8

14 3 0
                                    

𝙎𝙞𝙠𝙖𝙥 𝙢𝙪 𝙨𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙡𝙖𝙪𝙩, 𝙨𝙚𝙣𝙖𝙣𝙩𝙞𝙖𝙨𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙪𝙗𝙖𝙝-𝙪𝙗𝙖𝙝.
-𝘼𝙮𝙖𝙨𝙮𝙖 𝙈𝙖𝙪𝙙𝙞 𝙇𝙖𝙨𝙝𝙞𝙧𝙖

.
.
.

Suara Bel sekolah menggema di setiap sudut koridor, memanggil para siswa-siswi SMA BANTARA untuk segera bergegas memasuki kelas masing-masing. Ayasya kini berada di dalam kelasnya, sambil mendengarkan musik melalui earphone di telinganya, tak lama setelah bel berbunyi Kevin ketua kelasnya memberitahukan sebuah pengumuman.

"Attention guys!! ada berita penting."

Semua yang mendengar itu, segera memperhatikan ketua kelasnya karena ingin mengetahui informasi tersebut. Ayasya yang menyadari hal itu segera melepas earphone nya.

"Karena semua guru sedang rapat untuk persiapan study tour, kita semua bakalan jamkos sampai waktu pulang." ucap sang ketua kepada semua teman kelasnya itu.

Semua orang yang ada di kelas bersorak kegirangan, Ayasya yang mendengar pengumuman itu pun memilih pergi ke ruang UKS untuk tidur.

Saat ini, gadis itu sedang berada di depan pintu UKS, Ia memegang kenop pintu lalu memutarnya dan mendorong pintu itu perlahan. Saat ingin memasuki ruang UKS, langkah gadis itu terhenti di ambang pintu ketika menyadari bahwa ada seseorang yang sedang tertidur di salah satu ranjang UKS.

Ayasya yang mengetahui bahwa seseorang itu adalah Danan, dengan terburu-buru ia meraih kenop pintu, berniat menutupnya kembali sebelum keberadaannya di ketahui. Namun, saat gadis itu sudah bersiap menarik kenop pintu, dengan mata yang masih terpejam ia mengeluarkan suara.

"Masuk aja sya, gue tau itu lo." ujar laki-laki itu dengan mata yang masih terpejam.

Ayasya yang mendengar suara itu, hanya bisa terdiam mematung di tempatnya. Ia tak tahu harus menjawab apa, sementara Ayasya yang sedari tadi diam mulai sibuk mengamati wajah Danan yang tampak pucat. Dari garis wajah laki-laki itu, ia terlihat kurang sehat. Setelah beberapa detik berlalu dalam keheningan, Ayasya akhirnya memberanikan diri untuk membuka suaranya.

"Lo sakit gara-gara nerobos hujan waktu itu? Maaf karena ngebantu gue lo jadi sakit."

Danan terkekeh dan beranjak duduk di atas ranjang.

"Gua ga sakit sya, cuman flu doang."

"Sama aja, dimana-mana yang namanya flu itu penyakit pake ngeles segala. Lo udah minum obat?"

Lelaki itu menggeleng, Ayasya segera membuka kotak P3K mencari obat untuk laki-laki itu. Setelah mendapatkan obat yang Ia cari, gadis itu langsung memberikan obat tersebut.

"Bentar, Lo bukannya anggota PMR ya? Harusnya lo itu jaga kesehatan, bukan malah nerobos hujan cuman buat ngasih payung. kenapa ga bawa dua payung sih." celoteh Ayasya panjang lebar.

"Iya sya iya, dari pada ngoceh-ngoceh ke gue mending lo berterima kasih ke gue karena udah ngebantuin lo."

Gadis itu tertegun mendengar penuturan dari laki-laki itu, Ia menarik nafasnya dan berucap.

"huftt, terimakasih banyak atas pinjaman payungnya, pak waketos. Payungnya aman, sudah saya kembalikan ke ruang guru." dengan senyuman yang dipaksakan oleh gadis itu.

DANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang