18

3K 264 9
                                    

"Daddy!" Teriak Liel dari dalam ruangan berganti pakaian.

"Ya?" Saut Barra bertanya.

"Apa tidak ada pakaian lain?" Cicit Liel. Beruntung Barra memiliki pendengaran yang tajam sehingga bisa mendengar perkataan Liel.

"Kenapa honey?" Tanya Barra lagi karena merasa tak ada yang salah saat ia menyiapkan baju itu.

Liel membuka penutup ruangan itu dan menampakkan tubuhnya memakai sweater itu.

Lucu, sangat lucu. Badannya terbungkus sweater panjang dan besar yang membuat ia terlihat kecil.

Sweater itu kebesaran di bahu Liel sehingga disalah satu sisi bahunya terlihat tanpa tutupan kain sweater itu. Liel terlihat sangat, menggoda?

"Kebesaran" bibir Liel dimajukannya dengan lucu mengadu ke Daddy nya, Barra.

"Hahahaha" lepas sudah pertahanan Barra.

Barra tertawa dengan terbahak-bahak tanpa menutup-nutupi lagi. Hancur sudah gelar dingin dan kejam nya itu.

"Daddy~! Ish~!" Rengek Liel merasa malu karena ditertawakan.

Barra berjalan kearah Liel dan memeluk tubuh itu.

"Padahal ini ukuran paling kecil untuk anak seusia mu honey" ucap Barra tepat di telinga Liel.

Barra tak berbohong, ia bahkan mengurangi umur Liel untuk menerka-nerka ukuran baju yang akan Liel kenakan.

Liel menghentak-hentakkan kaki nya lucu sebagai tanda bahwa ia kesal.

"Baiklah-baiklah, Daddy akan membeli yang lebih kecil untukmu hm?" Ucap Barra untuk menenangkan Liel.

Liel yang mendengar itu tersenyum manis dan membalas pelukan Barra, ia merasa bahwa ia benar-benar di anggap dikediaman Greyson.

"Ada apa?" Tanya Satria masuk kedalam kamar itu lengkap dengan pakaian kantor nya.

"Oh love, why are you so cute?" Tanya Satria mencium pipi Liel dengan lembut.

"Abang, Daddy nakal~" adu Liel dengan manja.

"Ah~ Abang akan bersama Liel hari ini" putus Satria melepas jas yang ia pakai.

Liel sungguh merasa senang hari ini. Semua anggota Greyson akan bersamanya hari ini, tidak ada lagi yang namanya sendiri dan kesepian.

"Makanan sudah siap, ayo turun" ajak Satria kepada Liel.

"Gendong~" pinta Liel menjulurkan kedua tangannya meminta di angkat oleh Satria.

Saat Satria akan mengangkat tubuh Liel, Barra lebih cepat mengangkat tubuh sang empu.

"Ck" decakan dikeluarkan Satria karena merasa tak adil.

Barra tak menghiraukan protes-an itu dan membawa Liel kelantai bawah mansion.

Liel mengalungkan tangannya kejenjang leher kekar Barra dan menghirup wangi maskulin menenangkan milik Barra. Terbesit keinginan nya memiliki wangi seperti Barra, namun mengingat kejadian yang lalu membuat pikiran itu terhempas jauh.

Sesampainya di meja makan, Barra duduk di kursi kekuasaan dengan Liel yang berada di pangkuannya.

Ternyata Barra lah yang telat datang untuk acara sarapan ini. Di meja makan telah terduduk dua lelaki tampan yang tak lain dan tak bukan adalah kedua anaknya yang lain.

"Honey, What do you want to eat?" Tanya Barra bersiap mengambilkan Liel makanan.

"Eung.." Liel membuat gestur mengetuk-ngetuk dagu berfikir.

B'BIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang