"Ma, aku ngga mau ya punya assisten baru"
"Plis lah Maa"
"Aku tu CEO punya aissten dengan pakaian sexy itu biasa"
"Lianda Sanjaya!!!"
"Ikutin kata mama, atau mama kirim kamu kembali ke luar negeri !!!"
"Oke fine ma, 30 hari"
"Kalau dalam 30 hari aku...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lian menunggu kehadiran Sabila di restoran, dan bahkan saat Desy tiba pun Sabila tak kunjung datang, tiba-tiba seorang waiter smenghampiri meja Lian, "dengan Bapak Lianda"? tanyanya "Iya benar" "ada titipan pak" "dari Siapa?" "Gosend tadi pak, hanya menyampaikan untuk pak Lianda di meja nomor 7" "oh iya benar, terima kasih" , dalam kebingungannya bukan ini yang Lian harapkan dia ingin Sabila datang langsung dan menyaksikannya berkencan dengan wanita agar Lian bisa mengerjainya di restoran ini, kenapa jadi seakan berbalik malah dia yang dikerjai Sabila.
Suara yang keluar dari mulut Desy membuat Lian tersadar, "Liaaaaan, so sweet , kamu siapain bunga itu buat aku (menunjuk bucket bunga ditangan Lian) it's so surprise..., thankyou ya" ucap Desy berdiri mengambil bunga dari tangan Lian lalu memberi kecupan di pipi Lian" "off couse anything for you" (ada buaya beraksi nih, kabuuuur)
Mood Lian sudah jelek, dan ingin mencari cara untuk segera kabur dari Desy saat ini juga, Lian memegang handphonenya seakan baru mendapat pesan dari seseorang. "Des sorry banget ini dapet kabar dari Fernan harus ketemu klien nih" "loh kok tiba-tiba banget ini kan malam minggu, makanan kita belum datang loh" "kamu makan aja dulu, gpp aku tinggal ya tenang udah aku bayar, penting banget soalnya ngga bisa ditinggal" "oke Lian, make sure you have another time for me" "ok, I promise"
Usai kepergian Lian Desy tetap melanjutkan makan malamny "Sial, capek-capek dandan sexy gini kirain akan berkahir di ranjang eh ini malah ditinggal, tapi gpp deh gue bisa foto foto dulu buat makanan kaum sosialita gue" "Mas sini tolong fotoin dong" panggil Desy pada seorang pelayanan disana
Lian bergegas pulang ke apartmennya berharap Sabila ada disana, agar dia bisa puas mengomel dengan bertatap muka secara langsung.
__________________________________ Flashback usai menerima telpon dari Lian, Sabila kembali lagi ke apart, mengambil bunga di sofa dan menggosendkannya ke restoran dimana Lian sedang berkencan. "Lagian udah tau mau kencan bawa ginian aja lupa, effotnya mana mas...?" "ngapain juga gue harus nganter langsung, mau ngerjain gue ya lo" "Mau mesra-mesraan depan gue" "Biar gue kesel sendiri karena ngga bisa ngaduin ke nyokap lo" "Sorry mas, kali ini adek ngga ketipu tuh"
(Good job Sabil) ________________________________ Tiba di apart Lian
Tidak ada Sabila disini "Anjing telaaat gue, pasti dah balik tu anak, ngapain sih Lian lo ngebut-ngebut lagi balapan lo" "Mau ceramahin dia secara langsung aja susah banget, padahal sudah mau gue tunjuk-tunjuk tu muka"
Lian menuju dapur ingin mengambil minuman dingin, karena tadi terburu-buru membuatnya sangat haus. Ketika ingin membuka pintu kulkas dilihatnya lagi ada stick note favorite Sabila tertempel disana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.