Acara

4K 192 10
                                    

"hati-hati sayang"-joong

Joong dan dunk bergandengan memasuki acara itu

"Kita duduk aja yah biar km ga lelah"-joong

"Aku ga apa-apa. Nanti kalau udah cape aku ngomong"-dunk

Joong bercerita dengan para pembisnis lainnya. Tentunya dengan dunk di sampingnya.




______





"Silahkan tuan" phuwin membukakan pintu mobil untuk pond

"Kau baik-baik saja? Jangan terlihat lesuh" pond berjalan lebih dulu dan diikuti phuwin yang buru-buru mencari lip balm di tasnya agar tak terlalu pucat

"Hai pond. Bagaimana menjalankan perusahaan di sini?" Tanya seseorang

"Menyenangkan" jawab pond singkat namun terdengar ramah

"Dia sekertaris mu?" Tanya orang itu sambil melihat phuwin

"Iya. Masih cukup muda bukan"-pond

"Hum. Terlihat menyenangkan jika memiliki sekertaris se manis dia" ucap orang itu sambil terus melihat phuwin dengan tatapan menelanjangi

"Saya permisi dulu" pond menjauh dari orang itu dan tentunya phuwin juga mengekor.

Phuwin terkejut saat pond menghampiri Joong dan dunk

"Dunk. Kau ikut dengan nya?"-pond

Joong dan dunk berbalik. Mereka berdua cukup kaget melihat phuwin di belakang pond. Phuwin terus menunduk tak berani melihat kedepan

"Pond dia?"-dunk

"Iya. Dia bekerja padaku. Dia cukup hebat walaupun tak berpendidikan. Yang terpenting dia selalu menurut seperti seorang binatang. Iyakan joong?" Tanya pond seperti sedang meremehkan

Dunk meresa raut wajah suaminya yang sepertinya sedang menahan emosi. Apa suaminya cemburu? Apa Joong memang mencintai phuwin?

"Kenapa kau melakukan ini?" Tanya joong

"Melakukan apa?" Pond malah balik bertanya

"Kenapa kau melibatkan nya?"-joong

"Karena dia memang terlibat"-pond

Phuwin hanya terus menunduk. Ini adalah situasi yang sangat tidak dia inginkan

Pond mendekat kearah joong untuk membisikkan sesuatu.

"Dia nikmat. Lubangnya selalu sempit" bisik pond

Joong melepaskan genggamannya pada dunk dan memukul pond sampai terjatuh ke lantai

Semua orang kaget namun hanya menonton kejadian itu.

Dunk mundur beberapa langkah.

"KAU MEMBELA NYA?" Teriak pond sambil menunjuk phuwin

"Tak seharusnya kau berbuat itu padanya pond naravit"-joong

"Kenapa? Karena dia jal" sebelum pond menyelesaikan ucapannya Joong lebih dulu kembali melayangkan pukulan namun kali ini pond membalas

Phuwin mendekat untuk melerai keduanya namun dengan cepat pond mendorongnya sampai dia menabrak meja sebelum terjatuh ke lantai. dia menjatuhkan beberapa perabotan yang terbuat dari kaca sehingga itu melukai tangan nya. Namun dua orang itu tak juga ingin berhenti


"Joong hiks. JOONG" teriak dunk memanggil suaminya

Joong berhenti begitupun pond. Joong menghampiri dunk yang mulai menangis dan memeluknya

Sick 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang