Chapter 13: Cerita Kimmy

48 5 0
                                    

FLASHBACK (No Dialog)

Victoria Kimberly, atau kerap dipanggil Kimmy. Gadis ini yang baru saja lahir ke dunia yang dimana manusia hidup dengan sifat-sifat berbeda. Jika semua orang tua akan senang dan bahagia dengan kelahiran anak pertamanya, berbanding terbalik dengan orang tua Kimmy. Justru mereka tidak senang, apalagi dengan Ayahnya yang berharap anak pertamanya adalah laki-laki. Jikalau saat ia sudah dewasa, ia akan meneruskan perusahaan miliknya. Ibunya hanya menurut dengan permintaan suaminya itu, tetapi dengan masih ada rasa tidak tega jika anak ini ditelantarkan, Ibunya Kimmy memutuskan pergi ke Semarang yang dimana Ibunya Kimmy lahir dikota ini. Ia membawa Kimmy yang saat itu masih sangat bayi, lalu ia menitipkan kepada Ibunya sendiri untuk mengurusi Kimmy. Ibunya Kimmy berbohong kepada Ibunya sendiri jika suatu saat nanti ia akan kembali untuk merawat Kimmy, namun nyatanya Ibunya Kimmy tidak pernah kembali sampai Kimmy sudah tumbuh besar.

Layaknya seorang Nenek, ia mengurusi cucunya itu sendirian. Kasih sayang nya tak kalah dengan kasih sayang seperti orang tua pada umumnya. Ia mengurusi cucunya dari bayi hingga tumbuh besar. Saat Kimmy memasuki Sekolah Dasar, Kimmy tidak memiliki teman dikarena dirinya yang tidak pandai bergaul dengan siapapun. Jangankan teman sebayanya, Kimmy pun tidak pernah sama sekali berurusan dengan orang lain, kecuali Neneknya sendiri. Neneknya menyadari sikap dari cucunya itu dikarenakan Kimmy tumbuh dengan kurangnya perhatian, dukungan, dan kasih sayang dari orang tua nya sendiri. Namun Kimmy tidak menyadari hal itu karena ia sudah cukup dengan Neneknya yang merawatnya sampai ia besar sekarang.

Saat Kimmy memasuki jenjang pendidikan SMP, ia masih dengan sikapnya sama yang dibawa dari SD. Ia tidak memiliki teman sama sekali dan jarang berinteraksi dengan orang lain, hanya beberapa dari guru yang mengajar Kimmy yang berurusan dengannya. Dikarenakan dengan sikapnya yang tidak bisa bergaul dan berinteraksi, Kimmy mendapatkan rundungan bahkan perilaku bullying dari teman-teman sekolahnya. Neneknya sering sekali mendapati laporan dari guru BK nya bahwa Kimmy mendapatkan perilaku yang tidak mengenakan dari sekolah. Namun Kimmy menerimanya perilaku yang tidak mengenakan itu bahwa ia pantas mendapatkannya karena dengan sikapnya dia yang dimiliki. Neneknya merasa iba dengan cucunya itu, namun karena senyuman cantik dari Kimmy membuat Neneknya tidak berhenti untuk mengurusi cucunya itu.

Sampai dimana Kimmy telah lulus sekolah SMP, Neneknya meninggal dunia karena sakit yang ia punya. Kimmy menangis sejadi-jadinya mengingat hanya Nenek seoranglah yang mengurusi Kimmy hingga besar, ia merasa sedih sekali jika Neneknya meninggalkannya karena ia sudah tidak punya siapa-siapa lagi sekarang. Ia selalu larut dengan kesedihan nya ketika ia mengantarkan Neneknya sampai ke tempat peristirahatan terakhirnya, yaitu pemakaman. Ia selalu datang setiap hari ke makam Neneknya untuk mendo’akan Neneknya agar selalu diterima di sisi-Nya.

Masih larut dengan kesedihannya, Kimmy masih menangis dalam kesedihannya di depan teras rumah Neneknya. Lalu tiba-tiba, ia dikejutkan dengan segerombolan orang yang menghampirinya. Saat Kimmy menghampiri segerombolan orang itu, muncul lah lagi seseorang datang dari segerombolan orang itu, ia mengaku bahwa dirinya adalah orang kepercayaan Neneknya dan datang kesini untuk menemui Kimmy. Kimmy yang masih bingung maksud dari kedatangan orang ini mengajak masuk ke dalam rumahnya.
Saat telah masuk ke dalam rumah, orang itu menjelaskan dari ia menjadi orang kepercayaan Neneknya sampai ia datang kesini dengan membawa sebuah koper dan lampiran surat.

Orang itu menyerahkan terlebih dahulu lampiran surat itu kepada Kimmy, orang itu meminta membacanya terlebih dahulu lalu ia akan menunggu Kimmy selesai membaca. Seperti surat wasiat, Kimmy pun membacanya dengan detail dan cermat. Karena masih berlarut dengan kesedihan, air mata Kimmy terjatuh kembali saat ia membaca selembar kertas berlampir surat itu. Ia menangis kembali karena Neneknya telah membagi sebagian harta warisannya itu kepada Kimmy, Neneknya sengaja tidak memberi kabar tentang riwayat sakitnya kepada siapapun sebelum ia pergi meninggalkan dunia. Neneknya mengutus orang kepercayaan nya yang saat ini tengah berada bersama Kimmy. Perasaan nya begitu campur aduk sekarang, antara kesedihan yang menyelimuti kepergian Neneknya atau bahagia karena Neneknya begitu perhatian dengan dirinya.

Orang itu sebenarnya tidak enak menganggu kesedihan Kimmy yang berlarut itu, namun apalah daya ia harus segera cepat-cepat mengasih sebuah koper itu kepada Kimmy untuk bertahan hidup. Orang itu kembali menjelaskan bahwa isi dari koper ini berisikan uang yang nominalnya tak terhingga. Ia juga berpesan agar berhati-hati untuk menjaga uang yang begitu banyak ini, sayang jika harus hilang ditangan yang salah. Kimmy yang tak mau berlarut dengan kesedihan nya, tak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang yang diutus menjadi orang kepercayaan Neneknya.

---

Tepat ditanggal 6 Juli, Kimmy memutuskan untuk pindah ke Jakarta karena Neneknya juga berpesan dalam wasiatnya jika ia harus melanjutkan studinya di Jakarta dan bertahan hidup disana juga. Neneknya juga berpesan kalau orang tua nya tinggal di Jakarta dan memohon agar Kimmy mencari keberadaan orang tua nya selama ia tinggal di Jakarta. Karena Kimmy tidak mau mengecewakan Neneknya ia menuruti pesan wasiat itu dari Neneknya, sebenarnya ia tidak ingin bertemu dengan orang tua nya. Buat apa? Mereka sudah tidak peduli juga dengan dirinya.

Pagi tiba dengan berlatar di kota Jakarta. Ia turun dari Bis yang membawa dirinya dari kota Semarang. Ia menyusuri setiap jalan kota Jakarta dan segera mencari tempat tinggal barunya. Kimmy harus mencari rumah yang dekat dengan sekolah baru yang ia daftarkan di platform online, ia bertemu dengan rumah yang disana terlihat bentuk cetakan Banner pada rumah itu. Kimmy menghubungi nomor yang berada di cetakan banner itu dan berminat untuk tinggal dirumah itu.

Setelah menghubungi dan berdiskusi dengan orang pemilik rumah, ia pun setuju dengan tawaran harga dari pemilik rumah itu lalu ia membuka kopernya yang berisikan uang dari Neneknya. Pemilik rumah itu juga telah menyetujui diskusi mereka berdua lalu membawa uang itu untuk kembali kerumah asalnya. Rumah yang di tinggali Kimmy saat ini penuh dengan kotoran dan debu, Kimmy berniat untuk membersihkannya.
Saat sedang membersihkan rumah barunya, tiba-tiba Kimmy mendapatkan suara ketokan yang berasal dari pintu depan, merasa ingin tahu siapa yang mengetuk ia menghampiri dan membuka pintu rumahnya untuk melihat siapa yang mengetuk pintunya.

Kimmy terkejut dengan gadis sebayanya berdiri diambang pintu rumahnya. Lalu gadis itu memperkenalkan dirinya yang bernama Letycia Moreen dan sampai hari ini, tepat di tanggal 15 Juli Kimmy telah mendapatkan teman barunya dan juga tetangga yang akan 1 sekolah dengan Moreen di SMA 48 Negeri Jakarta itu. Betapa senang dan bahagia nya seorang Kimmy yang dikenal tidak dapat bergaul dengan teman atau berinteraksi dengan orang lain, kini pada akhirnya ia dapat mematahkan semua kutukan sikapnya yang tidak bisa hilang.

FLASHBACK END

******

Gatau kenapa giliran part flashback malah dikit wkwkwk, tapi ceritanya nanti bakalan panjang lagi kok🗿

Ini hanyalah cerita Fiksi yang berarti cerita ini berbeda dengan cerita asli.
Dimohon untuk para pembaca jangan membawa cerita ini ke kehidupan asli mereka.
Apabila ada kesamaan nama, tempat, waktu, dan lain-lain itu adalah fiktif belaka.
Mohon untuk tinggalkan kritik dan saran yang baik dan sopan agar saya sebagai penulis baru bisa semangat untuk menulis cerita lainnya
Maafkan apabila cerita sedikit keluar dari alur karena saya suka kehilangan arah di tengah jalan cerita.
Selamat menikmati cerita saya semuanya.

Best Seventeen Friends [GEN 12]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang