Ayasya Maudi Lashira, tak pernah mengira bahwa Ia akan jatuh hati kepada seorang laki-laki seperti Danan Januarga Kasandanu, yang merupakan adik kelasnya itu. Semua berawal saat Ayasya memimpikan seorang Danan Januarga Kasandanu. Mimpi yang katanya...
Diperjalanan pulang tidak ada pembicaraan, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Sesampai di depan gerbang rumah gadis itu, Ayasya menyatakan ucapan terimakasih pada laki-laki itu.
"Danan, terimakasih untuk malam ini."
Danan hanya mengangguk, Ayasya segera memasuki gerbang rumahnya, ketika gadis itu ingin menutup gerbang rumah nya, Danan menatap matanya dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Selalu menjadi gadis yang kuat ya, sya?"
Ayasya hanya tersenyum, ia segera menutup gerbang rumahnya. Sebelum memasuki rumahnya, Ayasya melambaikan tangannya kepada laki-laki itu, Danan yang melihat itu pun membalas lambaian tangan gadis itu.
Ayasya yang menyadari tindakannya langsung menepis tangannya, Danan yang melihat itu hanya terkekeh pelan, merasa gemas dengan tingkah laku dari gadis itu. Laki-laki itu pun beranjak pergi meninggalkan rumah gadis itu, Ayasya masih setia melihat punggung laki-laki itu yang perlahan menjauh, Ia bergumam kecil.
"Good night, nan."
Ia langsung memasuki rumahnya dan pergi ke kamarnya untuk segera tidur, Saat ingin tidur, suara notifikasi dari handphonenya membuat Ayasya mengurungkan niatnya untuk tidur. Ia segera membuka handphonenya, orang yang mengiriminya pesan adalah Danan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☆☆☆
Di pagi harinya, Ayasya mengirimi kedua sahabatnya pesan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah memberitahu kedua sahabatnya, Ayasya berniat untuk mandi, gadis itu sama sekali tidak keluar dari kamarnya. Saat sedang asyik memainkan handphonenya, Ia mendengar suara mobil milik Ayahnya.
Tak lama kemudian, suara ketukan dari pintu mengalihkan perhatiannya. Ia segera membuka pintu kamarnya, Gadis itu melihat wanita paruh baya yang sedang tersenyum kepadanya, gadis itu membatin.