Hari Kedelapan Sabila untuk Lian

9.7K 747 89
                                    

Pagi ini Sabila tiba di apartemen Lian, setelah mempersiapkan segala hal keperluan Lian dan akan bergegas pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Sabila tiba di apartemen Lian, setelah mempersiapkan segala hal keperluan Lian dan akan bergegas pulang. Tiba- tiba pintu kamar Lian terbuka, Sabila melihat jam di tangannya pukul 06.45 wib "tumben udah bangun" gumamnya.

"Selamat pagi pak"
"Pagi, belum pulang kamu?" Tanya Lian sambil menuangkan  air putih dalam gelasnya

"Maaf pak, sepertinya Bapak yang bangunnya lebih awal, masih ada waktu 15 menit lagi untuk jam Saya pulang" balas Sabila dengan senyuman.

Tentu saja ada alasan dari seorang Lianda Sanjaya untuk bangun lebih pagi, bahkan semalam pun dia bahkan sulit tidur, karena sudah tida sabar menantikan hari ini

"Sepertinya iya,karena saya terlalu bersemangat untuk bertemu dengan seseorang hari ini" Jawab Lian seakan memikirkan sesuatu yang indah.  Dia melamun disertai kekehan kecil.

"Kedengerannya sangat membahagiakan, karena membawa pagi Bapak sebahagia ini".

"Benar sudah 3 tahun saya tidak berjumpa dengan dia" Lian meninggalkan dapur menuju kamarya

"Eh.. Eh Sabil, tolong kamu siapkan satu stel baju ganti untuk saya, cukup yang casual saja, karena akan ada pertemuan santai setelah jam kantor nanti"
"Baik pak"

"Hmmm kayaknya penting banget tu orang, dari pagi sudah sesumringah ini, tu gigi sampe kering nyengir mulu, belom lagi bengong ketawa, bengong lagi ketawa kan serem anjiiiir" oceh Sabila lalu meninggalkan apart.

Note yang Sabila tinggalkan untuk Lian

Note yang Sabila tinggalkan untuk Lian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________________

Kantor, Ruang Kerja Fernan

"Dia balik ke Indo hari ini" Lian buka suara diawal percapakannya dengan Fernan

"Waah beneran?" menetap nih?"

"Orang tuanya sih masih tetap di luar negeri ya, tapi dia rencananya mau kerja dikantor ini juga bantu-bantu gue. Bokap sama nyokap juga setuju aja dan menerima dengan tangan terbuka" Jelas Lian

"Ya jelas anjir secara lulusan S2 Bisnis, ya udah pasti cerdas luar biasa dan kepake banget tuh otak disini" Fernan dengan bangganya memberikan pujian kepada orang tersebut

30 Hari Menaklukan Hati Pak Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang