"Ma, aku ngga mau ya punya assisten baru"
"Plis lah Maa"
"Aku tu CEO punya aissten dengan pakaian sexy itu biasa"
"Lianda Sanjaya!!!"
"Ikutin kata mama, atau mama kirim kamu kembali ke luar negeri !!!"
"Oke fine ma, 30 hari"
"Kalau dalam 30 hari aku...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lian dan Sabil sadar jika hari ini adalah waktu yang ngga akan mungkin kembali lagi. Mereka berdua juga aneh dengan sikap yang saling mereka tunjukan untuk satu sama lain. Dunia terus berputar, waktu terus berganti, hari-hari datang dan pergi, tapi tidak dengan kenangan di dalamnya, yang mungkin masih tersusun rapi walau hanya terselip setitik di sudut hati.
Lian tau dia tidak dalam kondisi mabuk, tapi kenapa semua hal tentang Sabil seakan selalu memabukkan untuknya. Memandangi 2 foto dengan objek, yang tidak dia sangka akan menjadi favoritenya saat ini. Apakah tipe wanitanya sudah berganti? Kian lama dia tidak lagi memikirkan perihal kencan yang selalu diakukan saat malam minggu, juga pelukan yang selalu di dapatkan setiap hari.
Semakin kesini semuanya semakin membigungkan, apa yang Lian cari? Biasanya hanya status tidak jomblo dan mudah mendapatkan wanita. Ingin sekali gelar itu tetap melakat pada dirinya, untuk membuktikan bahwa pesona Lianda Sanjaya sungguh tak tertandingi. Dunia harus tahu jika tidak ada wanita yang bisa menolaknya, dan juga dia bisa mendapatkan wanita tipe seperti apa saja yang dimau.
Tapi dengan Sabil, dirinya tidak dilirik sama sekali. Bahkan semua hal minusnya dengan terang-terangan wanita itu sampaikan. Seakan sudah sangat jijik dengan dirinya dan kehidupan yang selama ini dia jalani. Wanita itu dengan gamblangnya menyatakan muak akan Lian dan semua hal yang selalu dia banggakan.
Harusnya Lian membencinya? Karena wanita itu sudah lancang menghakiminya, bahkan di perkenalan mereka yang tergolong masih sangat dini. Dari awal bukankah cara menyingkrikannya adalah hal yang selalu ingin dicari, agar Sabil segera angkat kaki dan pergi. Tapi sekarang bagaimana? Lian tidak tahu sikap apa yang berada dalam dirinya sekarang.
ASISTEN KATROK Terimakasih untuk hari ini bapak Lianda Sanjaya, senang rasanya mengenal sisi yang berbeda dari anda
Lian Apa sisi lain yang berbeda dari saya hari ini?
ASISTEN KATROK Hari ini bapak kaya ada manis-manisnya gitu
Lian Kalau tampang saya emang dari sananya udah manis, ngga cuma hari ini
ASISTEN KATROK Hemmm, iyah iyah. Pokoknya terimakasih dari Sabil untuk Bapak. Boleh kali pak masih ada 3 hari lagi nih. Suit suiiiitt kemana lagi kita?
Lian Kamu ngajakin saya kencan nih ceritanya?
ASISTEN KATROK Iyain ajah deh biar cepet. Mau ya?
Lian Berhubung kamunya maksa, saya juga ngga enak mau nolak. Besok kita liat sunrise. Tolong siapkan alarm kamu untuk saya.