Chapter 14: Kimmy dan sekolah barunya

48 8 0
                                    

Pagi hari telah menyambut dunia dengan sinar matahari. Dengan wajah dan semangat baru, Kimmy memutuskan untuk bangun dari lelapnya mimpi. Kimmy segera bangkit dari tempat tidur nya dan berniat untuk membersihkan diri.
Setelah berlama didalam kamar mandi membersihkan dirinya, Kimmy pun keluar dan telah selesai membersihkan diri. Ia mengambil seragamnya yang berada di lemari nya, tak lupa juga mengambil tas yang sudah berisikan buku-buku yang ia bawa. Merasa sudah selesai memakai seragam dan mengambil tas, ia turun ke lantai bawah untuk membuat sarapan.
Dikarenakan Kimmy masih baru tinggal dirumah ini, saat ini belum ada beberapa perabotan rumah. Ia belum sepenuhnya mengisi dan menata perabotan rumahnya, ia hanya melihat ada sebuah roti yang ia beli semalam. Kimmy sarapan hanya dengan roti dan susu yang ia beli semalam.

Saat memakan roti, pintu rumah nya diketuk oleh seseorang dibalik pintunya. Kimmy pun berdiri dan menghampiri pintu rumahnya yang diketuk itu. Pintu terbuka dengan menampilkan Moreen yang telah rapih dengan seragamnya. “Kamu lagi ngapain? Sarapan?” Tanya Moreen melihat Kimmy sedang mengunyah makanan. “Iyaa, tadi makan roti yang dibeli semalem”. Ucap Kimmy. “Ohh yaudah yuk, kita berangkat”. Ajak Moreen.
Mereka pun masuk ke dalam mobil yang dimana sudah ada Ibunya Moreen yang siap mengantarkan mereka. “Kamu sudah sarapan belum Kimmy?” Tanya Ibunya Moreen. “Udah kok Tante, tadi sarapan pake roti sama susu”. Jawab Kimmy. “Seharusnya kamu dateng aja kerumah, Tante masak juga lumayan banyak”. Ucap Ibunya Moreen.

Lamanya perjalanan dari rumah ke sekolah, akhirnya mereka sampai juga dengan Ibunya Moreen berhenti di dekat pintu gerbang. Mereka pun berpamitan lalu menuruni mobilnya, Kimmy dan Moreen berjalan bersama. Keduanya 1 kelas, itu suatu keberuntungan bagi Kimmy dan juga Moreen. Moreen yang sudah tahu dengan kelasnya, ia mengajak Kimmy berjalan menuju lantai 4 di sekolah itu.
Mereka mengambil tempat duduk sebangku agar bisa selalu bersama lalu tak lama setelah mereka masuk ke dalam kelas, terdapat bunyi bell sekolah yang tandanya mereka harus mengikuti upacara di hari Senin dengan wajah baru dan semangat baru. Keduanya itu memutuskan untuk turun dan mengikuti kegiatan upacara.

Upacara berlangsung dengan disiplin dan hikmat, di ikuti dengan naiknya pembina upacara yang artinya upacara dimulai. Keduanya mengikuti upacara itu dengan disiplin dan tidak banyak mengobrol karena takut mereka berdua akan dibariskan ditempat paling depan. Bendera merah putih berkibar, semua murid-murid yang berada di lapangan menyanyikan lagu kebangsaan dengan merdu berirama.
Kegiatan upacara di hari Senin telah selesai, namun ada sebuah pengumuman sebentar dari pembina upacara tadi. Pernyataan pengumuman itu ialah bagi kelas 10 peserta didik baru akan mengikuti kegiatan MPLS yang berjalan 5 hari seperti sebelumnya.

Sudah selesai mendengarkan pengumuman, saatnya mereka berdua kembali ke kelasnya yang berada di lantai 4 itu. Mereka telah masuk ke dalam kelas 10 MIPA 2, banyak siswa-siswi kelas itu yang berkenalan dengan satu sama lain atau bahkan sudah mengenalnya sejak bersekolah di jenjang SMP. Kimmy dan Moreen hanya mengobrol berdua sampai dimana mereka berdua dihampiri oleh dua orang. “Haii Moreen”. Sapa orang itu. “Ehh, kalian kelas sini juga? Ya ampun kita sekelas lagi”. Ucap Moreen senang. “Itu siapa Moreen?” tanya satu orang lagi. “Ohh, kenalin ini Kimmy. Nah Kimmy ini teman-teman aku dari SMP”. Ucap Moreen kepada Kimmy. Kimmy ternyata masih membawa sikap buruknya itu kembali, namun apalah daya karena Moreen memaksanya. “K-Kimmy, salam kenal”. Ucap Kimmy gugup. “Haii Kimmy, gw Aralie. Salam kenal”. Ucap gadis itu yang bernama Abigail Rachel atau dipanggil Aralie. “Haii Kimmy, gw Trisha. Salam kenal”. Ucap gadis satu lagi yang bernama Jazzlyn Trisha atau dipanggil Trisha.

Sedang asyik mengobrol dan berkenalan, tiba-tiba datanglah seorang guru yang kayaknya ia adalah wali kelas 10 MIPA 2. Guru itu memperkenalkan diri nya sembari membicarakan sebuah peraturan-peraturan yang ada di sekolah ini selama menjadi murid-murid SMA Negeri 48 Jakarta. Setelah selesai membaca sebuah peraturan-peraturan sekolah, guru itu mulai mengabsen para siswa-siswi kelasnya sambil bercerita agar suasana tidak begitu canggung dan hening.
Saat sedang mengabsen, datanglah dua orang itu dengan sopan dan memberitahu kepada guru wali kelas itu. Ternyata itu adalah dua orang Kakak OSIS yang akan menemani mereka dalam kegiatan MPLS yang berlangsung selama 5 hari, guru itu juga telah selesai mengabsen para muridnya lalu berjalan keluar kelas sambil berpamitan.

Best Seventeen Friends [GEN 12]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang