HADES
"Ya ampun padahal mama sama papa mau ngasih kejutan sama kamu, eh kamunya malah pulang duluan."
Kejutan?
Ini kah yang namanya kejutan?
"Mulai hari ini Hera akan tinggal di sini. Kamu sering-sering pulang Hades. Biar bisa main sama Hera."
Itu ucapan mama beberapa saat yang lalu sebelum dia ketawa-tiwi sama papa.
Gue menatap datar kedua orang tua gue. Begitu juga gadis yang saat ini duduk santai di atas sofa.
Apa mereka pikir gue akan berbahagia?
Rasanya gue mau tertawa terbahak-bahak. Yah, mengingat kejadian saat si Hera merebut botol minuman favorit gue.
Kesalnya masih setengah mati gue. Perkara tinggal itu doang satu-satunya botol minuman rasa jeruk yang tersisa.
"Hades?"
"Iya?" gue menjawab mama dengan malas.
"Kamu kok nggak nanya alasan Hera datang ke sini dan memutuskan tinggal bareng sama kita?"
Kita?
Nggak, ah. Gue mah tinggal di apartemen gue aja ye kan?
"Emang kenapa dia dateng ke sini?"
Ikutin aja alurnya lah, Des Hades!
"Coba dong kamu tanya sama Hera," gila apa ya! Mama kayaknya sengaja banget godain gue.
Padahal gue udah siap dengerin dengan dua telinga gue yang terbuka lebar-lebar.
Melirik gadis itu sekilas, gue lihat dia dengan santai memainkan kedua kakinya di bawah. Gak ada perhatiannya sama sekali ke percakapan ini.
Cebol kampret ini!
"Nanti aja. Hades baru pulang dari kosan, capek. Nanti kalau mood berinteraksi sama orang baru deh Hades tanya," kata gue ke papa mama.
"Lantas gue pergi ke lantai atas.
Kosan itu apartemen gue maksudnya yang jauhnya paling yah 30 sampai 40 menit dari sini.
Gak jauh-jauh amat tapi ya lumayan juga untuk berkendara di siang hari yang terik ini.
Panas sampai menyala abangkuh! Gitu kalau kata Jovan yang anti sekali dengan matahari.
Itu juga kalau gue ngebut sih.
"Hades!"
"Iya, nanti aja tante. Hera juga mau tidur siang ngantuk," katanya sebelum sempat mama dan papa gue ngasih izin dia udah pergi duluan.
Masalahnya dia pergi nyusulin gue buat naik ke lantai dua. Dih! Melotot mata gue dibuatnya.
"MA! PA!" teriak gue pas udah sampai di lantai atas.
Iya teriak ke mama papa soalnya barusan tuh cewek ngacir gitu aja pergi ke arah kiri dimana kamar gue berada. Lebih-lebih dia masuk ke kamar gue.
Gue nggak minus. Kelihatan jelas banget kalau papa dan mama nyengir ke gue.
"Hera suka kamar itu. Biar dipakai sama dia ya? Lagian kamu juga jarang pulang."
"Dia suka? Terus mama sama papa kasih gitu aja?!"
"Sssttt Hades!"
Gue malah disuruh diem. Iya, gue tau kok suara gue keras banget sampai bergetar ini seluruh penjuru rumah.
"Gimana sama barang-bareng Hades!!"
Kebungkaman papa dan mama adalah mimpi buruk untuk gue.
Itu karena gue tau. Gadis bernama Hera Camil—ah siapalah itu namanya. Punya nama kok susah amat diucapin!
YOU ARE READING
HADESHERA
RomanceHanya kisah dua manusia yang punya nama unik mirip dewa dewi Yunani. Hades dan Hera. Bener ya Hades itu setia? Setia sama mantannya. Kalau Hera? Cemburuan sih. Sama suami sendiri yang hatinya masih punya mantan. Tapi mau sampai kapan?