9.

42 7 0
                                    

Sebelum baca vote dulu yachh😊🫵


Happy reading!!





Tevin& Juna

Pagi ini, Juna tidak langsung pergi ke sekolah namun ia bersempat menongkrong. Tangannya seperti biasa mengapit rokok yang masih menyala itu.

Kedua netranya memandang jalanan yang penuh kendaraan berlalu lalang.

Mengecek arloji hitamnya, jam nyaris pukul setengah delapan. Apa dia mau mati? Sudah tau ia tidak bersekolah di sekolah lamanya.

Lantas ia menyalakan motor sport nya menuju ke sekolah yang dirasa tak terlalu jauh. Deru motor meninggalkan tempat nya menongkrong.

Saat sampai, kedua netranya memandang gerbang yang sudah di tutup itu. Ia harus mencari cara agar tidak ketahuan terlambat.

Lantas pergi menuju pagar belakang sekolah, nah ini adalah jalan pintasnya. Motornya ia titipkan di warung area sana.

Sebelum menaiki pagar, sebuah panggilan yang mampu mengalihkan perhatian nya.

Terdapat sosok Zeehan yang berdiri tak jauh darinya.

"Lo mau manjat?" Tanya Zeehan.

"Lah bang?" Juna kebingungan.

"Alah ketauan, sama, gue juga mau manjat," ucap Zeehan nyeleneh.

Juna memutar bola matanya malas.

"Lo duluan bang, nanti gue nyusul." Perintah Juna dan langsung di laksanakan oleh pemuda yang menjadi kakak tingkat nya. Zeehan itu sangat memiliki paras cantik dan tampan namun terhalang oleh sikap absurd nya saja.

Kini Zeehan sudah memanjat pagar, kedua telapak kaki yang di baluti oleh sepatu putihnya menampak di tanah.

"Cepet Jun, sebelum ketahuan." Teriak Zeehan pada Juna.

Dan tak lama Juna sudah menyusul Zeehan yang tengah meneriaki nya.

Kini keduanya sudah memasuki kawasan sekolah, kedua tungkai nya melangkah mengendap-endap. netranya melirik kesana-kemari takut ketahuan oleh petugas OSIS dan guru BK.

"Aman, Jun."

Lantas Zeehan menatap Juna dengan senyuman penuh arti "kita bolos Jun, Sabi kagak?" Usul Zeehan.

Juna yang mendengar kata 'bolos' sontak saja membuat diri nya antusias. Ia mengangguk semangat.

"Ternyata Lo bisa di ajak kompromi, yuk kita sebat. Disini aja, tempat ini udah langganan gue."

Ya, Zeehan itu sangat jarang bolos yang ia lakukan hanya di kelas atau kantin. Pernah juga bolos bersama Zinoo namun pemuda itu ribet sama tugasnya yang tak mau ketinggalan dan berakhir ketahuan oleh Reksa sang ketua OSIS.

Dan, saat Juna menerima tawaran nya itu membuat diri nya justru antusias.

Kini keduanya tengah berada di belakang gudang yang memang terkenal horor itu, namun apalah daya tak ada rasa takut menyergap keduanya.

Keduanya pun memulai percakapan tak lupa candaan yang di keluarkan oleh Zeehan. Meski garing Juna hanya tertawa kecil saja.

"Lo pindahan dari mana?" Tanya Zeehan di sela-sela mengisap rokok.

"SMK 1 Harsa," balasnya.

Mendengar nama sekolah itu sontak saja membuat Zeehan mengalihkan pandangannya ke arah Juna tanpa kedip.

Melihat itu Juna bingung, ia hanya memasang wajah datarnya "kenapa bang?"

Zeehan menggeleng "enggak apa-apa, cuma sedikit syok doang." Juna mengangguk sebagai jawaban lantas keduanya melanjutkan percakapan yang awalnya berubah akward itu.

Hate Or Love? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang