Sabila & Kebahagian Lian

7.4K 535 12
                                    

Makasih ya untuk 30 votenya
Sesuai janji part 4 meluncur
Selamat membaca, jangan lupa komennya ya 🤍
____________________________________

Makasih ya untuk 30 votenyaSesuai janji part 4 meluncurSelamat membaca, jangan lupa komennya ya 🤍____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sayang... tadi tante Lidya kesini, adek masih ingat kan tante Lidya isterinya pak Hartono yang bantu waktu kejadian papa dulu?"
Ucap Ayu mengelus puncak kepala anak tunggalnya yang sedang asik menonton drama korea favoritenya

"Ingatlah ma, mana mungkin Sabila lupain orang yang udah bantu keluarga kita", jawab Sabila sambil memasukan dua buah popcorn caramel kedalam mulutnya

"Tante Lidya menawarkan pekerjaan untuk kamu nak, jadi asissten di perusahaanya, tolong jangan ditolak ya Bil mama tau kamu lagi cari kerja dan mama juga yakin tante Lidya pasti butuh kamu untuk kerja disana"

"Maaa... Sabila mau"
Tidak ada penolakan dari Sabila, karena sejak awal tujuannya ingin bekerja jadi tidak ada alasan untuk tidak menerimanya

________________
Flashback

Bima papa Sabila 2 tahun lalu mengalami kecelakaan, semua upaya dalam pengobatan sudah dilakukan hingga perusahaan papanya menjadi taruhan untuk memenuhi biaya pengobatan namun  Tuhan berkehendak lain, papanya meninggal sebelum Sabila menamatkan bangku kuliahnya, Om Tono dan Tante Lidya yang merupakan teman kuliah mama dan papanya lah yang membantu keluarga Sabila dalam mengurus semua hal yang tersisa dari peninggalan papanya.

Tidak ada balas budi disini karena tidak ada bantuan uang yang keluarga Sabila terima tapi tetap saja kebaikan bantuan yang melebihi uang tidak bisa Sabila lupakan,  Sabila anak cerdas tumbuh dengan kasih sayang penuh dan lingkungan yang baik membuat semuanya berjalan dengan baik hingga dia bisa menamatkan kuliahnya dengan beasiswa.

__________________________
FLASHBACK OFF
(Rumah Lian)

Jam menunjukan pukula 07.30 wib dan Lian sudah siap dengan tas kerjanya turun dari lantai dua tersenyum sumbringan menyambut silau matahari yang masuk dari sela sela jendela tinggi rumah Lian

"Anak papa tumben pagi-pagi udah rapi aja, ada apa nih ngga biasanya"
Tanya papa Lian dengan penuh kebingungan mendapatkan anak pemalasnya yang sudah siap sepagi ini

"Menjalankan tugas mulia pa, menyambut bidadari baru dikantor", Lian memberikan wink ke papanya seolah memberi simbol jika wanitalah alasan Lian bersemangat pagi ini

"Mama ngga lupa kan ma requestan Lian sesuai list kan ya? Lulusan mana ma? Harvard? Oxford? Atau jangan jangan dari Stanford ya? Mencium pipi dan berbisik ditelinga mamanya "yang pasti sexy kan ma?"

Mama Lian hanya bisa menggeleng melihat tingkah putranya dan menegaskan "ini seribu kali lebih OKE dari yang kamu minta apalagi kalau dibandingkan dengan asissten kamu sebelum-sebelumnya"

Aheeeeeyyy..... (bernada ngga tuh bacanya)
"Mama Lian emang terbaik mengerti apa maunya Lian walau omelannya buat telinga Lian sering sakit sih"  Hehe bercanda maa....
"Lian pergi dulu ya ngga sabar ketemua asissten baru, calon pacar dan juga calon mantu buat mama"

(Beribu amiin  dalam hati Lidta untuk doa yang tanpa sengaja Lian ucapkan, semoga beneran jadi mantu ya nak)

Lian meninggalkan meja makan setelah menyantap sepiring nasi goreng dan tidak lupa berpamitan dengan kedua orang tuanya dan diakhiri dengan menoel dagu mamanya menandakan dia siap menjalan aksinya dengan asissten barunya.

__________________________
Kantor, Ruang Kerja Lianda

Fernan yang seolah bingung melihat bossnya sepagi ini sudah dikantor pun ikut buka suara
"Tumben banget loh bos udah duduk rapi aja disini, lagi ngga kesambet kan?"
Tanya Fernan penuh misteri mengerutkan keningnya menatap Lian

"Menyambut bidadari"
"Mending loh cabut ntar loh naksir lagi"
Usir Lian mendorong bahu Fernan untuk keluar ruangan

"Emang udah gila boss gue masih pagi baru bangun udah ngelindur aja" ucap Fernan dengan suara rendahnya yang masih dapat didengar oleh Lian

"Emang kampret yah ni orang boss loh dikatain gila mulu, gue pecat juga nih ya"
Lian tampak kesal memegang satu pulpen dan siap melemparkan ke arah Fernan namun keburu pintu ruangan tertutup menandakan jika temannya itu sudah meningglkan ruangannya

__________________________

HRD membawa Sabila yang telah tiba 30 menit lalu tiba dikantor kedalam ruangan Lian, mengetuk pintu tiga kali hingga Lian memutuskan untuk masuk

Tok Tok Tok

"Masuk" ucap Lian Tegas

"Izin pak Lian saya membawa asissten pak Lian yang baru dan ini CVnya", meninggalkan berkas dimeja

Tanpa berlama-lama seakan tidak sabar wanita sexy seperti apa lagi yang akan ditemuinya, Lian memutuskan agar HRD segera membawa asissten barunya masuk tanpa melihat berkas CV yang ditinggalkan di mejanya

POV Sabila
Bismillah, semoga ketemu orang yang waras

Sebelum akhirnya mengetuk pintu dan masuk keruangan bernuanasa putih abu - abu dan berjumpa dengan boss barunya...

Ayoo reaksi Lian gimana liat Sabila?

Makasih ya sambutan baiknya, buat aku semakin semangat untuk update
Dibantu vote ya, vote diatas 50 aku update part pertemuan Lian dan Sabila 🤍

30 Hari Menaklukan Hati Pak Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang