9. Perpisahan

15 3 0
                                    

"Ikut aja Oma kamu pergi, saya udah gak sanggup biayain setiap kebutuhan kamu bella apalagi biaya pengobatan kamu. Kalau kamu peduli sama saya pergi dan ikut sama Ayah kamu. Saya gak sanggup buat kamu susahin terus"ucap Mila

"Tapi Tante, Bella janji kok Bella gak akan nyusahin Tante sama Om lagi. Soal sekolah Tante gak usah khawatir bella dapat beasiswa penuh, dan untuk obat bella bakal kerja tan.. Bella cuman butuh tempat buat tidur aja, bella gak akan repotin tante"

"Terus, kamu mau saya terlihat buruk di mata orang lain karena biarin Anak penyakitan kayak kamu kerja? Nggak! Jangan buat saya malu! Dan sebaiknya menurut, ini juga demi kebaikan kamu"

Sekolebat bayangan tentang perdebatannya dengan sang Tante terlintas dalam ingatannya. Umbrella jadi menghela nafas lelah jika mengingat itu.

"Kenapa Mbel? kusut banget mukanya. Padahal lo yang ngajak ke sini"ucap Eghista

"Mbel Mbel! Gue bukan gembel!"ucap Umbrella sewot

"Wah wah wah.. stay calm brody! Emang napa sih keliatan Bete gitu? Punya utang pinjol ya?"tuduh Eghista

"Enak aja, anak sebaik ini ngutang pinjol, nggak ya!"

"Terus kenapa? Cerita kalau ada masalah"ucap Talitha ikut masuk ke obrolan

Umbrella lagi lagi menghela nafas dalam saat hendak buka suara.

"Gue.. mau pindah"

Eghista jadi yang paling terkejut dengan penuturan umbrella bahkan matanya sampai membulat sempurna. Berbeda dengan Talitha yang sudah tahu , tapi ia juga sama kagetnya dengan umbrela benar-benar memilih untuk ikut bersama wanita yang mengaku omanya itu.

"Why? Jangan bilang alasan lo ngasih coklat sebanyak ini karena alasan itu? Gue gak mau! ambil aja nih coklat, jangan pergi kemana-mana!"ucap Eghista.

"Maaf.. Gue gak punya pilihan"ucap Umbrella dengan kepala tertunduk.

Dengan penuh emosi Eghista beranjak lalu berjalan meninggalkan kedua sahabatnya.

"Udah bell jangan di masukin ke hati, gue coba jelasin ke Egi. Lo tunggu di sini"ucap Talitha lalu beranjak ikut menyusul Eghista.

Umbrella mendongkak menatap bagaskara yang sebentar lagi siap terbenam. Taman ini ia pilih untuk jadi tempat menghabiskan waktu bersama sahabatnya sebelum besok ia akan meninggalkan mereka.

"Gi.. tunggu.., lo jangan gini, tolong pahami dulu kondisinya, jaga perasaan Bella."ucap Talitha

Langkah Eghista terhenti kala suara Talitha memanggilnya ia berbalik menatap persefsi Talitha di sana.

"Kenapa? Apa alasanya, dan kenapa cuman gue yang gak tau apa-apa disini? Kalian nyembunyiin apa dari gue!"

"Tenang gi.. kita gak maksud ceritain ini, tapi lo harus tau kalau ini juga berat buat bella, tolong ngerti dan jaga ucapannya, jangan egois Gi, lo tau bella udah lama gak ketemu sama ayahnya dan ini adalah kesempatan yang dia punya buat bisa ketemu lagi sama ayahnya. Gi.. dia juga gak mau pindah dia gak mau ninggalin kita tapi sesuai yang dia bilang dia gak punya pilihan Gii.., bella cuman punya hari ini buat tetap sama kita. Kasih kesan yang baik jangan bersikap kekanakan. Ayo balik jangan kecewain sahabat kita"ucap Talitha yang seketika membuat Eghista di rundung rasa bersalah, Eghista dibuat merutuki dirinya akan sifat jeleknya yang selalu bersikap kekanakan menyikapi masalah tanpa mau mendengar alasan dan faktanya.

Talitha dan Eghista kembali ke tempat dimana Umbrella masih di sana menunggu mereka. Umbrella mengulas senyum saat Eghista dan Talitha berjalan menghampirinya.

"Maaf.. bell, maaf.."sesal Eghista

"It's okey, gue juga minta maaf.. dan.. makasih gi..."

.
.

"Jangan lupain gue ya, selalu berkabar dan ceritakan keseharian lo di sana. Jujur bell gue berat banget buat ngelepas lo pergi, gue udah bayangin kalau kita bakal satu SMA dan ngabisin banyak waktu bertiga"ucap Eghista

"Tentu, gue gak bakal lupain kalian. Gue lebih berat ninggalin kalian, gue takut gak punya teman nanti, kalian tau sendiri gue ini introvert  banget. "

"Introvert cenah Ta, sama kita mah hilang urat malu"ucap Eghista

"Iya lagi, hahaha "Ucap Talitha sambil tertawa.

"Serius lho, kepikiran pisan" ucap Umbrella dengan bahasa dan logat sundanya.

\\"serius lho, kepikiran banget"

"Bakalan punya temen lah, tenang aja bell"ucap Talitha menenangkan.

"Kalau libur panjang main ya kesini bell, tong poho omat"

\\"kalau libur panjang main ya kesini bell, ingat jangan lupa"

"Aiay siap kapten!"balas Umbrella dengan gestur memberi hormat

"Semoga lo selalu bahagia bell, semesta tolong jaga Umbrella jangan tambah lukanya lagi di tempat baru sana"batin Talitha

"Gue benci perpisahan bell, tapi gue gak bisa egois. Lo berhak menemukan bahagia lo dan semoga bahagia itu benar-benar ada di sana"
batin Eghista

"Semesta benar-benar selalu mempunyai kejutan untukku, semesta tak pernah kehabisan ide membuatku jatuh. Tapi tenang saja apapun yang terjadi akan ku hadapi, tugasku hanya mengikuti alur yang telah di gariskan tuhan"batin Umbrella.

☂️☂️☂️

Senja jadi saksi perpisahan ku dengan mereka, perpisahan yang aku harap bisa membawa kita pada temu yang membahagiakan. Perpisahan ini bukan akhir.




umbrella life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang