Keesokan harinya, suasana di kantor polisi di penuhi dengan ketegangan. Mathea dan Anne tiba lebih awal dari biasanya, masih diliputi kecemasan tentang kondisi Rayana. Namun, mereka harus tetap fokus pada tugas mereka, terutama karena ada perkembangan baru dalam kasus pria yang ditemukan terdampar di hulu sungai. Kasus ini menjadi semakin rumit karena satu petunjuk penting DNA telah hilang terbawa arus sungai.
Di ruang briefing, kepala penyidik menjelaskan situasi terkini. “Kita punya masalah besar,” katanya, menunjukkan beberapa foto dan laporan di layar. “Korban ditemukan dengan tanda-tanda trauma berat, dan satu-satunya petunjuk yang kita punya DNA pelaku sudah hilang terbawa arus. Namun, kita semakin memiliki alasan yang kuat untuk percaya bahwa pelakunya memang seorang dokter profesional yang sama dengan kasus sebelumnya.”
Mathea, yang biasanya tegas dan fokus, kali ini terlihat sedikit tersentak. “terakhir kami mengawasi dokter bedah profesional di kota ini dan memang bukan mereka pelakunya, lantas apa yang membuat anda sangat yakin kalau ini pasti seorang dokter?” tanya anne, mencoba memahami situasi yang semakin rumit.
mathea mendengus kesal, kenapa mereka baru menyadari akan hal ini? mengapa mereka hanya memeriksa dokter bedah? bukannya dokter ortopedi, spesialis lainnya bisa juga melakukan pembedahan?
“Korban mengalami luka yang menunjukkan adanya campur tangan medis, dan persis seperti kejadian beberapa bulan lalu, kemungkinan orang yang sama” jawab kepala penyidik. “Luka-luka ini tidak mungkin dilakukan oleh orang yang tidak memiliki latar belakang di bidang pembedahan. Tapi tanpa DNA atau saksi mata, kita menghadapi jalan buntu.”
Anne melirik Mathea yang tampak semakin tegang. “aku rasa, kita harus lihat ke arah yang lain. Mungkin ada bukti lain yang bisa menghubungkan ke pelaku,” ujar Anne, mencoba memberikan solusi.
Setelah beberapa jam yang penuh kebuntuan, Mathea tiba-tiba teringat sesuatu. “aku inget, ada laporan dari lab forensic tentang serat kain yang ditemukan di dekat tubuh korban. Mungkin itu bisa jadi kunci.”
Anne menatap Mathea dengan mata berbinar. “Itu bisa jadi petunjuk! Kalau kita bisa ngelacak kain itu ke sumbernya, kita mungkin bisa mempersempit lingkaran tersangka.”
"pak? bagaimana dengan bukti serat kain yang kami temukan?" tanya mathea memberanikan diri.
kepala penyidik melirik mathea.
"itu hanya potongan kain biasa" ucapnya.
mathea terkejut, itu adalah barang bukti utama kenapa dia malah menyepelekan?
mathea pun diam diam mengambil barang bukti itu dan segera mereka membawa bukti serat kain itu ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut. Hasilnya mengejutkan: serat itu berasal dari bahan khusus yang hanya digunakan oleh dokter-dokter tertentu di rumah sakit kepolisian Lebih spesifik lagi, hanya beberapa dokter di rumah sakit yang memiliki akses ke bahan tersebut.
"ini kain yang ditemukan di sekitar korban? lalu kain yang berada di dalam sungai adalah kain yang sama?" gumam ariana.
ya kedua kain itu memiliki tekstur yang sama persis, kemungkinan korban melakukan perlawanan sehingga kainnya sobek sebelum kedua tangan korban di potong hidup hidup.
Setelah menyelidiki lebih dalam, mereka menemukan bahwa salah satu dokter di rumah sakit tempat Rayana dirawat baru-baru ini memesan bahan tersebut, dengan alasan yang tidak jelas.
Anne dan Mathea akhirnya memeriksa catatan pembelian bahan itu lebih lanjut, menemukan bahwa tanggal pembelian dan aktivitas dokter itu pada hari kejadian mencurigakan. Dengan kombinasi dari bukti forensik dan celah alibi yang diberikan oleh dokter tersebut, mereka akhirnya berhasil menemukan seseorang yang di tunggu selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My psycho GF (GXG) 21+
Mystery / Thriller"Kamu membunuh enam orang secara berturut-turut tanpa alasan yang jelas? Apa maumu?" suaranya bergetar, tetapi ia berusaha keras untuk tetap terdengar tegas. Sosok itu hanya terkekeh, senyumannya terlihat sinis saat ia mencabut pisau dari perut korb...