12

12 2 0
                                    

𝙎𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙜𝙖𝙙𝙞𝙨 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙪𝙖𝙩 𝙮𝙖, 𝙨𝙮𝙖?
-𝘿𝙖𝙣𝙖𝙣 𝙅𝙖𝙣𝙪𝙖𝙧𝙜𝙖 𝙆𝙖𝙨𝙖𝙣𝙙𝙖𝙣𝙪

.
.
.


Hari mulai petang, waktu untuk study tour sudah berakhir dan semua murid kini telah siap untuk pulang. Saat ini, Ayasya sedang duduk di kursi sambil memegang handphonenya. Gadis itu mendapat pesan dari Ayahnya, namun belum sempat ia membaca pesan tersebut, Clara memanggilnya.

"Sya, boleh pinjam hp Lo bentar ga? Gue mau ngabarin orang rumah tapi hp gue malah lobet."

"Boleh ra, nih pake aja. Tapi baterai hp gue juga tinggal dikit, selesai Lo pake matiin langsung ya ra."

"Siap, thanks ya sya."

POV CLARA:

Clara segera mengabari kedua orang tuanya, Ia berniat mematikan handphone itu tapi tak sengaja menekan isi chat Ayah Ayasya.

Gadis itu sangat terkejut sehabis membaca isi chat tersebut, Clara langsung mematikan handphone itu dan memberikannya pada Ayasya.

"Ini hape lo sya, thanks ya, udah gue matiin kok."

POV OFF

Ayasya saat ini sudah berada di rumahnya, gadis itu langsung membereskan barang-barangnya ia ingin beristirahat sejenak sebelum makan malam bersama Ayahnya. Setelah beristirahat, Ia segera menyiapkan makanan untuk makan malam. Saat sedang asik menikmati makanan, Ayah dari gadis itu membuka suara.

"Ayah mau ngasih tau sesuatu, dan Ayah rasa Ayas sudah mengetahui tentang pernikahan ayah. jad-"
Belum selesai ayahnya berbicara, gadis itu langsung memotong ucapan sang Ayah.

"hah? nikah? Ayah ga pernah ngasih tau Ayas, bahkan Ayas ga ngerasa udah di kasih tau. Kenapa tiba-tiba mau nikah, Ayah bahkan ga pernah nanya pendapat Ayas. Yah, Ayas aja belum berdamai atas perpisahan kalian, tapi apa? Ayah lebih memilih nikah lagi." ucapnya sambil berkaca-kaca.

"Ayas, dengerin penjelasan Ayah dulu. Ayah nikah lagi buat diri kamu, karena ayah tau kamu masih butuh kasih sayang seorang ibu. Ayah juga butuh pendamping, keputusan Ayah sudah bulat. Besok kamu harus siap-siap bertemu dengan ibu sambung mu, dan minggu depan Ayah akan melaksanakan pernikahan."

Ayasya menggeleng dengan air mata yang jatuh mulai membasahi pipinya. Gadis itu tak menyelesaikan kegiatan makannya, ia segera bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan ayahnya seorang diri.

.
.
.

Dan untuk kedua kalinya, gadis itu sudah berada di jembatan itu, baginya tempat ini sudah menjadi tempatnya untuk mencari ketenangan. Disaat gadis itu tengah menangis ada dua orang preman yang bertubuh kekar menghampirinya. Salah satu dari kedua orang tersebut berbicara.

"Sendiri aja nih, ikut kita yuk."

"Buta Lo!! gue ga sendiri, karena Allah selalu bersama hambanya. Lo berdua mending tobat deh, kaga keren sumpah."

"Ga usah ceramah lo, sok alim."

Kedua preman itu mendekat, gadis itu mundur beberapa langkah untuk menghindari kedua preman tersebut. Tapi naasnya tubuh gadis itu terhalang oleh tiang jembatan, tanpa di sadari ada seorang laki-laki yang berdiri di belakang kedua orang tersebut.

Danan, diam-diam mengikat kaki kedua preman itu menggunakan sarung. Ia langsung menarik sarung itu hingga membuat kedua preman itu terjatuh, Ayasya yang menyaksikan itu tertawa lepas.

"Mampus, rasain!!" Ujarnya sambil tertawa.

Dengan terburu-buru Danan langsung menarik tangan gadis itu dan berlari meninggalkan kedua preman yang bertubuh kekar itu. Mereka sudah sampai di depan rumah laki-laki itu, Ayasya masih tertawa mengingat kejadian barusan.

"Lo punya ide dari mana sih, kocak banget. Gue cape ketawa."

"Yakali gue lawan tuh dua orang yang badannya keker-keker begitu, habis gue yang ada."

"Ga sesuai ekspektasi sumpah, gue kira bakalan kece abis karena berantem sama tu dua orang, eh ternyata kaga. minimal ada bonyok dikit lah."

"Seneng banget ya gue liat-liat, pengen banget keknya gue bonyok."

"bercanda elah, tapi ide lo keren juga sih. bener-bener definisi otot akan kalah dengan otak. keren-keren, thanks ya udah nolongin gue."

"Sama-sama, by the way gue liat-liat Lo seneng banget keluyuran malem-malem ya. Udah dibilangin jangan keluyuran malem-malem, ga baik."

"Ayah gue mau nikah lagi." Tanpa basa-basi, gadis itu menyatakan hal yang membuat laki-laki itu terkejut.

"ekhm, gue anterin Lo pulang ya."
Danan mencoba mengalihkan topik dan gadis itu hanya mengangguk.

DANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang