Chapter 9: Acara sebelum Kenaikan kelas

56 9 0
                                    

Maaf banget mungkin Chapter ini sedikit panjang karena otak saya tumben sedikit encer. mohon maaf dan selamat membaca.

------

Bulan telah berganti menjadi April, dan hari ini adalah hari yang dinantikan. Kedelapan gadis itu telah semaksimal mungkin berusaha dengan tugas Organisasi nya dan juga tugas-tugas sekolah yang tertinggal. Mungkin hari ini adalah hari yang melelahkan tetapi banyak memori yang indah yang dibuat selama dua hari. Acara yang dimeriahkan oleh SMA Negeri 48 Jakarta dengan kolaborasi dari SMK Jaya Pelita 1 dan SMA Negeri 23 Jakarta bertepatan dengan hari ulang tahun sekolah SMA Negeri 48 Jakarta yang ke-48 Tahun setiap tanggal 21 April.

Acara ini berlangsung dua hari dan terdapat banyak sekali tenda-tenda bazzar, dimulai dari makanan, jajanan, bahkan sampai bilik foto. Festival disini hanya menampilkan beberapa, seperti festival Olahraga, festival Seni & Ketrampilan, Pameran, bahkan festival Musik yang mengundang beberapa artis/grup band seperti Mahalini, JKT48, Sheila on 7 dan Tulus. Festival Olahraga dan Pameran berlangsung pada hari pertama, lalu festival Seni & Ketrampilan dan festival Musik pada hari kedua. Acara itu dibuka oleh Kepala sekolah SMA Negeri 48 Jakarta yang didampingi juga oleh kedua kepala sekolah itu dengan memotong Pita yang membentang sepanjang pintu akses masuk. Para pengurus OSIS ketiga sekolah selaku panitia acara ini semuanya sangat sibuk sekali, bahkan tidak ada kata istirahat sekalipun. Sebagai Divisi Keamanan, Jeane selaku Ketua Divisi Keamanan memberi tugas dan membagi kelompok sesuai yang dibahas sebelumnya. Jeane meminta untuk berpatroli dan memastikan semua aman tidak ada kericuhan bahkan sampai kriminal.

Agar patroli berjalan dengan singkat namun tetap aman, Michie selaku pendamping memberi perintah kepada Lily yang sebagaimana ia ketua kelompok. Lily yang paham maksud Michie juga membagi kelompoknya menjadi tiga orang dan berpencar. “Oke, kita semua mencar. Bagi jadi tiga orang. Gw bagi sesuai sama sekolah kita masing-masing, kalau ada apa-apa. Tolong kabarin lewat walkie-talkie ini pakai nama sekolah kalian. Semua paham kan?” Jelas Lily memberi instruksi. “Paham”. Ucap mereka serentak. “Oke. Jangan lupa ya? Kalo kondisinya kacau, nanti gw minta bantuan kelompok cowok”. Tambah Lily. Mereka berpencar sesuai dengan Lily perintahkan, begitu juga dengan kelompok laki-laki yang diketuai oleh Erlangga juga diberikan arahan yang sama oleh Bastian.

Mereka berpatroli dengan cara berpencar agar semuanya aman terkendali. Lily mengambil walkie-talkie miliknya. “Disini SMA 48, disana aman terkendali?”. Ucap Lily. “Disini SMK Jaya ke SMA 48, aman terkendali”. Ucap Marsha. “Disini SMA 23 ke SMA 48, disini juga aman terkendali”. Ucap Hapsari. “Copy. Laporkan jika terjadi sesuatu”. Lily mengajak kedua temannya kembali untuk berpatroli sambil mereka melihat festival dan bazar disini. Lalu mereka bertemu dengan Delynn dan Erine yang sedang membeli jajanan. “Widihh, beli Takoyaki ga ngajak-ngajak”. Ucap Shasa. “Eh kalian, ngapain kalian?” Tanya Delynn. “Lagi patroli ini sambil liat-liat bazar”. Ucap Oline. “Kalian masih sibuk kah?” Tanya Lily. “Masih Ly, ini aja kita bantuin barang pemasok makanan di gudang”. Jawab Erine sambil memakan jajanannya. Mereka bertiga membeli jajanan yang dibeli Delynn dan Erine karena terlihat enak.
Setelah selesai memesan jajanan, mereka berlima jalan bersama menuju gudang sekolah. Walkie-talkie dari Lily berbunyi pertanda panggilan masuk. “Disini SMA 48, ada apa?” Tanya Lily. “Disini SMA 23, kita bertiga sedang mengejar jambret yang baru saja mengambil dompet pelanggan dari stand jajanan takoyaki”. Ucap Gabriel. “Lin, Sa. Ada jambret ayo kejar”. Ajak Lily, mereka bertiga berlari meninggalkan Delynn dan Erine yang masih disana. “Gantian mereka yang sibuk”. Ucap Erine. “Hahaha, iya yah, kemarin mereka santai banget”. Ucap Delynn tertawa mendengar perkataan Erine.

Saat sedang berlari mengejar jambret, Lily memberitahu anggota kelompoknya berkumpul membantu mengejar. Tak lupa, ia mengabari Erlangga. “Lily ke Erlangga, perintahin anggota lu kumpul dan memblokir pintu akses masuk, ada jambret lari ke akses pintu masuk”. Erlangga yang mendapat panggilan dari Lily langsung mengumpulkan anggota nya dan memblokir pintu akses. Jambret itu terus berlari sampai menabrak orang-orang yang ada disana. Sesampainya ia di pintu akses, ia sudah dikepung dan bersiap untuk ditangkap. Jambret iu terkepung sudah, didepannya sudah ada anggota kelompok laki-laki begitu juga dibelakangnya terdapat anggota kelompok perempuan. Tak mengenal menyerah, jambret itu berlari kearah kiri, namun ia menabrak segerombolan orang membuat ia terjatuh. Tanpa disadari itu adalah Kakak-kakak OSIS pendamping mereka yang membantu menangkap jambret itu. “Amankan dia, jangan sampai lepas”. Seru orang itu yang ternyata adalah Jeane.
Bastian, Raihan dan Raffi menangkap jambret itu untuk dibawa ke pihak berwajib bersama dengan Michie, Michelle dan Clara lalu Jeane menghampiri kedua kelompok itu. “Hebat kalian, bangga aku sama kalian, Makasih ya atas keberaniannya”. Ucap Jeane berterimakasih. “Sekarang kalian istirahat dulu ya? Aku kasih waktu buat kalian”. Ucap Jeane kembali. “Siap Kajen, Makasih Kajen”. Ucap mereka serentak, lalu Jeane meninggalkan mereka semua.

Best Seventeen Friends [GEN 12]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang