Part 10 tell me the truth

0 0 0
                                    


The Viper menatap Y/N dengan intensitas yang semakin menguat, tampak seperti sedang menimbang-nimbang apakah akan berbicara atau tidak. Setelah beberapa detik yang terasa seperti selamanya, dia akhirnya mendekat, suaranya menjadi lebih rendah dan rahasia.

"Y/N, aku akan memberitahumu sesuatu yang hanya segelintir orang tahu," katanya dengan perlahan, menciptakan ketegangan yang semakin mencekam di antara mereka. "Pengkhianat yang ada di dalam mansionmu... dia bukan orang sembarangan. Seseorang yang sangat kau percaya, seseorang yang tak pernah kau curigai."

Y/N tetap tenang di luar, meskipun hatinya berdegup kencang mendengar kata-kata itu. Dia sudah menyiapkan dirinya untuk kemungkinan ini, namun mendengarnya secara langsung tetap saja mengguncangkan.

The Viper melanjutkan, matanya masih mengunci pandangan Y/N. "Dia telah bekerja untukku selama berbulan-bulan, memberikan informasi yang tak ternilai harganya. Dan sekarang, dia ada di sini, mengawasi setiap langkahmu, setiap keputusan yang kau buat."

Y/N merasakan tubuhnya menegang, tapi dia tidak memberikan reaksi yang diharapkan The Viper. Sebaliknya, dia menatap balik, berusaha mencari petunjuk di balik kata-kata The Viper.

"Siapa dia?" Y/N bertanya dengan nada yang lebih rendah, mencoba memancing lebih banyak informasi.

The Viper tersenyum tipis, menikmati ketegangan yang telah dia ciptakan. "Ah, itu yang menarik, bukan? Aku bisa memberitahumu, tapi hanya jika kau siap memberikan sesuatu yang lebih sebagai gantinya."

Y/N tahu bahwa The Viper sedang bermain-main dengannya, mencoba memancingnya ke dalam kesepakatan yang lebih besar. Tapi dia juga tahu bahwa dia perlu mendapatkan informasi itu, tidak peduli berapa harganya.

"Aku sudah menepati janjiku," kata Y/N, suaranya tetap tenang dan terkontrol. "Sekarang giliranmu. Berikan aku setidaknya sebuah petunjuk—sesuatu yang bisa aku periksa sendiri."

The Viper tampak mempertimbangkan, lalu mendekat lebih lagi, wajahnya hanya beberapa inci dari Y/N. "Baiklah," bisiknya. "Satu petunjuk. Seseorang yang kau anggap sebagai sahabat... orang yang sangat dekat denganmu. Seseorang yang ada di sana saat kau butuhkan, selalu tampak setia."

Y/N menahan napas, memproses informasi itu. Seseorang yang dianggap sahabat? Pikiran Y/N langsung berputar, mencoba mengingat siapa saja yang cocok dengan deskripsi tersebut. Namun, tidak ada yang langsung terlintas sebagai pengkhianat yang mungkin.

The Viper, melihat kebingungan di wajah Y/N, tertawa pelan. "Kau tidak akan pernah menyangka, Y/N. Itulah keindahan dari pengkhianatan ini. Dan itulah sebabnya aku memberimu petunjuk itu. Temukan dia, dan kau akan menemukan kebenaran yang kau cari."

Y/N tetap berdiri di sana, perasaannya campur aduk antara marah, kecewa, dan bingung. Dia tidak tahu siapa yang harus dia curigai, tapi satu hal yang jelas: seseorang yang sangat dekat dengannya sedang bermain di dua sisi, dan jika dia tidak menemukan siapa orang itu, semuanya bisa berakhir dengan kehancuran.

The Viper melangkah mundur, kembali memandang Y/N dengan senyuman penuh tipu daya. "Ingat, Y/N... kau tidak bisa mempercayai siapa pun. Bahkan orang yang paling kau sayangi sekalipun."

Dengan itu, The Viper berbalik dan meninggalkan Y/N sendirian, tenggelam dalam pikirannya sendiri. Dia tahu dia harus bergerak cepat, tapi langkah apa yang harus diambil berikutnya? Waktu sedang berdetik, dan ancaman dari pengkhianat di dalam mansion semakin nyata.

Y/N menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan mendekat ke The Viper, matanya menatap tajam seolah-olah mencoba membaca setiap ekspresi di wajah pria itu. Ketegangan di ruangan itu terasa semakin pekat, udara seolah-olah menjadi lebih berat.

Setelah jeda yang cukup lama, Y/N akhirnya berbicara, suaranya lembut namun penuh dengan ketegasan. "Apa itu Joshua?" katanya, nada bicaranya mencerminkan perpaduan antara ketidakpastian dan tekad yang bulat.

Fate's cruel gameWhere stories live. Discover now