3

16 3 0
                                    

"𝙒𝙝𝙚𝙣 𝙮𝙤𝙪 𝙜𝙞𝙢𝙢𝙚 𝙩𝙝𝙤𝙨𝙚 𝙤𝙘𝙚𝙖𝙣 𝙚𝙮𝙚𝙨, 𝙄'𝙢 𝙨𝙘𝙖𝙧𝙚𝙙. 𝙄'𝙫𝙚 𝙣𝙚𝙫𝙚𝙧 𝙛𝙖𝙡𝙡𝙚𝙣 𝙛𝙧𝙤𝙢 𝙦𝙪𝙞𝙩𝙚 𝙩𝙝𝙞𝙨 𝙝𝙞𝙜𝙝, 𝙛𝙖𝙡𝙡𝙞𝙣' 𝙞𝙣𝙩𝙤 𝙮𝙤𝙪𝙧 𝙚𝙮𝙚𝙨."
-𝙊𝙘𝙚𝙖𝙣 𝙀𝙮𝙚𝙨, 𝘽𝙞𝙡𝙡𝙞𝙚 𝙀𝙞𝙡𝙞𝙨𝙝

.
.
.

Di malam sunyi itu, di rumah yang terlihat tenang ada sepasang suami istri yang tengah bertengkar hebat. Gadis yang bernama Ayasya Maudi Lashira itu mengurung dirinya dikamar, seakan enggan menyaksikan pertengkaran Ayah dan Bundanya. Ia sudah biasa menyaksikan kedua orang tuanya bertengkar, tapi malam ini gadis itu tak lagi sanggup. Di dalam kamarnya gadis itu menangis tersedu-sedu mendengar pertengkaran orang tuanya. Tangan gadis itu gemetar hebat, Ayasya segera mengambil handphonenya dan mengabari kedua temannya.

 Tangan gadis itu gemetar hebat, Ayasya segera mengambil handphonenya dan mengabari kedua temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara bentakan dari Ayahnya, mengejutkan gadis itu.

"Kamu selingkuh ran!!!"

"Ini semua gara-gara kamu mas!! seandainya kamu ga main tangan dan membebaskan aku, aku ga mungkin selingkuh!!!"

"Ga gini caranya ran!! Seharusnya kamu ingat sama anak kita, kalau kamu ga kuat sama aku please bertahan buat anak kita Ran, bertahan Demi Ayas."

"Aku ga bisa mas, aku ga kuat!! Ceraikan aku atau..."

"Atau apa ran?"

Ayasya dibuat penasaran dengan perkataan dari sang Bunda yang menggantung, Ia segera mengintip dari balik pintu kamarnya. Ia terkejut karena mendapati bundanya yang ingin meminum racun, Ayasya buru-buru keluar dari kamarnya dan menghampiri sang Bunda untuk menghentikan aksinya itu.

"Bun, apa-apaansih!!! kalau emang mau pisah, pisah aja jangan peduliin Ayas!! Lebih baik kalian pisah daripada Ayas kehilangan bunda!!"

Gadis itu pergi sembari menangis, meninggalkan rumah beserta kedua orang tuanya yang terdiam.

Di malam yang gelap itu, Ayasya sedang berdiri di tepi jembatan. Gadis itu tidak berjalan terlalu jauh, karena jembatan itu masih berada di lokasi kompleknya. Ia hanya berniat menenangkan diri dan bermaksud jika sudah tenang, ia akan segera pulang. Gadis yang masih menangis itu menaiki pembatas jembatan dan duduk diatasnya.

POV DANAN

Danan yang sedang belajar berniat untuk mengakhiri kegiatan belajarnya dan beranjak untuk segera tidur. Laki-laki itu ingin menutup tirai kamarnya namun, Ia tak sengaja melihat siluet seorang perempuan yang tak asing baginya. Perempuan itu sedang duduk di atas jembatan dekat rumahnya, lelaki itu menajamkan penglihatannya untuk memastikan. lalu tersadar dan segera melangkah dengan terburu-buru untuk menghampiri gadis itu. Ia berlari kencang dengan pikiran yang berkecamuk tentang gadis yang Ia kenali itu, serta perasaan khawatir yang melanda pada diri seorang Danan Januarga Kasandanu. Lelaki itu segera menarik tangan gadis itu untuk turun.

"Lo gila ya sya?!! kalo punya masalah itu cerita, bukan bundir sya. gue mungkin ga tau seberapa berat yang Lo alami, tapi please Lo harus bertahan. Kalo Lo ga punya alasan buat bertahan, jadiin diri Lo buat bertahan sya. Lo ga punya tempat cerita? Ada gue sya, gue siap dengerin keluh kesah Lo."

POV OFF

Ayasya termangu menatap mata teduh laki-laki itu.

"Kalo alasan Gue bertahan itu Lo, gimana nan?"

Tatapan Danan berubah seolah bertanya kepadanya, Ayasya tersadar dan segera mencari alasan.

"Ja-jangan salah paham dulu, maksud gue tuh seandainya nan."

Danan terkekeh, merasa gemas melihat tingkah dari gadis itu.

"ohh, boleh-boleh aja kok sya selagi lo punya alasan untuk hidup, itu udah jauh lebih baik. Gue antar Lo pulang ya, cewe itu ga baik keluyuran tengah malem begini."

"Eh gue ga keluyuran ya, orang rumah aja yang kocak."

Sepanjang jalan keduanya saling bercerita, Ayasya juga menceritakan kejadian yang dia alami di rumah sehingga berakhir di jembatan.

Mereka sudah sampai di depan gerbang rumah gadis itu, Ayasya mengajak lelaki itu untuk mampir tetapi Ia menolak.

"By the way nan, gue ga berniat bundir kok. Gue cuma mau nenangin diri bentar doang, thanks ya buat malam ini."

Ayasya berjalan menjauh, menoleh dan menatap laki-laki itu dengan senyum manisnya, Ia berlari kecil memasuki pintu rumahnya.


Cast

Arga Dinata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arga Dinata




Mayran Sasmita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mayran Sasmita

DANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang