Chapter 6: Tahun baru, Hidup yang baru

63 6 0
                                    

Lima hari telah berlalu, dan hari ini adalah hari pergantian tahun dan memasuki tahun baru. Dipagi hari yang cerah, Lily terbangun karena sinar matahari masuk kedalam sela-sela jendela dan menyinari kamar. Lily memutuskan untuk bangun dari ranjang tidur itu dan menuju kamar mandi yang berada didalam kamarnya. Delynn yang mendengar seperti ada yang sedang mandi memutuskan untuk bangun juga dan mengucek kedua matanya, Lily keluar dari kamar mandi karena telah selesai dan ia telah memakai baju rumahan. “Eh, lu keganggu ya? Maaf deh”. Ucap Lily meminta maaf. “Ga kok, emang udah bangun aja daritadi, lu udah mandi?” Tanya Delynn, Lily juga sudah selesai mandi lalu giliran Delynn yang membersihkan diri.

Mereka berdua telah selesai membersihkan diri lalu memutuskan untuk keluar dari kamar dan berkumpul dengan yang lain. Kedelapan orang itu seperti mendiskusikan sesuatu? Apa itu? Entahlah. “Ayo kita Barbeque an, kita masih punya bahan masakan tersisa”. Usul Oline. “Setuju”. Serentak mereka. “Ehh tapi kayaknya kurang, mending belanja lagi aja”. Fritzy mengusul itu mengingat bahan masakan sepertinya tidak cukup untuk pesta Barbeque. “Yaudah, gw sini yang belanja”. Tawar Lily. “Gw ikut Ly”. Mohon Shasa. “Nah inikan yang belanja Lily sama Shasa, kita berenam kumpulin duit buat belanjaan”. Saran Erine, lalu mereka berenam akhirnya mengumpulkan duit untuk berbelanja. Setelah mengumpulkan duit, Lily dan Shasa pergi meninggalkan mereka dan menuju ke pasar di dekat Villa mereka.

Selesai berbelanja, Lily dan Shasa telah kembali dari pasar. Mereka berdua belanja apa yang yang diperlukan untuk pesta nanti seperti daging, sosis, baso, aneka bumbu, sayur dan lain sebagainya. Mereka berdelapan langsung membagikan tugasnya masing-masing dan melaksanakan tugas yang diberikan sampai sore, lalu mereka berkumpul sebentar sambil mengobrol dan bercanda ria menunggu waktu malam.

Sore menjelang malam, mereka melakukan tugas kembali karena telah memasuki waktu malam, yang mengurusi bagian bakar dan panggang ialah Oline dan Lily. Shasa dan Fritzy mengolesi bahan-bahan dengan aneka bumbu resep yang telah dibuat. Delynn, Erine, Nayla dan Lana bagian perbumbuan, lalu mereka membuat minuman pendamping makanan utama itu. Mereka melakukan nya sambil bercengkrama, tertawa dan bersuka cita.
Makanan yang mereka buat telah siap, lalu menyantapkan dengan lahap hingga tak tersisa.

Waktu menunjukkan pukul 11 malam, mereka kembali mengobrol sambil menunggu tahun baru. Kenapa perasaan ini sangat nyaman bila didekat mereka? Batin Lily. ini adalah perasaan sangat jarang muncul, bahkan bisa dibilang tidak pernah ada sekali ataupun dua kali. Apa ini rasanya jika ada yang menanggap gw teman dalam suka duka? Perasaan ini sangat campur aduk. “Eh Ly, ngapain ngelamun?” Tanya Lana karena memperhatikan Lily yang sedang melamun itu, lalu mereka semua langsung melihat kepada Lily. “Eh, ga kok Lan”. Jawab Lily. “Semoga kita selalu bersama-sama seperti ini ya?” Ucap Erine. “Pasti itumah Rin, kita harus bersama-sama apapun itu halangannya”. Ucap Fritzy, yang lain setuju dengan ucapan Fritzy. “Walaupun kita beda jurusan, tapi jurusan bukan penghalang bagi kita untuk berteman”. Ucap Oline seperti sedang puitis. Mereka merangkul lengan antar satu sama lain pertanda mereka tidak akan berpisah untuk selamanya. “Ehh guys 5 menit lagi”. Ucap Shasa, lalu pemandangan langit sudah di penuhi dengan Kembang api dimana-mana.

Langit berubah dengan terangnya. “Nih kembang api, tadi pas ke pasar gw beli dulu sama Shasa”. Ucap Lily lalu memberikan kepada teman-temannya. “1 menit lagi”. Ucap Nayla, mereka menghitung waktu mundur. 5… 4…. 3… 2…. 1…. DORR, DORRR DORRR, suara keras dari dentuman kembang api yang diluncurkan dimana-mana secara bersama. Mereka bersuka cita dengan memainkan kembang api yang dibeli oleh Lily, merasa senang dan bahagia terukir dari wajah kedelapan gadis itu. Semoga gw bisa bersama-sama sama mereka ini apapun rintangannnya. Batin Lily. Ini yang gw rasain sekarang setelah seumur hidup ga pernah ngerasain sebahagia dan sesenang ini. Batin nya lagi dan lagi. Mereka menghabiskan waktu bersama-sama hingga pukul setengah 2 dini hari, merasa lelah memutuskan untuk kembali ke kamarnya masing-masing.

Best Seventeen Friends [GEN 12]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang