Chapter 26: Pertandingan Persahabatan (2)

27 5 0
                                    

Mereka semua telah berada di kantin sekolah SMA Negeri 23 Jakarta, dengan berjumlah 19 orang Gadis yang sedang berkumpul, mengobrol dan memakan pesanan mereka. “Ehh kalian abis ini main lagi ya?” Tanya Delynn. “Iya Kak”. Jawab Regie. “Berarti nonton lagi kita dong?” Tanya Erine heran. “Yaiya lah Rin, lu gimana sih”. Ucap Fritzy kesal. “Kalo gamau nonton kita juga gapapa kok”. Ucap Lily seolah-olah kecewa. “Iya bener, kalo kalian gamau nonton juga gapapa”. Ucap Nachia mengompori. “Ehh gagitu guys, yakali kita gamau nonton penampilan kalian”. Ucap Aralie. “Bener, kalian keren banget mainnya”. Ucap Moreen. “Gausah dengerin kata Erine”. Ucap Lana. Sepertinya kedelapan Gadis ini kecewa.

“Iyaudah yok guys, kita ke lapangan aja”. Ucap Oline mengajak anggota tim nya mengingat sudah selesai makan dan mereka pergi meninggalkan kesembilan Gadis yang masih disana. “Kalian marah sama mereka?” Tanya Kathrina. “Engga”. Kompak mereka berdelapan yang membuat langkah Kathrina terhenti. “Bisa bareng gitu jawabnya”. Ucap Clarissa. “Udah yok ke lapangan aja”. Ajak Kathrina dan Clarissa mengikutinya dari belakang.

Mereka kembali membahas susunan rencana mereka. “Yaudah langsung dipraktekan aja Ly kata gw”. Ucap Shasa. “Boleh kalo gitu”. Ucap Lily. Ternyata rencana mereka ialah memainkan Nala, Nachia, Clarissa dan Kathrina dengan formasi 2-3. “Pemain nya gini dulu aja, biar ga sama dan kebaca sama lawan”. Jelas Lily. “Buat Ribka dan Levi nanti bisa main di babak kedua kalo mereka udah lelah”. Tambah Lily kembali. “Terus kita berdua kapan mainnya Ly”. Tanya Oline. “Kalo bisa sih kita main buat final aja”. Ucap Lily. “Oiya Gie, aku ada pesen. Kalo bisa simpen aja permainan terbaik kamu”. Jelas Lily. “Siap Kak Lily, aku banyak permainan yang lain kok”. Ucap Regie sedikit sombong. “Iya deh yang Anak Basket, awas aja ga menang ya?” Ucap Shasa. “Kita pasti menangin Kak, itu Kak Shasa sembuhin dulu tangannya”. Ledek Regie. Mereka semua tertawa dengan ledekan Regie kecuali Shasa. “Adik kelas sekarang songong banget ya sama Kakak kelas”. Ucap Shasa jengkel. “Maafin Regie Kak, nanti tak beliin apa deh”. Ucap Regie. “Udah-udah, ayo fokus sama pertandingan ini aja”. Ucap Lily tegas.

Setelah lamanya menunggu pertandingan dimulai dan kedua tim siap bermain, akhirnya pertandingan pun dimulai oleh wasit yang meniup peluit. Kedua tim saling berebut bola dan menginginkan bola itu masuk ke ring lawan. Kesembilan Gadis itu sampai disana dan menonton kembali. “Yang main siapa kali ini Kak?”. Tanya Trisha. “Yang main ada Nala, Nachia, Regie, Clarissa dan Kathrina”. Ucap Lana. “Lohh mereka gamain?” Tanya Delynn. “Mereka ada di bangku cadangan”. Ucap Nayla. “Lohh kenapa mereka gamain?” Ucap Fritzy heran. “Mungkin ini rencana mereka biar ga dibaca lawan mereka Kak”. Ucap Moreen. “Bener juga sih kata Moreen”. Ucap Erine. “Tapi mereka ga kalah keren, liat tuh mereka selalu unggul penyerangan”. Ucap Kimmy. “Semoga mereka menang juga sih”. Ucap Aralie.

Pertandingan selesai dan dimenangkan oleh SMA Negeri 48 Jakarta dengan skor 30-26. Pertandingan ini terbilang cukup sengit dan membuat jantung penonton dari kedua tim berdebar-debar, namun perasaan itu terbayar dengan permainan mereka yang begitu ciamik. Mereka yang bermain pun mampu menyelesaikan pertandingan itu tanpa adanya pergantian pemain, rencana yang mereka susun bisa dibilang sangat berhasil berkat usaha dan latihan mereka yang banyak dan melelahkan namun itu semua terbayarkan.

“Hebat kalian semua”. Ucap Lily bangga dengan anggota tim nya. Oline memberikan sebotol minuman kepada mereka yang bermain. “Makasih Kak Oline”. Ucap Nala. “Tapi rencana ini juga sukses karena Kak Lily”. Ucap Nachia. Disaat mereka sedang berbincang dengan candaan, kesembilan Gadis itu datang menghampiri mereka. “Maafin gw ya, kalian semua pasti sakit hati karena omongan gw”. Ucap Erine meminta maaf. “Iyaa, kita minta maaf juga”. Ucap Lana.

Kedelapan Gadis ini bingung kepada kesembilan Gadis ini lalu kedelapan Gadis ini menertawakan tingkah mereka. “Lohh kalian ga marah?” Tanya Fritzy bingung. “Ngapain marah? Kita ga marah sama sekali kok”. Ucap Oline. “Ngapain juga kita harus ngambek segala”. Ucap Shasa. “Kalian beneran ga marah?” Tanya Kimmy. “Ga kok, kita juga bohongan marahnya itu”. Ucap Regie. “Syukurlah”. Ucap Nayla, Trisha dan Moreen. “Ehh ini bukannya jam tandingnya Kak Daffa?” Tanya Levi. “Lahh iya ya, kan Kak Daffa juga tanding sekarang”. Ucap Ribka. “Yaudah ayo kita nonton bareng”. Ajak Lily. “Gw sama Clarissa ga deh”. Ucap Kathrina. “Lohh kenapa?” Tanya Delynn. “Kita ada urusan mendadak”. Ucap Kathrina sambil mengkode-kode Clarissa. “Iya baru inget, gw sama Kathrina ada yang mau diurus”. Ucap Clarissa, mereka berdua sepertinya tidak ingin menganggu ke-17 Gadis itu.

Best Seventeen Friends [GEN 12]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang