanya terkekeh, senyumannya terlihat sinis saat ia mencabut pisau dari perut korb...