Umbrella berjalan dengan tenang menuju gerbang sekolahnya, kemarin malam hujan turun, menyisakan genangan-genangan air di jalan pagi hari ini. Cuaca hari ini begitu cerah, membuat Umbrella benar-benar menikmati setiap langkahnya. Ketenangan itu tak bertahan lama sebelum terusik ketika seorang pengendara menjalankan motornya dengan cepat membuat genangan air itu mengenai Umbrella dan membuatnya basah.
"Woy! Sialan jangan kabur lo!"murka Umbrella.
Sedang pengendara yang di teriaki alih-alih kabur, pengendara itu berhenti.
"Lo?!"
"Sorry lagi ya? Gue gak sengaja"ucap Ryan
"Punya dendam apa sih sama gue? perasaan gue gak pernah ngusik hidup lo"
"Gue gak sengaja! Gue minta maaf"ucap Ryan seraya melepas jaketnya dan memberikannya pada Umbrella.
"Tutupin pake ini dulu rok lo yang basah. Gue bener-bener minta maaf."
Mau tidak mau Umbrella menerima jaket itu lalu mengikatkannya di pinggang guna menutupi bagian kotor di roknya.
"Bentar lagi bel masuk, bakal telat kalo lo jalan kaki, bareng gue aja. Anggap aja buat nebus kesalahan gue"
***
Semua pasang mata kini tertuju pada mereka sejak memasuki parkiran. Tatapan kagum Ryan dapatkan berbeda dengan Umbrella yang mendapat tatapan tak mengenakan dari mereka, khususnya para kaum hawa.
Karena merasa risih dengan itu Umbrella memilih untuk cepat berlalu dari sana.
"Makasih"ucap Umbrella sebelum melangkah pergi.
.
.
Kejadian tadi pagi benar-benar menggemparkan satu sekolah, tak heran sih Ryan adalah ketua OSIS yang terkenal sulit sekali di dekati perempuan. Sebelum kejadian hari ini, Senja adalah salah satu yang cukup dengan Ryan tapi tak pernah sampai berada satu motor bersama seperti halnya Umbrella."Bell? Lo kenapa bisa bareng kak Ryan?"tanya Naya
"Kejadian gak di sengaja"ucap Umbrella tanpa niat menjelaskan.
Muak sekali ia hari ini, menjadi topik perbincangan satu sekolah itu tidak menyenangkan apalagi dengan ucapan yang tak selalu baik, ada saja mereka yang nyinyir .
"Lo hari ini gemparin satu sekolah anjay, gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba di bonceng ketos most wanted
sekolah lagi apa gak heboh tuh orang-orang"ucap Winona"Jangan bahas itulah Win, gue muak"protes Umbrella
Brak
Tiga orang gadis menghampir meja mereka lalu menggebraknya begitu saja, ketiganya berpenampilan menor dengan pakaian yang tidak mematuhi peraturan sekokah, rok di atas lutut terlihat sempit juga sepatu berwarna putih.
"Heh! Gak ada sopan santunya ya lo! datang-datang main gebrak meja aja!"ucap Winona emosi
"Berani lo sama kita?!"
"Berani! Ngapain harus takut sama cabe-cabean kayak kalian?!"Tegas Winona
Ketiga gadis itu saling berpandangan, terlihat seperti mereka siap melawan. Di sisi lain, Umbrella hanya duduk dengan ekspresi datar, merasa sudah cukup dengan semua drama yang terjadi hari ini.
"Eh, lo pada ini mau ngapain?" tanya Umbrella, berusaha untuk tidak memperburuk suasana.
Gadis dengan rambut panjang berwarna pirang mencibir. "Kita cuma mau nanya, jadi beneran ya lo bareng Kak Ryan pagi tadi?"
"Ya, bener. Tapi itu nggak ada hubungannya sama lo," jawab Umbrella dengan tegas.
Gadis yang memakai cardigan merah menyipitkan mata. "Kok, lo jadi ketahuan gitu, sih? Suka banget bikin berita."
KAMU SEDANG MEMBACA
umbrella life
DiversosKenapa semesta senang sekali mengambil orang-orang berarti dalam hidupku? Apakah semesta begitu suka melihatku lagi dan lagi terluka? Jika cara semesta menjadikan ku kuat dengan mengambil apa yang aku punya aku katakan ini keterlaluan, aku hanya pun...