[13] .....bersamaan dengan rasa sakit

533 40 0
                                    

"aku iri sama kamu sou, aku iri bagaimana kamu bisa dapat kasih sayang tanpa harus ngemis bahkan mereka sendiri yang memberikan secara sukarela. tau ga sih kalau aku berusaha keras jadi kaya kamu? aku belajar semua yang kamu pelajari supaya aku juga di anggap, sama seperti mereka nganggap kamu dan bangga jadi keluarga kamu. kedengarannya egois kalau aku pengen kamu ngerasain rasanya jatuh tanpa ada yang menolong. haha .. aku ngomong apa sih, kaya orang jahat aja—eh, kan emang selalu jahat di cerita orang."

Mako terduduk sendiri di ujung balkon rumahnya. Rumah yang besar namun sunyi tanpa seorangpun kecuali Mako di rumah itu. Ingin rasanya ia hancurkan saja rumah ini.

Apapun yang ia katakan dan apapun yang ia lakukan hasilnya akan sama saja, akan berujung ke penderitaan. Rasanya hidup pun tak ada gunanya—pikirnya.

"emang dari awal gua yang salah karena milih jadi manusia" kalimat terakhir yang ia lontarkan sebelum meninggalkan ruangan tersebut.




















































....













































Malam yang gelap...

Malam yang sunyi...

Malam yang sepi..

Malam yang tenang...

dan malam yang selalu membawa rasa nyaman..

kini menjadi pilihan terakhir bagi seseorang yang sudah terlanjur tersesat oleh ujian semesta.

bukan salahnya untuk mengakhiri ini, ibarat sebuah ujian yang tidak semua orang bisa menyelesaikannya dengan benar. tentu ada yang tersesat oleh soal yang menjebak, kemudian menyerah..

tapi, juga tidak semua orang bisa jujur untuk menyelesaikan ujian. pasti ada yang mencontek dan semacamnya, itulah yang disebut jalan keluar cepat.

dan ini adalah dunia..

bagi dunia, mereka yang tidak kuat akan gugur.

inilah salah satunya..


"untuk lo dunia bangstt!!"

berteriak sekencang mungkin adalah jalan terbaik jika sedang banyak pikiran yang berat.

lelaki itu kemudian menghirup udara sejuk malam hari itu, seakan ini adalah hari terakhirnya.

setelah dirasa cukup dia kemudian tersenyum dan merentangkan kedua tangannya, merasakan terpaan angin sejuk malam hari ini.

perlahan tapi pasti, ia rebahkan dirinya ke bawah. merasakan rasanya kedamaian yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya.

Bugh!

selang beberapa detik setelah ia hampir mencapai kedamaian, dirinya merasa ditarik kembali ke dalam neraka

tersadar akan lamunannya,.. dia sedikit kaget ketika melihat banyaknya kendaraan yang berlalu lalang dari bawah jembatan yang ia injak kini.

"kalau mami tau dia pasti marah, Mako" tutur kata lembut yang sangat familiar di telinganya.

sadar, tentu belum sepenuhnya..

Dirinya masih dilanda kebencian dan kekecewaan yang terus memaksanya untuk mengakhiri semuanya.

hening selama beberapa menit, dan selama itu Mako terus berusaha sadar. kini dirinya melihat tangan seseorang yang sudah melingkar di pinggangnya dengan sangat erat.

"jangan tinggalin dunia Mako, masih ada yang sayang lu. jangan merasa sendiri"

Sekali lagi, dia merasakan hal ini lagi. sudah keduaa kalinya..

'jika dunia tidak menginginkan ku, biarkan aku pergi... jangan menyiksaku dengan penderitaan yang terus berlanjut seperti ini...'

"sadar Mako.."

"gua sadar.. gua selalu sadar.. dan gua ngelakuin ini dengan kesadaran juga—" belum sempat Mako menyebutkan kalimat berikutnya, orang di depannya lebih dulu memeluknya dengan kepala Mako yang ia sandarkan di dadanya. usapan kecil ia berikan untuk memberikan rasa nyaman untuk mako.

"gua ga ngelakuin ini demi mami atau demi orang lain. tapi karena gua sayang sama lu" pelukannya dipererat untuk menyadarkan Mako kalau dia tidak sendiri.

haha.. dunia terlalu lucu untuk Mako yang tidak suka lelucon..

untuk kesekian kalinya dia merasakan ini..

hal baik selalu datang.. bersamaan dengan rasa sakit

—kalimat yang Mako buat sendiri untuk mendeskripsikan hidupnya secara singkat.










































...


















































bersambung...

aku udah mulai aktif ya guys

vote dan komen yaa🤍

Tokyo Noir Familia [Seri 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang