9

7 2 0
                                    

𝘽𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙖𝙨𝙞𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙙𝙚𝙠𝙖𝙩.
-𝘼𝙮𝙖𝙨𝙮𝙖 𝙈𝙖𝙪𝙙𝙞 𝙇𝙖𝙨𝙝𝙞𝙧𝙖

.
.
.

Bel pulang sekolah membangunkan Ayasya dari tidurnya. Gadis itu segera menuju kelas untuk mengambil tas miliknya, ditengah jalan Ayasya dihampiri oleh kedua sahabatnya yang sedang membawakan tasnya.

"Lo ga punya tebengan kan? ayo ikut kita."

Ivy berujar seraya menarik lengan gadis itu, kedua sahabatnya itu membawa dirinya menuju parkiran. Setelah sampai, kedua sahabatnya membawa gadis itu menghampiri Danan, Ivy dengan tidak tahu malunya menyuruh Danan untuk menghantarkan Ayasya pulang ke rumahnya.

"Nan, boleh minta tolong ga? lo bisa anterin Ayasya pulang? kasian ni jompo ga dapet tebengan."

Ayasya yang mendengar itu mendelik seraya menatap tajam sahabatnya itu.

"vy Lo malu-maluin tau gak, gue ga mau. Gue naik bus aja." Bisiknya sembari berusaha melepaskan genggaman dari kedua sahabatnya.

"Danan, please tebengin ni anak. Lo searah plus satu komplek kan? Nah kalo gitu sekalian aja bawa ni anak satu." Ucap Clara memohon kepada laki-laki itu.

Ayasya menatap mata lak-laki itu, memberi isyarat lewat tatapannya untuk menolak permintaan dari kedua sahabatnya itu. Namun Danan malah mengiyakan permintaan itu, raut wajah gadis itu berubah kesal.

"Kok lo malah mau sih, kan gue udah bilang gue bisa naik bus. Lagian lo punya pacar, yang ada gue dicincang sama cewe lo."

"Udah, gapapa, cewe gue ga sejahat itu kok."

Mau tidak mau, Ayasya terpaksa pulang bersama Danan. Di perjalanan pulang, mereka sama sekali tidak berbicara satu sama lain. Danan yang merasa canggung, berusaha memulai pembicaraan.

"Sya, lo ngehindarin gue?"
Ayasya yang mendapatkan pertanyaan itu langsung menjawab.

"Ngehindarin lo gimana? kita bahkan ga deket."

Laki-laki itu terdiam mendengar jawaban dari gadis itu. Di dalam benaknya, gadis itu membatin.

"Lo yang terlalu jauh nan, gue justru ga bisa meraih bahkan menggapai diri lo."

Motor laki-laki itu kini telah sampai di depan gerbang rumah Ayasya, Gadis itu segera turun dari motor dan membuka suaranya.

"Thanks ya nan, lain kali jangan turutin permintaan dua bocah itu, gue bisa sendiri."

Danan hanya tersenyum, menanggapi perkataan gadis itu. Ayasya segera memasuki gerbang rumahnya, lelaki itu sedikit berteriak.

"Titip salam buat Ayah lo, sya."

Ayasya hanya menganggukkan kepalanya, gadis itu segera memasuki rumahnya.
Danan segera menyalakan motornya dan bergegas pulang kerumahnya.

☆☆☆

Ayasya yang baru selesai makan siang langsung memasuki kamarnya, Ia berbaring di ranjangnya sambil menonton K-drama di laptopnya. Suara notifikasi dari handphonenya, membuatnya mengambil benda pipih itu dan melihat ada nomor yang tak dikenal mengiriminya pesan.

 Suara notifikasi dari handphonenya, membuatnya mengambil benda pipih itu dan melihat ada nomor yang tak dikenal mengiriminya pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu langsung mematikan handphonenya, Ia memilih lanjut menonton K-drama yang sempat tertunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu langsung mematikan handphonenya, Ia memilih lanjut menonton K-drama yang sempat tertunda.

DANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang