𝙎𝙞𝙠𝙖𝙥 𝙢𝙪 𝙨𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙡𝙖𝙪𝙩, 𝙨𝙚𝙣𝙖𝙣𝙩𝙞𝙖𝙨𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙪𝙗𝙖𝙝-𝙪𝙗𝙖𝙝.
-𝘼𝙮𝙖𝙨𝙮𝙖 𝙈𝙖𝙪𝙙𝙞 𝙇𝙖𝙨𝙝𝙞𝙧𝙖.
.
.Suara Bel sekolah menggema di setiap sudut koridor, memanggil para siswa-siswi SMA BANTARA untuk segera bergegas memasuki kelas masing-masing. Ayasya kini berada di dalam kelasnya, sambil mendengarkan musik melalui earphone di telinganya, tak lama setelah bel berbunyi Kevin ketua kelasnya memberitahukan sebuah pengumuman.
"Attention guys!! ada berita penting."
Semua yang mendengar itu, segera memperhatikan ketua kelasnya karena ingin mengetahui informasi tersebut. Ayasya yang menyadari hal itu segera melepas earphone nya.
"Karena semua guru sedang rapat untuk persiapan study tour, kita semua bakalan jamkos sampai waktu pulang." Ucap sang ketua kepada semua teman kelasnya itu.
Semua orang yang ada di kelas bersorak kegirangan, Ayasya yang mendengar itupun memilih pergi ke ruang UKS untuk tidur.
Gadis itu sedang berada di depan pintu UKS, Ia memegang kenop pintu dan membukanya. Saat ingin memasuki ruang UKS tersebut, gadis itu menyadari bahwa ada seorang laki-laki yang sedang tertidur di ranjang UKS. Ayasya yang mengetahui bahwa lelaki yang sedang tertidur itu adalah Danan, Ia buru-buru ingin menutup kembali pintu UKS tersebut. Saat gadis itu sudah memegang kenop untuk menutup pintu, laki-laki yang tertidur itu mengeluarkan suara.
"Masuk aja sya, gue tau itu lo." ujar laki-laki itu dengan mata yang masih terpejam.
Ayasya yang mendengar suara itu, hanya terdiam mematung di tempatnya. Ayasya yang sedari tadi diam tak sengaja mengamati wajah pucat laki-laki itu, Ia terlihat kurang sehat, Ayasya membuka suaranya.
"lo sakit? gara-gara nerobos hujan waktu itu?"
Danan terkekeh dan beranjak untuk duduk di atas ranjang.
"Gua ga sakit ra, cuman flu doang."
"Sama aja, dimana-mana flu itu tetap penyakit. lo udah minum obat?"
Lelaki itu menggeleng, Ayasya segera membuka kotak P3K mencari obat untuk laki-laki itu. Setelah mendapatkan obat yang Ia cari, gadis itu langsung memberikan obat tersebut.
"Bentar, Lo bukannya anggota PMR? Harusnya lo itu jaga kesehatan, bukan malah nerobos hujan cuman buat ngasih payung. kenapa ga bawa dua payung sih." Celoteh Ayasya panjang lebar.
"Iya sya iya, tapi setidaknya berterima kasih ke gue ga ada salahnya kan?"
Gadis itu tertegun mendengar penuturan dari laki-laki itu, Ia menarik nafasnya dan berucap.
"huftt, terimakasih banyak atas pinjaman payungnya, pak waketos. Payungnya aman, sudah saya kembalikan di ruang guru." Dengan senyuman yang dipaksakan oleh gadis itu.
"Minum tuh obat lo."
Ayasya pergi meninggalkan laki-laki itu, Ia menuju ranjang yang cukup jauh dari ranjang yang ditempati oleh Danan. Gadis itu memasang earphone di telinganya dan segera berbaring di ranjang UKS.
Danan yang melihat gadis itu tengah tertidur, langsung meminum obat yang gadis itu berikan. Setelah meminumnya, Danan membawa dirinya keluar dari ruang UKS.Merasa sosok laki-laki yang ia kagumi itu sudah pergi, mata Ayasya yang awalnya terpejam langsung terbuka. Gadis itu mengambil benda pipih miliknya, Ia membuka layar handphone tersebut dan mengklik aplikasi Instagram lalu lanjut scroll postingan-postingan mutualan nya.
Saat sedang asyik meng scrolling, Ia tak sengaja melihat postingan Danan beberapa hari yang lalu.Ayasya yang melihat postingan itu hanya tersenyum getir, rasa cemburu merasuki gadis itu. Namun, karena merasa penasaran Ayasya malah melihat igs laki-laki itu.
Rasa sesak di dadanya kian melanda, gadis itu ingin berteriak sekencang-kencangnya. Karena tak tahan dengan rasa cemburu yang membara, gadis itu segera membuka WhatsApp dan mengeluarkan semua unek-uneknya di kedua sahabatnya.
Ayasya berdecak kesal karena balasan dari sahabatnya, Ivy.
"Cih, sahabatnya ga pengertian ya gini." Ucap gadis itu sembari memanyunkan bibirnya.
Karena tidak mau ambil pusing, Ayasya lebih memilih untuk mematikannya ponselnya dan beranjak tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANAYA
Teen FictionAyasya Maudi Lashira, tak pernah mengira bahwa Ia akan jatuh hati kepada seorang laki-laki seperti Danan Januarga Kasandanu, yang merupakan adik kelasnya itu. Semua berawal saat Ayasya memimpikan seorang Danan Januarga Kasandanu. Mimpi yang katanya...