11. Pernyataan Perang

177 40 9
                                    

HADES

"Des?"

"..."

"Hades?!"

"..."

"Woi Hades!"

Gue mengerjap. Barusan Javin nepok pundak gue dengan sedikit keras.

Kaget lah gue. Bisa kan ngobrol dan manggil baik-baik.

"Lo kenapa ngalamun aja dari tadi?!"

"Gue? Ngalamun?"

Mendadak gue cengoh. Gatau gue kalau dari tadi gue melamun. Biasa aja padahal gue.

Cuma lagi mikir. Tapi gue lupa sama apa yang gue pikirkan.

"Lo dari tadi nggak fokus anjir. Gak di kelas gak di sini."

Di sini maksudnya di tempat tongkrongan kita. Di gazebo sekitar kantin kita santai duduk-duduk di sini.

"Gue gapapa," ulang gue.

Tapi sepertinya mereka gak percaya ucapan gue. Udah tau lah pasti gue ada beban pikiran kalau enggak ya masalah.

Biasanya gue bakalan cerita sama mereka. Segampang itu gue membuka mulut tapi kali ini enggak.

Gue terus merutuki diri. Sepertinya gue udah terlalu jahat.

Jahat kepada Hera, kepada Sania, juga pada diri gue sendiri.

Gue kasih tau kalau sekali lagi kalau gue sama Sania selama pacaran paling mentok ciuman bibir. Itu pun bisa dihitung dengan jari.

Gak ada adegan kokop mengokokop. Karena gue— Hades dididik buat menjaga seorang perempuan bukan merusaknya.

Kalau Sania nggak ngizinin gue, ya gue gak akan berbuat lebih jauh. Itu pemaksaan namanya kalau sampai gue ngotot.

Tapi apa yang udah gue sama Hera lakukan malam itu?!

Sialan! Isi pikiran gue masih penuh sama kejadian kemarin malam.

Gue lebih merasa bersalah sama Sania. Gue pikir masih ada kesempatan untuk kita balikan.

Pasti ada karena gue gak akan biarin hubungan bertahun-tahun gue gitu aja.

Padahal gue nyakitin Hera tapi gue bersalah ke Sania. Gue emang secinta itu sama Sania.

Karenanya gue juga merasa jahat sama diri sendiri karena gabisa jaga diri. Bisa-bisanya disosor dan terlena sama Hera.

"Lihat, gue punya instagramnya Hera. Udah di follback." ucap Javin. "Banyak juga pengikutnya, 30 ribu beda tipis lah sama gue."

Nama itu membuat gue seketika menoleh. Javin, Jovan, dan Raga lagi ngobrol seru ternyata.

Tentang Hera. Gak jauh-jauh dari sana.

Gue baru tau tuh anak ternyata seleb di instagram. Mungkin aja beli followers dia. Sorry gue gabisa berhenti berpikiran negatif kalau sama Hera.

"Bagi dong nomor whatsapp-nya, lo punya kan Des?"

"Gue gatau."

"Hah? Terus gue harus effort nyari sendiri gitu?"

"Gue juga mau. Kasih ke gue kalau udah dapet," Jovan menimpali ucapan Javin.

"Njir kemarin aja Hera gamau ngasih."

"Emang iya? Gak denger aja kali dia. Effort kita cari sendiri. Lo dm aja Jo," kata Javin ke Jovan. Ngebet banget heran.

"Hmm lo cari aja sendiri sana." ucap gue nggak minat dan lemas.

HADESHERAWhere stories live. Discover now