Rahasia di Balik Istana Pasir (END)

🕊 Prologue 🕊

Clemira Mahreen El Sherif, gadis keturunan Mesir-Indonesia yang baru berumur 21 tahun dan merupakan pewaris tunggal kerajaan bisnis mode muslim terbesar di Indonesia dan Mesir, hidup dalam dunia kemewahan dan sorotan publik. Dibalik senyumnya yang manis tersimpan tekad kuat untuk meneruskan warisan keluarganya.

Namun, kehidupannya berubah drastis saat ia dijodohkan dengan Meshal Zayd Arrashad, pewaris tahta keluarga kaya raya di Indonesia dan Saudi Arabia, hanyalah kedok dari sebuah konspirasi besar. Saat rahasia kelam masa lalu terungkap, Clemira harus berjuang untuk menyelamatkan dirinya dan keluarganya dari kehancuran.

Clemira, yang menyimpan mimpi sederhana, dipaksa menjadi pion dalam permainan kekuasaan antara keluarga El Sherif dan Arrashad lewat Pernikahannya dengan Meshal.

Meshal Zayd Arrashad, seorang pria dengan wajah yang tegas seperti pahatan marmer dan memiliki aura kepemimpinan yang kuat itu telah terbiasa hidup dalam kekuasaan dan kemewahan, tak pernah memikirkan cinta atau pernikahan sebagai sesuatu yang berarti. Baginya, kehidupan adalah permainan kekuasaan di mana dia adalah pemain utama. Di usia 26 tahun, dia telah membuktikan dirinya sebagai pewaris yang tangguh dan tak kenal takut, mengendalikan bisnis keluarga Arrashad yang melibatkan minyak, pertambangan, dan jaringan kelompok rahasia yang berada di Indonesia.

Namun, perjodohannya dengan Clemira membuat Meshal merasa terkekang. Ia membenci kenyataan bahwa pernikahan ini adalah bagian dari rencana keluarga yang telah dirancang bahkan ketika Gadis itu belum lahir dan dirinya baru berusia 5 tahun, dan terlebih lagi, ia tak suka diatur. Baginya, Clemira hanyalah gadis muda yang masih naif, dan pernikahan ini hanyalah kewajiban yang harus dijalani.

Di hari-hari pertama pernikahan mereka, Meshal menjaga jarak, bersikap dingin, dan bahkan acuh tak acuh terhadap Clemira. Meshal sering keluar rumah hingga larut malam, menghabiskan waktu dengan teman-temannya, dan terkadang tak pulang selama berhari-hari. Ia tidak peduli dengan perasaan Clemira, menganggap bahwa gadis itu akan bertahan seperti boneka dalam pernikahan yang dipaksakan ini.

Namun, yang tidak disadari Meshal adalah, Clemira bukanlah gadis biasa. Di balik penampilannya yang lembut, tersimpan tekad baja dan ketangguhan yang diwarisi dari keluarganya. Clemira menyadari bahwa ia harus bertahan dan berjuang dalam pernikahan ini, bukan hanya demi keluarganya, tetapi juga demi dirinya sendiri. Ia tidak akan membiarkan dirinya hancur oleh permainan kekuasaan yang dimainkan oleh keluarga Arrashad dan Meshal.

Sementara itu, di luar dugaan Meshal, perasaan yang ia coba hindari mulai tumbuh. Kecantikan Clemira, kepolosannya, serta kekuatan yang ia sembunyikan di balik senyumnya yang manis, perlahan-lahan menarik perhatian Meshal. Meshal mulai merasa terganggu oleh kehadiran Clemira di pikirannya, namun ia masih menolak untuk mengakui bahwa ia mungkin telah jatuh cinta pada istrinya sendiri.

Konflik batin Meshal semakin dalam ketika rahasia kelam keluarganya mulai terkuak satu per satu. Ia menyadari bahwa pernikahannya dengan Clemira bukanlah sekadar perjanjian bisnis, melainkan bagian dari rencana besar yang melibatkan masa lalu kelam keluarganya. Meshal dihadapkan pada pilihan yang sulit: mengikuti rencana yang telah ditentukan keluarganya atau melawan arus demi Clemira, gadis yang kini mulai mengisi hatinya.

...

Clemira mengusap lembut untaian tasbihnya, lirih doa terucap di bibir mungilnya. Doa yang sama selalu ia panjatkan setiap selesai shalat, memohon agar Allah SWT mempertemukannya kembali dengan sosok pemuda Mesir yang pernah mencuri hatinya. Kenangan manis saat kuliah di Kairo masih terukir jelas dalam ingatannya. Pria itu, dengan senyuman hangat dan tatapan mata yang teduh, telah menanamkan benih cinta di hatinya.

Clemira masih mengingat dengan jelas hari itu, ketika ia baru saja lulus dari Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir. Kenangan itu terasa segar, seperti baru terjadi kemarin. Pria yang selalu hadir dalam doa-doanya, akhirnya datang menghampirinya dengan langkah penuh keyakinan.