HERA
"Iya nanti mama datang kalau urusan mama sudah selesai di sini."
"Terus gimana sama perkembangan kuliah kamu? Jangan hanya dipikirkan Hera. Coba lakukan. Mom know, lingkungan di sana lebih baik untuk kamu."
"Mama juga nggak enak menitipkan kamu lama-lama di tempat Calista dan Ditya."
Jawaban yang pertama sudah sangat template sekali.
Mama bilang mau jemput gue kalau urusanya udah selesai kan?
Lihat aja besok kalau gue tanya kapan dia datang ke sini, mama pasti udah pindah negara entah meneliti mumi atau rongsokan sejarah lainnya.
Okay, gue memang terlalu kasar. Tapi itulah faktanya. Gue nggak suka sama pekerjaan mama yang membuatnya terus saja meninggalkan gue.
Lalu ucapan mama selanjutnya adalah sesuatu yang pasti dia katakan ke gue.
Gue malas bicara langsung sama mama soal urusan kuliah dan lain-lain. Gak jauh beda kalau lewat panggilan ponsel. Sama-sama bikin males.
Terakhir padahal udah gue bilang kalau gue mau tinggal sendiri. Kasih gue tempat tinggal untuk gue doang alih-alih menumpang di sini.
"Nggak akan mom biarkan kamu bebas! Rusak yang ada kamu nanti Hera!"
"Mama tidak akan melakukan kesalahan yang sama dua kali."
Well, gue memang sudah rusak sih.
Gue tinggal di rumah ini selama tiga minggu lamanya. Dan gue nggak merasa menjadi beban karena om dan tante bersikap baik ke gue.
Gue rasa kalau semakin di baik-baikin gue justru semakin melunjak. Nggak peduli gue, udah gue anggap rumah sendiri.
Jadi santai aja.
Mau ngapain juga di rumah ini nggak ada yang marahin gue. Sehari dateng paket lima biji juga om sama tante tenang-tenang aja.
Walaupun gue yakin sih mereka juga bingung. Mau nasehatin gue ngerasa gak enak hati. Mau negur gue takut.
Itulah deritanya jadi orang baik. Orang baik selalu mudah dimanfaatkan memang.
Yah, kecuali si Hades yang sepertinya masih nggak terima kalau gue tinggal di rumah ini.
Gue nggak lihat dia lagi sejak seminggu yang lalu dia balik ke kampusnya. Malem setelah kita kunjungan ke pabrik itu dia langsung cabut.
Oh iya soal ajakan gue yang waktu itu udah dijawab kok sama Hades selain cuma Hah Heh Hoh.
"Lo udah putus sama cewek lo kan? Want to do something with me?"
"Apa?"
"Sex, ayo kita lakukan."
"HAH?'"
"Lo pikir gue cowok murahan?!?"
Udah gitu doang setelahnya dia pergi meninggalkan gue.
Padahal gue yakin dia datang buat mencari gue tapi akhirnya gue ditinggal juga.
"Pfffttt!"
Langkah kaki panjang Hades membuat gue tak bisa menahan tawa. Sampai air mata gue menetes tanpa sadar barulah gue berpikir.
Jadi gini ya rasanya bahagia? Tersenyum puas, tertawa, bahkan sampai ngeluarin air mata.
Gue tertawa karena Hades?
Memikirkanya selama lima detik, bibir gue kembali ke mode segaris.
Gue menghembuskan napas panjang. Gawat!
![](https://img.wattpad.com/cover/371381610-288-k990962.jpg)
YOU ARE READING
HADESHERA
RomanceHanya kisah dua manusia yang punya nama unik mirip dewa dewi Yunani. Hades dan Hera.