14. Monday

13 2 0
                                    

Malam hari kala Umbrella tengah menikmati kesendiriannya di balik kamar, Rina tiba-tiba saja datang dan mengajaknya turun ke bawah lebih tepatnya ruang keluarga, awalnya umbrella menolak ia takut Rina mengajaknya hanya untuk sekedar menghabiskan waktu berkumpul sekeluarga, Umbrella tak mau mengganggu kehangatan yang ada. Tapi setelah bujukan rayu Rina akhirnya Umbrella terpaksa menurut kata wanita itu ada hal penting yang ingin di bicarakan.

"Ayah urusan pekerjaan di luar kota buat satu minggu, dan Mama harus ikut. Kak Senja selama Mama dan Ayah pergi jaga Adeknya ya? Kalian yang akur ya selama kami gak ada, niatnya nanti Nenek Isa bakal tinggal di sini sementara"

"Aku gak masalah kalian pergi seminggu, tapi kenapa aku harus jaga dia?"ucap Senja

"Senja itu Kakak. Umbrella itu Adeknya Senja! Sampai situ Senja paham?"tegas Rina

Senja berdecak pelan, sangat tak suka sekali dengan sang Mama yang selalu membela dan memanjakan Umbrella.

"Nanti bakal ada Nenek Isa kan Nja, jadi tenang aja gak bakal terlalu sepi kok"Ucap Dhikara

"Seminggu?"lirih Umbrella dengan nada yang menyiratkan kecemasan.

"Iya, hanya seminggu. Kalo kerjaannya selesai lebih awal paling cuman 5 harian, tenang aja cuman sebentar kok"ucap Rina

Umbrella menunduk"Sebentar? Bunda juga bilang sebentar.. tapi.."

"Maksud lo apaan? Lo ngedoain Ayah sama Mama bernasib kayak Bunda lo?!"sewot Senja

"Senja!"ucap Rina tak senang.

Rina beralih menarik Umbrella kedekapannya, ia mengerti pasti anak itu masih trauma.

"Mama sama Ayah janji ini cuman sebantar nanti kita bakal pulang lagi kesini, insyaallah dengan selamat. Adek doain ya semoga segalanya lancar dan di beri keselamatan, jangan overthinking? okey?"

Umbrella membalas dengan anggukan meskipun jauh dalam hatinya ia merasa sangat takut.

Senja memutar bolanya jengah melihat perlakuan sang ibu dan Umbrella yang menurutnya berlebihan, tapi tak bisa bohong Senja merasa iri melihatnya.

"Senja? Sini Nak.."ucap Dhikara seraya merentangkan kedua tangannya.

Sedikit ragu tapi Senja mendekat lalu memeluk sang Ayah. Ayah kesayangannya.

Jika dilihat seperti sekarang ini, keluarga ini nampak harmonis andai saja selamanya seperti ini.

***

Pag-pagi sekali tadi Dhikara dan Rina sudah berangkat, kini rumah besar nampak sepi hanya di huni tiga orang saja. Senja, Umbrella dan bi Rami assisten rumah tangga.

"Neng Bella mau bibi buatkan apa bekalnya? Neng Senja mau juga?"tanya bi Rami.

"Nggak "balas Senja singkat.

"Bella mau buah-buahan aja deh bi, buah apel, mangga, sama pisang bi"

"Okey Neng, bentar bibi siapin dulu ya"

Umbrella mengangguk.

Tak lama bi Rami kembali dengan tas bekal makanan di bawanya.

umbrella life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang