"tuan sudah minum obat?" Tanya phuwin
"Belum" jawab pond singkat
"Minum obatnya dulu tuan" phuwin membukakan obat pond dan juga menyiapkan air di meja pond
"Phuwin mendekatlah"-pond
Phuwin mendekat dan sangat terkejut saat pond menariknya ke pangkuannya
"Kepalaku sakit" ucap pond pelan sembari menyenderkan kepalanya di lengan phuwin
"Diminum dulu obatnya tuan"-phuwin
"Dia menawarimu kerjaan kan? Dia belum memiliki sekertaris. Pasti dia berharap kau menjadi sekertaris nya"-pond
Phuwin menelan ludahnya susah payah
"Tu-tuan di kontrak tertera saya bisa keluar kapan saj- ahhhkk"-phuwin
"Kau ingin mati?. Ku tanya kenapa kau begitu murahan phuwin?" Ucap pond penuh emosi sembari mencekram pipi phuwin
Pond melepaskan pipi phuwin saat melihat air mata yang berjatuhan dari mata phuwin
"Hiks. Maaf tuan" ucap phuwin pelan
Pond membuka laci dengan masih membiarkan phuwin di pangkuannya
"Tanda tangan" perintah pond
"Ini apa tuan?" Tanya phuwin takut
"Surat perjanjian kalau kau tidak akan keluar. Tepat satu tahun kau bekerja padaku akan ku berikan kau bonus yang sangat besar" pond menawarkan dengan serius
Phuwin melihat surat itu dan tercengang dengan angka yang akan pond berikan. Utangnya akan lunas tahun ini jika dia bertahan
Dengan tangan bergetar dan bimbang phuwin menandatangani perjanjian itu
Pond menghela napas dengan perasaan campur aduk
"Keluar lah dari ruangan ku" usir pond dingin
Phuwin berdiri dan keluar dari sana.
Pond bingung. Hanya dengan uang dia bisa Manahan phuwin dan mengendalikan phuwin. Namun dia tidak suka melihat dan menyadari kalau phuwin sangat murahan.
Sayangnya dia rela mengeluarkan banyak uang hanya untuk tetap bisa mengendalikan phuwin di tangannya
________
Force saat ini sedang bimbang.
Apa dia harus mengadukan perilaku pond pada keluarga besar? Tapi itu akan mencoreng nama keluarga besar mereka yang di kenal penuh dengan orang-orang baik
Tapi phuwin? Bukankah ini tidak adil untuk phuwin?.
Tok tok tok
"Masuklah" lamunan force buyar saat ada ketukan
"Apa kabar?" Book masuk dengan langkah pelan
"Baik. Silahkan duduk dulu"-force
"Kantor mu bagus"-book
"Makasih pujian nya"-force
Keadaan terasa semakin canggung
"Sepertinya sekarang kau sudah tidak terlalu sibuk. Ku dengar kau mendekati seseorang"-book
"Masih sibuk. Hanya teman. Kurasa dia tak memiliki perasaan untuk ku"-force
Suasana mulai terkendali karena mulai ada topik pembicaraan
"Kalau dia menyukai mu?" Tanya book
"Yah dia baik. Mungkin kami akan lebih dekat"-force
"Walaupun dia seora"-book
KAMU SEDANG MEMBACA
Sick 🔞
RomancePhuwin adalah sekertaris yang hebat. Namun siapa sangka di balik kerjaannya itu dia harus memuaskan hasrat bos nya. Dan siapa yang peduli pada alasannya melakukan itu semua? Setelah di pecat oleh orang tua Joong.phuwin pun memiliki bos baru bernama...